Bertemu Indonesia, perang politik Thailand terhenti

Jum'at, 20 Desember 2013 - 15:35 WIB
Bertemu Indonesia, perang politik Thailand terhenti
Bertemu Indonesia, perang politik Thailand terhenti
A A A
Sindonews.com - Lolosnya Thailand ke babak final SEA Games 2013 usai mengalahkan Singapura 1-0, rupanya membawa angin seger pada urusan politik di Thailand. Pasalnya Thailand saat ini digoyang aksi demonstran anti – pemerintah Thailand turun ke jalan di Ibukota Thailand, Bangkok). Massa menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengundurkan diri dari jabatannya.

Tim nasional Thailand mematok target ganda pada SEA Games Myanmar. Mereka ingin mengembalikan dominasi yang hilang pada dua edisi SEA Games sekaligus memberikan kado ulang tahun ke-86 raja Thailand. Bahkan residen federasi sepak bola Thailand (FAT) Worawi Makudi menjanjikan bonus tambahan sebesar 5 juta baht, atau sekitar Rp1,8 miliar, jika mampu mengalahkan Indonesia.

“ Laga melawan Indonesia sangat penting bagi Thailand. Jika bisa menang, maka di laga berikutnya melawan Myanmar akan mudah,” tutur Worawi dilansir dilansir tuoitrenews.vn.

Bahkan pemerintah Thailand akan menyumbangkan sekitar 2 juta US dolar untuk menutupi biaya pelatih, peralatan dan dukungan IT untuk kemajuan sepak bola Thailand

" Thailand telah dilanda masalah sejak tahun tahun 2010 Namun keputusan baru-baru Thailand untuk membantu mendanai game sepak bola merupakan sebuah dorongan besar Thailand . " tulis siaran pers Pemerintah Thailand seperti dilansir visetkaew.com, Jumat, (20/12/2013).

Thailand telah mengirim pelatih ke Myanmar untuk 14 cabang olahraga . Myanmar juga mengirimkan beberapa anggota tim ke Thailand selama 30 hari pelatihan di enam acara olahraga .

" Laga final sepak bola SEA Games akan memberikan dorongan besar untuk mulai transisi menuju demokrasi," tandasnya.

Seperti diketahui, Demonstrasi besar di Thailand pertama kali pecah setelah demonstrasi besar yang berujung pada kerusuhan mematikan tahun 2010 lalu.

Polisi anti-huru hara berjaga di sejumlah kantor pemerintah, pangkalan militer dan stasiun televisi negara. Massa meneriakkan “keluar” di setiap kantor pemerintah yang mereka datangi.

Demonstrasi besar ini dipicu munculnya RUU amnesti yang didukung pemerintah. RUU itu dicurigai sebagai siasat Yingluck untuk mengampuni dan memulangkan bekas PM Thailand, yang juga kakaknya, Thaksin Sinawatra dari pengasingan akibat kasus korupsi tahun 2008.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9969 seconds (0.1#10.140)