Benahi titik lemah jelang kick-off ISL
A
A
A
Sindonews.com - Kegagalan menjadi runner-up terbaik pada ajang East Java Tournament, Sriwijaya FC (SFC) langsung meninggalkan Malang. Malam ini, seluruh penggawa Laskar Wong Kito telah kembali berada di Palembang.
Manajemen tim SFC sendiri sudah melupakan hasil satu kali menang dan satu kali kalah, yang mereka terima di fase penyisihan turnamen pra musim tersebut. Karena, masih ada yang lebih penting dari hasil tersebut, yakni evaluasi kekuatan tim.
Sejak melakukan Trainning Champ (TC) di Batu Malang, Lancine Kone sudah menyajikan permainan, seperti apa yang telah diinstruksikan sang nakhoda. Namun, bagi nakhoda SFC Subangkit, tetap saja ada faktor-faktor yang mesti dibenahi dalam tubuh skuadnya.
Salah satu faktor yang harus segera dimaksimalkan dari tiga kali pertandingan mulai dari ujicoba dengan Sabah FC, hingga kontra Arema Cronous dan Persik Kediri, adalah stamina pemain. Menurut Subangkit, persoalan stamina pemain yang masih kurang, masih terbilang wajar.
''Ya kami baru bersama tanggal 4 Desember lalu, ada sekitar 10 hari sebelum ikut turnamen Piala Gubernur. Sebenarnya, untuk stamina pemain sudah cukup bagus, tapi memang masih ada beberapa pemain perlu di-drill lagi,” katanya.
Mantan nakhoda Persiwa Wamena ini mengungkapkan, masih ada waktu bagi dirinya untuk memperbaiki kelemahan stamina dari anak asuhnya. Terlebih, Sabtu sore besok seluruh penggawa SFC akan terbang dari Surabaya menuju Palembang. ''Insya Allah Sabtu malam kita sudah sampai Palembang. Senin sore kita sudah mulai latihan lagi,” ungkapnya.
Suksesor Kas Hartadi ini menuturkan, dengan waktu dua minggu berada di Malang plus uji coba, masih belum cukup untuk membuat tim berjalan sesuai dengan keinginannya. Karena ada beberapa faktor yang membutuhkan waktu cukup lama, agar kinerja tim itu lebih solid dan kompak.
''Bukan saja tentang fisik atau stamina dari pemain, tapi bagaimana antar pemain saling memahami dan mengerti, sangat membutuhkan waktu. Selain pemain-pemain yang ada di SFC ini adalah pemain baru, mereka juga sebelumnya sebagian belum pernah bermain untuk satu tim. Tapi sekali lagi, saya masih punya waktu cukup untuk memaksimalkan semua yang dibutuhkan dalam tim,” tuturnya.
Pria asal Pasuruan ini mentargetkan, sebelum kick-off kompetisi unifikasi 2014 di gelar, semua yang menjadi titik lemah SFC telah selesai diperbaiki. Apakah itu soal fisik, stamina dan kerjasama tim. ''Mungkin nanti akan ada turnamen pra musim lagi dan mungkin juga kita akan jadi tuan rumah. Namun sebelum kompetisi digelar, saya akan menyempurnakan kesoliditasan tim,” katanya.
Saat disinggung bagaimana permainan terakhir Serge Pacome Djiehoua dan nasibnya,Subangkit menjelaskan bahwa dirinya masih akan mendiskusikan lagi dengan manajemen.
''Saya tak mau juga membicarakan tentang bagaimana nasib satu atau dua pemain, karena itu semua wewenang manajemen. Makanya, saya masih harus berkonsultasi lagi soal Serge,” ucapnya, seraya menambahkan bahwa dirinya telah memiliki nama pemain-pemain tambahan yang akan direkrut untuk posisi sayap dan stopper
Manajemen tim SFC sendiri sudah melupakan hasil satu kali menang dan satu kali kalah, yang mereka terima di fase penyisihan turnamen pra musim tersebut. Karena, masih ada yang lebih penting dari hasil tersebut, yakni evaluasi kekuatan tim.
Sejak melakukan Trainning Champ (TC) di Batu Malang, Lancine Kone sudah menyajikan permainan, seperti apa yang telah diinstruksikan sang nakhoda. Namun, bagi nakhoda SFC Subangkit, tetap saja ada faktor-faktor yang mesti dibenahi dalam tubuh skuadnya.
Salah satu faktor yang harus segera dimaksimalkan dari tiga kali pertandingan mulai dari ujicoba dengan Sabah FC, hingga kontra Arema Cronous dan Persik Kediri, adalah stamina pemain. Menurut Subangkit, persoalan stamina pemain yang masih kurang, masih terbilang wajar.
''Ya kami baru bersama tanggal 4 Desember lalu, ada sekitar 10 hari sebelum ikut turnamen Piala Gubernur. Sebenarnya, untuk stamina pemain sudah cukup bagus, tapi memang masih ada beberapa pemain perlu di-drill lagi,” katanya.
Mantan nakhoda Persiwa Wamena ini mengungkapkan, masih ada waktu bagi dirinya untuk memperbaiki kelemahan stamina dari anak asuhnya. Terlebih, Sabtu sore besok seluruh penggawa SFC akan terbang dari Surabaya menuju Palembang. ''Insya Allah Sabtu malam kita sudah sampai Palembang. Senin sore kita sudah mulai latihan lagi,” ungkapnya.
Suksesor Kas Hartadi ini menuturkan, dengan waktu dua minggu berada di Malang plus uji coba, masih belum cukup untuk membuat tim berjalan sesuai dengan keinginannya. Karena ada beberapa faktor yang membutuhkan waktu cukup lama, agar kinerja tim itu lebih solid dan kompak.
''Bukan saja tentang fisik atau stamina dari pemain, tapi bagaimana antar pemain saling memahami dan mengerti, sangat membutuhkan waktu. Selain pemain-pemain yang ada di SFC ini adalah pemain baru, mereka juga sebelumnya sebagian belum pernah bermain untuk satu tim. Tapi sekali lagi, saya masih punya waktu cukup untuk memaksimalkan semua yang dibutuhkan dalam tim,” tuturnya.
Pria asal Pasuruan ini mentargetkan, sebelum kick-off kompetisi unifikasi 2014 di gelar, semua yang menjadi titik lemah SFC telah selesai diperbaiki. Apakah itu soal fisik, stamina dan kerjasama tim. ''Mungkin nanti akan ada turnamen pra musim lagi dan mungkin juga kita akan jadi tuan rumah. Namun sebelum kompetisi digelar, saya akan menyempurnakan kesoliditasan tim,” katanya.
Saat disinggung bagaimana permainan terakhir Serge Pacome Djiehoua dan nasibnya,Subangkit menjelaskan bahwa dirinya masih akan mendiskusikan lagi dengan manajemen.
''Saya tak mau juga membicarakan tentang bagaimana nasib satu atau dua pemain, karena itu semua wewenang manajemen. Makanya, saya masih harus berkonsultasi lagi soal Serge,” ucapnya, seraya menambahkan bahwa dirinya telah memiliki nama pemain-pemain tambahan yang akan direkrut untuk posisi sayap dan stopper
(aww)