Mitra Kukar dan Pusam berbagi angka
A
A
A
Sindonews.com - Mitra Kukar hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan Putra Samarinda dalam laga kedua Turnamen Inter Island Cup (IIC) 2014 Zona Kalimantan di Stadion Demang Lehman, Martapura, Sabtu (11/1).
Kedua tim bermain saling menyerang dari menit pertama, apalagi modal kemenangan 2-0 atas Persiba, membuat Mitra Kukar lebih bersemangat meraih kemenangan demi memuluskan jalan ke babak 8 besar. Sementara Pesut Mahakam mengandalkan umpan-umpan pendek lewat Sultan Samma atau Bayu Gatra.
Peluang pertama datang dari Bayu Gatra yang gagal mengeksekusi bola di depan gawang kiper Mitra Kukar, Dian Agus Prasetyo. Lima menit kemudian gantian Zulhan Zamrun membalas dengan cara yang sama, namun hasilnya pun sama.
Pusam kemudian kembali menguasai jalannya laga. Pada menit ke 27, Loudry gagal menyelesaikan peluang emas kala tinggal berhadapan dengan Dian Agus. Babak pertama tetap tak berubah, dengan skor 0-0.
Di babak kedua tempo permainan berlangsung lebih tinggi ketimbang di babak pertama. Beberapa peluang kemudian dihasilkan kedua klub di sepuluh menit jalannya laga. Sayang tak ada gol yang terjadi.
Beberapa pemain kemudian dimasukkan untuk mengubah hasil akhir laga. Sayang, setelah setengah jam jalannya babak kedua sama sekali belum ada gol yang terjadi. Peluang-peluang yang dihasilkan Spasojevic, Saus atau Zulhan Zamrun masih belum mampu menggetarkan gawang.
Dian Agus Prasetya juga patut dipuji karena beberapa melakukan penyelamatan heroik. Peluang kedua tim pun akhirnya harus gagal hingga peluit panjang wasit ditiup.
Usai laga Asisten Pelatih Mitra Kukar, Rudy Eka Priyambada mengatakan hari ini anak asuhnya tidak bermain maksimal.
"Hal ini karena faktor jadwal yang terlalu padat. Tidak ada waktu buat recovery. Yang saya tahu waktu recovery itu 72 jam. Tetapi ini sangat padat. Pemain tidak bermain seperti biasanya, karena faktor kelelahan. Solusinya pemain harus total istirajat, kami khawatir bisa bisa cedera. Soal peluang, kita harus punya pikiran optimis lolos. Pusam tadi juga bermain jelek. Karena faktor sama saya pikir, yakni kelelahan," kata Rudy kepada Ligaindonesia.co.id.
Pria yang mengantongi Lisensi B AFC ini menambahkan kerja sama tim masih kurang maksimal. "Kami akui striker-striker Mitra Kukar adalah pemain lokal. Kita masih butuh striker asing yang saat ini masih urus Visa," papar Rudy.
Sementara itu pelatih Pusam, Mundari Karya mengatakan pertandingan ini buat dia sangat menentukan, makanya kita berusaha mematikan pergerakan Mitra Kukar.
"Memarking keras terutama saat lawan menguasai bola. Babak pertama kita dominan melakukan tekanan tekanan, memang di babak kedua kondisinya agak drop, dan menit terakhir kita punya peluang. Memang saya sayangkan hasil ini bagaimanapun kita ingin berpeluang untuk lolos ke babak berikut. Kita berharap pertandingan selanjutnya bisa menang, melawan Persiba saya yakin kita bisa menang," ujar Mundari Karya.
Kedua tim bermain saling menyerang dari menit pertama, apalagi modal kemenangan 2-0 atas Persiba, membuat Mitra Kukar lebih bersemangat meraih kemenangan demi memuluskan jalan ke babak 8 besar. Sementara Pesut Mahakam mengandalkan umpan-umpan pendek lewat Sultan Samma atau Bayu Gatra.
Peluang pertama datang dari Bayu Gatra yang gagal mengeksekusi bola di depan gawang kiper Mitra Kukar, Dian Agus Prasetyo. Lima menit kemudian gantian Zulhan Zamrun membalas dengan cara yang sama, namun hasilnya pun sama.
Pusam kemudian kembali menguasai jalannya laga. Pada menit ke 27, Loudry gagal menyelesaikan peluang emas kala tinggal berhadapan dengan Dian Agus. Babak pertama tetap tak berubah, dengan skor 0-0.
Di babak kedua tempo permainan berlangsung lebih tinggi ketimbang di babak pertama. Beberapa peluang kemudian dihasilkan kedua klub di sepuluh menit jalannya laga. Sayang tak ada gol yang terjadi.
Beberapa pemain kemudian dimasukkan untuk mengubah hasil akhir laga. Sayang, setelah setengah jam jalannya babak kedua sama sekali belum ada gol yang terjadi. Peluang-peluang yang dihasilkan Spasojevic, Saus atau Zulhan Zamrun masih belum mampu menggetarkan gawang.
Dian Agus Prasetya juga patut dipuji karena beberapa melakukan penyelamatan heroik. Peluang kedua tim pun akhirnya harus gagal hingga peluit panjang wasit ditiup.
Usai laga Asisten Pelatih Mitra Kukar, Rudy Eka Priyambada mengatakan hari ini anak asuhnya tidak bermain maksimal.
"Hal ini karena faktor jadwal yang terlalu padat. Tidak ada waktu buat recovery. Yang saya tahu waktu recovery itu 72 jam. Tetapi ini sangat padat. Pemain tidak bermain seperti biasanya, karena faktor kelelahan. Solusinya pemain harus total istirajat, kami khawatir bisa bisa cedera. Soal peluang, kita harus punya pikiran optimis lolos. Pusam tadi juga bermain jelek. Karena faktor sama saya pikir, yakni kelelahan," kata Rudy kepada Ligaindonesia.co.id.
Pria yang mengantongi Lisensi B AFC ini menambahkan kerja sama tim masih kurang maksimal. "Kami akui striker-striker Mitra Kukar adalah pemain lokal. Kita masih butuh striker asing yang saat ini masih urus Visa," papar Rudy.
Sementara itu pelatih Pusam, Mundari Karya mengatakan pertandingan ini buat dia sangat menentukan, makanya kita berusaha mematikan pergerakan Mitra Kukar.
"Memarking keras terutama saat lawan menguasai bola. Babak pertama kita dominan melakukan tekanan tekanan, memang di babak kedua kondisinya agak drop, dan menit terakhir kita punya peluang. Memang saya sayangkan hasil ini bagaimanapun kita ingin berpeluang untuk lolos ke babak berikut. Kita berharap pertandingan selanjutnya bisa menang, melawan Persiba saya yakin kita bisa menang," ujar Mundari Karya.
(dka)