Kembalinya tradisi Ambon Manise di Persebaya

Senin, 13 Januari 2014 - 11:40 WIB
Kembalinya tradisi Ambon Manise di Persebaya
Kembalinya tradisi Ambon Manise di Persebaya
A A A
Sindonews.com - Sejarah mencatatkan banyak pemain Maluku yang mengantarkan Persebaya berjaya di kancah sepak bola Indonesia. Setelah sempat meredup, kini, tradisi itu mulai hidup kembali.

Empat pemain "Ambon Manise" membela skuad Persebaya di pentas Indonesia Super League (ISL) musim depan. Mereka adalah Alfin Tuasalamony, Manahati Lestusen, Hasyim Kipuw, dan Ricardo Salampessy.

Bila menengok ke sejarah, nama Rahel Tualasamony dan Chairil Anwar Ohorella mungkin belum bisa dilupakan pecinta Persebaya. Dua pemain itu bisa dibilang generasi terakhir pemain berdarah Maluku yang membela Bajul Ijo --julukan Persebaya. Chairil Anwar yang akrab dipanggil "Pace" dan Rahel sukses membawa Persebaya menjadi juara Liga Indonesia 1996/1997 bersama Ronald Pieters, juga berasal Malaku.

Sementara jauh sebelum Pace, Ronald Pieter dan Rahel, Persebaya juga pernah diperkuat penyerang andal Jacob Sihasale pada tahun 1970-1975. Sayang, saat itu Jacob Sihasale lebih moncer bersama Timnas karena prestasi terbaik bersama Persebaya menduduki runner up kompetisi perserikatan 1971 dan 1973.

Musim ini, generasi Maluku kembali hadir dalam skuad Persebaya di bawah arsitek Rahmad Darmawan. Alfin Tuasalamony, Manahati Lestusen, Hasyim Kipuw, dan Ricardo Salampessy menjadi penerus ''Ambon Manise''. Nama terakhir belum dikontrak karena masih menunggu ijin kerja dari Dispora Jayapura.

Nama Hasyim Kipuw dan Ricardo Salampessy sudah tidak asing di telinga pencita sepak bola tanah air. Kedua pemain belakang ini sudah malang melintang di beberapa klub dan sempat menjadi pemain Timnas Indonesia. Terakhir, pemain kelahiran Ambon, 14 Februari 1984 ini berhasil membawa Persipura juara ISL musim lalu. Sedangkan Hasyim Kipuw, musim lalu berbaju Arema.

Sedangkan nama Alifin Tuasalamony dan Manahati terbilang baru. Sebab, keduanya lebih banyak mengawali sepakbola di luar negeri. Sebelum membela Persebaya, keduanya memperkuat tim divisi dua Belgia CS Vise setelah sebelumnya menimba ilmu di Indonésia Futbol Sociedad Anonima Deportivo (SAD) Uruguay.

Keduanya mulai dikenal ketika bergabung dengan Timnas Indonesia U 23. Sebelum bergabung ke Persebaya, Alfin yang dijuluki Dani Alvesnya CS Vise itu sempat dikabarkan diincar klub Portugal, Benfica, "Bergabung dengan Persebaya sudah keputusan saya. Tentu saya juga banyak tahu beberapa pemain Maluku menuai suskes di tim ini. Semoga saya bisa mengikuti, " ucap Alfin.

Sementara Manahati Letusen juga mengaku mulai menikmati kebersamaan di Persebaya. Apalagi bermain satu tim bermain dengan salah satu pemain idolanya asal Ambon, Ricardo Salampessy, "Banyak pemain senior di sini, termasuk Ricardo Salempessy salah satu pemain idola saya. Tentu bisa menambah ilmu juga, " ucap pria kelahiran 17 Desember 1993 ini.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8793 seconds (0.1#10.140)