Kiatisuk: Saya tak terbebani target

Kamis, 19 Desember 2013 - 18:55 WIB
Kiatisuk: Saya tak terbebani...
Kiatisuk: Saya tak terbebani target
A A A
Sindonews.com - Buruknya kiprah tim nasional (timnas) Thailand U-23 di dua gelaran SEA Games yaitu Laos 2009 dan Indonesia 2011, membuat Federasi Sepak bola Thailand (FAT) murka. Keputusan mengejutkan pun dilakukan dengan menunjuk legendaris sepak bola Negeri Gajah Putih, Kiatisuk Senamuang sebagai juru taktik anyar menggantikan Winfried Schaefer.
Nama Kiatisuk memang mentereng di kancah persepakbolaan Asia Tenggara. Dirinya pun kerap dijuluki Zico-nya ASEAN. Sepanjang karirnya berseragam The War Elephants, julukan timnas Thailand, pelatih kelahiran Udon Thani, 40 tahun silam tersebut, telah mengoleksi 70 gol dari 131 laga.

Setelah memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola pada tahun 2006, Kiatisuk pun memulai perjalanan barunya sebagai pelatih di Hoang Anh Gia Lai di tahun yang sama. Sebelum dipercaya sebagai pelatih timnas Thailand U-23, dirinya sempat menukangi Chonbury FC (2008-2009) dan Bangkok FC (2012). Sayang selama itu, belum sekalipun Kiatisuk mencatatkan juara sebagai pelatih.

Ditunjuknya Kiatisuk sebagai pelatih The War Elephants oleh FAT, banyak menimbulkan nada miring. Dirinya dinilai belum layak diberikan tugas sebagai pelatih timnas Thailand U-23. Walaupun memang semasa aktif bermain, Kiatisuk sukses memberikan empat medali emas SEA Games (1993, 1995, 1997, 1999), dan tiga kali juara Piala AFC (1996, 2000, 2002).

''Saya sama sekali tidak terbebani. Justru sebaliknya saya amat menikmati tekanan. Sepak bola selalu bicara target. Saya sudah merasakannya selama bertahun-tahun saat menjadi pemain. Saya rasa target itu realistis. Kami memiliki banyak pemain muda berkualitas,” ungkap Kiatisuk.

FAT sendiri tentu memiliki landasan yang jelas ketika menunjuk Kiatisuk sebagai juru taktik timnas Thailand U-23. Segundang prestasi dan pengalamannya saat masih aktif sebagai pemain sepak bola, dinilai banyak pihak akan mampu ditularkan kepada para pemain muda The War Elephants.

“Saya hanya orang biasa. Pekerjaan sebagai pelatih selalu memiliki tantangan tanpa memandang siapa Anda dulu. Hal utama yang saya lakukan ke para pemain muda adalah memacu semangat mereka. Untuk bisa sukses butuh tekad yang kuat. Saya berharap para pemain memiliki kepercayaan diri yang besar saat tampil di SEA Games. Dan Thailand bisa juara,” ujar Kiatisuk.

Walau diberikan beban juara dan yakin hal itu bisa dicapainya, Kiatisuk tetap menilai ketatnya persaingan di SEA Games XXVII 2013 Myanmar. Negara-negara lain dipandangnya memiliki peluang yang sama untuk bisa meraih medali emas diajang multievent dua tahunan tersebut.

“Sulit meraba siapa yang akan menjadi juara di SEA Games kali ini. Kualitas tim hampir merata. Tidak ada lagi tim-tim yang dominan di Asia Tenggara. Sangat berbeda dengan saat saya dulu menjadi pemain,” tutup Kiatisuk.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0632 seconds (0.1#10.140)