Selamat jalan Rudi Saari

Kamis, 02 Januari 2014 - 16:14 WIB
Selamat jalan Rudi Saari
Selamat jalan Rudi Saari
A A A
Sindonews.com - Dunia sepak bola Sumatera Utara berduka. Mantan pelatih Sumut di PON XVIII/2012 Riau lalu, Rudi Saari, meninggal karena menderita kanker paru-paru di RSU Pusat Haji Adam Malik Medan, Rabu (1/1) pukul 22.30 WIB.

Almarhum menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan sekitar satu setengah bulan lamanya. Penyakit kanker paru yang dideritanya terus menggerogoti tubuhnya hingga tidak bisa bertahan. Almarhum dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Muslim Tanjung Anom usai Salat Zuhur.

Almarhum yang pernah bermain di Klub Harimau Tapanuli ini, disemayamkan di rumah duka Jalan Rakyat Dusun I, Desa Tj. Anom Kec Pancur Batu Kab Deli Serdang. Almarhum meninggalkan istri Suryani dan tiga orang anak, Ricki Ardian, M Fadillah, Annisa Putri Andini yang semuanya saat ini
masih duduk di bangku sekolah.

Ketua Umum PSMS Medan Muhammad Fauzi Nasution mengatakan, tidak begitu mengenal sosok almarhum. Namun, orang-orang yang membesarkan daerah dalam dunia sepak bola, tentu menginginkan bangkitnya PSMS Medan.

"Saya tidak begitu mengenal almarhum. Tetapi, orang-orang yang membesarkan PSMS pergi beruntun satu persatu dalam waktu yang dekat. Semoga amanah yang ditinggalkan Bang Rudi dkk bisa dilaksanakan untuk mengembalikan marwah dan kekuatan PSMS kembali. Para sesepuh PSMS berharap PSMS kembali besar," tandasnya.

Mantan gelandang tim PON Sumut, Muhammad Irfan mengatakan, dirinya menilai almarhum sosok yang tegas dalam melatih pemain. Terlebih lagi, almarhum mampu membangkitkan semangat para pemain.

Terbukti, tim PON Sumut yang tidak diunggulkan mampu menjawab hal tersebut denga meraih medali perak, setelah kalah dari Kalimantan Timur dengan skor tipis 0-1. "Yang paling saya ingat, almahum sosok yang tegas dan pandai memotiviasi pemain," ungkapnya.

Soal cara melatih, masih segar diingatannya, alhmarhum selalu mengingatkan pemain untuk bekerjasama. Almarhum mencontohkan, agar pemain seperti sapu lidi. Istilah sapu lidi tersebut, digambarkannya, satu sapu lidi tidak akan mampu bekerja, namun, bila bersama akan mampu bekerja sesuai dengan fungsinya. "Almarhum selalu mendoktrin para pemain untuk membangun kerja sama tim dalam permainan sepak bola. Istilah sapu lidi itu masih ingat sekali," pungkasnya.

Prestasi almarhum di kancah sepak bola cukup bagus. Dia mempersembahkan medali perak bagi kontingen Sumut setelah kalah dari Kalimantan Timur 1-0 di PON. Rudi juga andil atas prestasi PSMS Medan dalam meraih Piala Bang Yos hingga menjadi piala tetap. Juara pertama Piala Emas Bang Yos II Februari 2005, Piala Emas Bang Yos III Desember 2005 dan Piala Emas Bang Yos IV (2006) sekaligus dinobatkan sebagai pemilik abadi piala tersebut.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1560 seconds (0.1#10.140)