Persaingan seru dua bomber muda
A
A
A
Sindonews.com - Sriwijaya FC (SFC) memang telah memiliki striker muda sekelas Syamsir Alam. Dengan jaminan pernah bersama Timnas dan tergabung dalam skuad SAD, mungkin akan membuat sang nakhoda Subangkit akan mencantumkan namanya dalam daftar starting eleven.
Tapi jika melihat penampilan Syamsir saat Laskar Wong Kito menghadapi Persik Kediri Rabu (18/12) lalu, sepertinya masih kalah dengan nama baru Rizky Dwi Ramadhana. Striker yang baru direkrut dari SFC U-21 ini, justru lebih banyak mendapatkan porsi dari pelatih.
Setelah menggantikan posisi Syamsir di menit ke-30, Rizky langsung menjawab kepercayaan dengan satu gol dan menjadi gol penentu kemenangan bagi SFC. Wajar saja jika pelatih kepala SFC Subangkit memberikan kepercayaan pada Rizky. Karena pemain asli Palembang ini, memang hasil polesan Subangkit sejak di tim SFC U-21.
Kalau Syamsir tidak segera membenahi stamina dan cara bermainnya, Rizky yang merupakan pemain terbaik dan top skor ISL U-21 edisi 2013, akan berbalik menjadi pilihan utama Subangkit. Atau bisa jadi, pelatih akan menduetkan dua striker muda ini pada kompetisi mendatang. Sepertinya, dalam tubuh SFC saat ini bakal terjadi persaingan dua bomber muda yang ingin menemukan kapasitas sebagai striker tajam.
Subangkit mengungkapkan, memang seharusnya tipikal-tipikal pemain muda itu seharusnya seperti Rizky. Memiliki kecepatan, berani dan mampu keluar dari tekanan dalam kotak pinalti lawan.
''Tapi Syamsir juga tidak jelek, hanya saja dia tetap membutuhkan waktu untuk segera menyatu dalam tim dan beradaptasi. Kalau untuk Rizky, sebaiknya dia tidak mudah untuk puas tapi justru harus mengasah lagi kemampuan mencetak golnya,” ungkap sang nakhoda.
Pelatih yang telah memberikan gelar perdana untuk SFCU-21 sebagai juara ISL U-21 musim 2013 itu menuturkan, Kalau Syamsir Alam sudah terbiasa turun di pertandingan-pertandingan besar dan bermain di luar Indonesia, tapi untuk Rizky masih membutuhkan pengalaman bertanding yang lebih banyak.
''Saya yakin Syamsir tidak akan membutuhkan waktu lama, karena dia tahu harus berbuat apa. Namun saya juga harus memberikan kepercayaan pada Rizky dan saya telah berikan itu pada pertandingan kemarin. Dia sudah memberi satu gol untuk SFC. Tinggal semuanya saya kembalikan kedua pemain ini, karena hanya dari mereka ada keinginan untuk lebih berkembang,” tandasnya.
Persaingan striker muda ini memang cukup menarik, karena antara Syamsir Alam dan Rizky Dwi Ramadhana, tumbuh dan berkembang dari jalur yang berbeda. Syamsir yang telah lebih dulu tenar dibanding Rizky, mungkin harus lebih menjaga performa jika tak ingin tenggelam dibawah nama baru Rizky.
Tapi jika melihat penampilan Syamsir saat Laskar Wong Kito menghadapi Persik Kediri Rabu (18/12) lalu, sepertinya masih kalah dengan nama baru Rizky Dwi Ramadhana. Striker yang baru direkrut dari SFC U-21 ini, justru lebih banyak mendapatkan porsi dari pelatih.
Setelah menggantikan posisi Syamsir di menit ke-30, Rizky langsung menjawab kepercayaan dengan satu gol dan menjadi gol penentu kemenangan bagi SFC. Wajar saja jika pelatih kepala SFC Subangkit memberikan kepercayaan pada Rizky. Karena pemain asli Palembang ini, memang hasil polesan Subangkit sejak di tim SFC U-21.
Kalau Syamsir tidak segera membenahi stamina dan cara bermainnya, Rizky yang merupakan pemain terbaik dan top skor ISL U-21 edisi 2013, akan berbalik menjadi pilihan utama Subangkit. Atau bisa jadi, pelatih akan menduetkan dua striker muda ini pada kompetisi mendatang. Sepertinya, dalam tubuh SFC saat ini bakal terjadi persaingan dua bomber muda yang ingin menemukan kapasitas sebagai striker tajam.
Subangkit mengungkapkan, memang seharusnya tipikal-tipikal pemain muda itu seharusnya seperti Rizky. Memiliki kecepatan, berani dan mampu keluar dari tekanan dalam kotak pinalti lawan.
''Tapi Syamsir juga tidak jelek, hanya saja dia tetap membutuhkan waktu untuk segera menyatu dalam tim dan beradaptasi. Kalau untuk Rizky, sebaiknya dia tidak mudah untuk puas tapi justru harus mengasah lagi kemampuan mencetak golnya,” ungkap sang nakhoda.
Pelatih yang telah memberikan gelar perdana untuk SFCU-21 sebagai juara ISL U-21 musim 2013 itu menuturkan, Kalau Syamsir Alam sudah terbiasa turun di pertandingan-pertandingan besar dan bermain di luar Indonesia, tapi untuk Rizky masih membutuhkan pengalaman bertanding yang lebih banyak.
''Saya yakin Syamsir tidak akan membutuhkan waktu lama, karena dia tahu harus berbuat apa. Namun saya juga harus memberikan kepercayaan pada Rizky dan saya telah berikan itu pada pertandingan kemarin. Dia sudah memberi satu gol untuk SFC. Tinggal semuanya saya kembalikan kedua pemain ini, karena hanya dari mereka ada keinginan untuk lebih berkembang,” tandasnya.
Persaingan striker muda ini memang cukup menarik, karena antara Syamsir Alam dan Rizky Dwi Ramadhana, tumbuh dan berkembang dari jalur yang berbeda. Syamsir yang telah lebih dulu tenar dibanding Rizky, mungkin harus lebih menjaga performa jika tak ingin tenggelam dibawah nama baru Rizky.
(aww)