Utang gaji pemain PSMS dibayar tali asih
A
A
A
Sindonews.com - Dualisme kepengurusan PSMS Medan lama merupakan pihak bertanggung jawab atas tunggakan gaji terhadap para pemain sebesar Rp5 miliar lebih. Penyelesaian utang-utang tersebut kini berada di tangan manajeen PSMS Medan saat ini untuk mengakomodasinya.
Ketua Umum PSMS Medan Muhammad Fauzi Nasution menegaskan, pihaknya tidak terkait dengan yang lama tentang persoalan tunggakan gaji. Namun, adanya itikad baik pihaknya untuk menyelesaikannya, sesuai saran PSSI. Pasalnya, kedua PT tersebut tak ada badan hukumnya yang mengikat. "Di situ kan tak ada PT yang lama diambil alih oleh pengurus yang baru, mana ikatan hukumnya . Ini kan sudah PT," ungkapnya.
Namun, kata Fauzi walaupun tak ada kaitannya pihaknya sudah menyediakan dana untuk pemberian pemain dan pelatih sebatas tali asih. "Kalau berapa uangnya, ya nggak enak ya. Pastinya, kami akan berbicara dulu sama mereka," tandas dokter spesialis bedah itu.
Lanjutnya, dimungkin dalam waktu depat ini mereka akan dipanggil untuk menyelesaikan secara ke keluargaan. Ini tak terlepas pada 12 Januari deadline yang diberikan PSSI. "Ya, PSSI melalui Pak Joko (Sekjen PSSI Joko Driyono) sudah menyarankan tak harus dibayar ke seluruhan, terpenting masih ada itikad pengurus baru tersebut," tuturnya.
Ditambahkannya, selain menyelesaikan masalah persoalan gaji tersebut. Pihaknya juga sejalan untuk melakukan aspek legal kepada PSSI, pasalnya sampai sekarang belum ada pelegalan yang diberikan otoritas sepakbola Indonesia ini. "Ya ini sejalan kita kerjakan, tidak mungkin sudah dibayar tapi PSSI masih menganggap ini legal. Tapi, memang PSSI sudah merestui," pungkasnya.
Sedangkan, soal tunggakan gaji dengan para pemain PSMS Medan lalu, ditegaskan Wakil Ketua Bidang Hukum PSMS Medan, Fadillah Hutri Lubis, tidak berkaitan dengan pengurus saat ini. Pasalnya, secara hukum pengurus barus tak ada yang terlibat. "Secara hukum pengurus baru PSMS ini tak ada sangkutpautnya. Karena yang punya utang itu pengurus yang sebelumnya, bukan yang sekarang. Terbukti yang utang itu ialah PT Armid Jaya dan PT Perintis Raya Sakti," ungkapnya.
Menurutnya, kedua PT tersebutlah yang harus bertanggung jawab untuk membayar tunggakan gaji pemain maupun pelatih itu sendiri. Walaupun secara keorganisasian juga PSMS Medan. "Tapi, kalau kami lihat di rekening uang masuk yang diberikan PSSI ini sebagian rekening pribadi. Ya ini tak boleh, secara keorganisasian," ujarnya.
Pernyataan Fadillah tersebut memang tertera dalam surat yang diterbitkan PT Liga Indonesia nomor 1315/LIGA/XII/2013 tentang konfirmasi utang kontribusi komersial ISL 2011/2012 PSMS Medan. Poin kedua tentang realisasi pembayaran oleh PT Liga Indonesia kepada klub tercatat dana dikirimkan ke rekening bukan atas nama PT maupun klub, melainkan kerekening pribadi atas nama Idris dengan total Rp510.000.000. Serta transfer kerekening hotel di Samarinda sebesar Rp60.596.000.
Lebih lanjut, dari laporan PSSI kedua PT tersebut belum membayar sebanyak 30 pemain dan termasuk pelatih dengan total uang Rp5. 258.944.331. Namun, pihak pengurus baru ini mempunyai iktikad akan dibayar secara ke keluargaan. "Pengurus ini mempunyai rasa toleransi kepada pemain dan pelatih sebelumnya, lalu pengurus beri tali asih. Uang tali asih diberikan tidak sekali saja," tuturnya.
