Taufiq janji tidak grogi saat Derby Bandung
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman merotasi pemain saat menaklukkan Persijap Jepara dengan skor 2-0 pada laga kedua Inter Island Cup (IIC) 2014 Zona Jawa 1, Selasa (14/1) lalu. Kecuali penjaga gawang, semua lini dilakukan perubahan komposisi pemain.
Enam pemain yang semula menjadi starter digantikan oleh pemain lain. Di sektor pertahanan, pencetak gol pertama ke gawang Persita Tangerang, Ahmad Juprianto digantikan Abdulrahman. Sementara di bek kiri yang semula diisi Tony Sucipto dipercayakan kepada Jajang Sukmara.
Di lini penyerangan, tidak ada nama Coulibaly Djibril-Ferdinand Sinaga yang digantikan duet Atep-Tantan. Sang kreator serangan, Firman Utina yang mendelegasikan perannya kepada gelandang anyar Persib Muhammad Taufiq.
Pemain bernomor punggung 8 itu tampil penuh dan membantu kemenangan timnya atas tamunya Persijap 2-0. Berbeda dengan Firman yang aktif dalam penyerangan bersama tandemnya, Makan Konate, Taufiq lebih pada menjaga kedalaman bersama Hariono.
Pada pertandingan kali ini, terlihat pemain yang didatangkan dari Persebaya 1927 itu bermain tidak dalam kemampuan terbaiknya. Taufiq terlihat grogi sehingga kerja sama dengan pemain lain belum padu. Beberapa umpan dari pemain mungil ini tidak tepat sasaran.
Bahkan akibat salah mengantisipasi bola, operan Taufiq kepada Abdurahman di sektor perthanan Persib sempat dicuri penyerang Persijap, Cornelis Kaimu. Beruntung solo run pemain nomor 7 ini langsung bisa dihentikan oleh kiper, I Made Wirawan.
Wasit memberikan hadiah kartu kuning kepada Taufiq karena melanggar salah seorang pemain lawan. Taufiq yang kalah sprint berinsiatif untuk mengambil bola namun sliding-nya malah mengenai kaki lawan.
Djadjang menyesalkan apa yang dilakukan anak asuhnya itu. Dari sisi lapangan, mantan pelatih Pelita Jaya itu sempat berteriak kepada Taufiq untuk mengendalikan permainannya. "Iya, saya tadi memberikan pengarahan kepada dia (Taufiq), harusnya tidak usah diambil tapi dia paksakan. Jadinya kartu buat dia," ungkap Djadjang seusai pertandingan.
Secara keseluruhan, Djadjang menilai Taufiq bermain baik. Namun masih banyak kesalahan elemter yang dia lakukan. "Cukup bagus, namun masih harus dibenahi agar tidak ada lagi kesalahan mendasar yang dilakukan," kata dia.
Sementara itu, Taufiq mengakui jika pertandingan ini sedikit berat untuknya. Dia menuturkan masih menyesuaikan diri dengan pola permainan di tim barunya. "Alhamdulillah, pertandingan ini Persib menang, namun memang cukup berat," kata dia.
Pemain kelahiran Tarakan ini mengakui jika kartu kuning yang dia terima karena hasil kesalahannya. Penggawa Timnas Indonesia Senior ini mengatakan masih membutuhkan adaptasi untuk bisa tune in dengan pemain Persib lainnya.
Lebih lanjut diungkapkan Taufiq, pertandingan selanjutnya akan menjadi tantangan tersendiri. Bermain pada laga derby menghadapi Pelita Bandung Raya dapat memberikan semangat tersendiri.
Dipastikan tidak ada lagi grogi ketika dirinya kembali dipercaya pelatih untuk masuk line-up. "Masuk ke Persib karena memang ini tim besar dan menjadi tantangan tersendiri untuk tampil bagus di hadapan bobotoh. Permainan maksimal di laga selanjutnya itu wajib. Kita fokus menghadapi PBR," pungkasnya.
Enam pemain yang semula menjadi starter digantikan oleh pemain lain. Di sektor pertahanan, pencetak gol pertama ke gawang Persita Tangerang, Ahmad Juprianto digantikan Abdulrahman. Sementara di bek kiri yang semula diisi Tony Sucipto dipercayakan kepada Jajang Sukmara.
Di lini penyerangan, tidak ada nama Coulibaly Djibril-Ferdinand Sinaga yang digantikan duet Atep-Tantan. Sang kreator serangan, Firman Utina yang mendelegasikan perannya kepada gelandang anyar Persib Muhammad Taufiq.
Pemain bernomor punggung 8 itu tampil penuh dan membantu kemenangan timnya atas tamunya Persijap 2-0. Berbeda dengan Firman yang aktif dalam penyerangan bersama tandemnya, Makan Konate, Taufiq lebih pada menjaga kedalaman bersama Hariono.
Pada pertandingan kali ini, terlihat pemain yang didatangkan dari Persebaya 1927 itu bermain tidak dalam kemampuan terbaiknya. Taufiq terlihat grogi sehingga kerja sama dengan pemain lain belum padu. Beberapa umpan dari pemain mungil ini tidak tepat sasaran.
Bahkan akibat salah mengantisipasi bola, operan Taufiq kepada Abdurahman di sektor perthanan Persib sempat dicuri penyerang Persijap, Cornelis Kaimu. Beruntung solo run pemain nomor 7 ini langsung bisa dihentikan oleh kiper, I Made Wirawan.
Wasit memberikan hadiah kartu kuning kepada Taufiq karena melanggar salah seorang pemain lawan. Taufiq yang kalah sprint berinsiatif untuk mengambil bola namun sliding-nya malah mengenai kaki lawan.
Djadjang menyesalkan apa yang dilakukan anak asuhnya itu. Dari sisi lapangan, mantan pelatih Pelita Jaya itu sempat berteriak kepada Taufiq untuk mengendalikan permainannya. "Iya, saya tadi memberikan pengarahan kepada dia (Taufiq), harusnya tidak usah diambil tapi dia paksakan. Jadinya kartu buat dia," ungkap Djadjang seusai pertandingan.
Secara keseluruhan, Djadjang menilai Taufiq bermain baik. Namun masih banyak kesalahan elemter yang dia lakukan. "Cukup bagus, namun masih harus dibenahi agar tidak ada lagi kesalahan mendasar yang dilakukan," kata dia.
Sementara itu, Taufiq mengakui jika pertandingan ini sedikit berat untuknya. Dia menuturkan masih menyesuaikan diri dengan pola permainan di tim barunya. "Alhamdulillah, pertandingan ini Persib menang, namun memang cukup berat," kata dia.
Pemain kelahiran Tarakan ini mengakui jika kartu kuning yang dia terima karena hasil kesalahannya. Penggawa Timnas Indonesia Senior ini mengatakan masih membutuhkan adaptasi untuk bisa tune in dengan pemain Persib lainnya.
Lebih lanjut diungkapkan Taufiq, pertandingan selanjutnya akan menjadi tantangan tersendiri. Bermain pada laga derby menghadapi Pelita Bandung Raya dapat memberikan semangat tersendiri.
Dipastikan tidak ada lagi grogi ketika dirinya kembali dipercaya pelatih untuk masuk line-up. "Masuk ke Persib karena memang ini tim besar dan menjadi tantangan tersendiri untuk tampil bagus di hadapan bobotoh. Permainan maksimal di laga selanjutnya itu wajib. Kita fokus menghadapi PBR," pungkasnya.
(aww)