Ditambahkannya, tidak menutup kemungkinan pemberian tali asih itu dilakukan secara bertahap kepada 30 pemain dan pelatih. Pasalnya, walaupun tak ada kaitannya terhadap pengurus baru ini tetap diberikan. "Ya, secepatnya pengurus akan memberikan tali asih ini untuk tunggakan gaji pemain dan pelatih," pungkasnya.
Ketua Umum PSMS Medan Muhammad Fauzi Nasution menegaskan, pihaknya tidak terkait dengan yang lama tentang persoalan tunggakan gaji. Namun, adanya itikad baik pihaknya untuk menyelesaikannya, sesuai saran PSSI. Pasalnya, kedua PT tersebut tak ada badan hukumnya yang mengikat. "Di situ kan tak ada PT yang lama diambil alih oleh pengurus yang baru, mana ikatan hukumnya . Ini kan sudah PT," ungkapnya.
Namun, kata Fauzi walaupun tak ada kaitannya pihaknya sudah menyediakan dana untuk pemberian pemain dan pelatih sebatas tali asih. "Kalau berapa uangnya, ya nggak enak ya. Pastinya, kami akan berbicara dulu sama mereka," tandas dokter spesialis bedah itu.
Lanjutnya, dimungkin dalam waktu depat ini mereka akan dipanggil untuk menyelesaikan secara ke keluargaan. Ini tak terlepas pada 12 Januari deadline yang diberikan PSSI. "Ya, PSSI melalui Pak Joko (Sekjen PSSI Joko Driyono) sudah menyarankan tak harus dibayar ke seluruhan, terpenting masih ada itikad pengurus baru tersebut," tuturnya.
Ditambahkannya, selain menyelesaikan masalah persoalan gaji tersebut. Pihaknya juga sejalan untuk melakukan aspek legal kepada PSSI, pasalnya sampai sekarang belum ada pelegalan yang diberikan otoritas sepakbola Indonesia ini. "Ya ini sejalan kita kerjakan, tidak mungkin sudah dibayar tapi PSSI masih menganggap ini legal. Tapi, memang PSSI sudah merestui," pungkasnya.
Sedangkan, soal tunggakan gaji dengan para pemain PSMS Medan lalu, ditegaskan Wakil Ketua Bidang Hukum PSMS Medan, Fadillah Hutri Lubis, tidak berkaitan dengan pengurus saat ini. Pasalnya, secara hukum pengurus barus tak ada yang terlibat. "Secara hukum pengurus baru PSMS ini tak ada sangkutpautnya. Karena yang punya utang itu pengurus yang sebelumnya, bukan yang sekarang. Terbukti yang utang itu ialah PT Armid Jaya dan PT Perintis Raya Sakti," ungkapnya.
Menurutnya, kedua PT tersebutlah yang harus bertanggung jawab untuk membayar tunggakan gaji pemain maupun pelatih itu sendiri. Walaupun secara keorganisasian juga PSMS Medan. "Tapi, kalau kami lihat di rekening uang masuk yang diberikan PSSI ini sebagian rekening pribadi. Ya ini tak boleh, secara keorganisasian," ujarnya.
Pernyataan Fadillah tersebut memang tertera dalam surat yang diterbitkan PT Liga Indonesia nomor 1315/LIGA/XII/2013 tentang konfirmasi utang kontribusi komersial ISL 2011/2012 PSMS Medan. Poin kedua tentang realisasi pembayaran oleh PT Liga Indonesia kepada klub tercatat dana dikirimkan ke rekening bukan atas nama PT maupun klub, melainkan kerekening pribadi atas nama Idris dengan total Rp510.000.000. Serta transfer kerekening hotel di Samarinda sebesar Rp60.596.000.
Lebih lanjut, dari laporan PSSI kedua PT tersebut belum membayar sebanyak 30 pemain dan termasuk pelatih dengan total uang Rp5. 258.944.331. Namun, pihak pengurus baru ini mempunyai iktikad akan dibayar secara ke keluargaan. "Pengurus ini mempunyai rasa toleransi kepada pemain dan pelatih sebelumnya, lalu pengurus beri tali asih. Uang tali asih diberikan tidak sekali saja," tuturnya.
Ditambahkannya, tidak menutup kemungkinan pemberian tali asih itu dilakukan secara bertahap kepada 30 pemain dan pelatih. Pasalnya, walaupun tak ada kaitannya terhadap pengurus baru ini tetap diberikan. "Ya, secepatnya pengurus akan memberikan tali asih ini untuk tunggakan gaji pemain dan pelatih," pungkasnya.
(aww)