Ferdinand, si badboy yang dibenci dan dicinta

Kamis, 16 Januari 2014 - 08:08 WIB
Ferdinand, si badboy...
Ferdinand, si badboy yang dibenci dan dicinta
A A A
Sindonew.com - Anda masih teringat dengan Claudio Lizama? Pemain asal Chile yang memperkuat Persib di era 2003­/2004. Sosok nyeleneh, nyentrik, sekaligus garang. Dia adalah salah satu pemain yang paling frontal saat Persib terlibat ketegangan dengan tim lawan atau perangkat pertandingan.

Sikap hampir sama dimiliki Cecep Supriatna. Meski berposisi sebagai penjaga gawang, ia tak segan berlari ke tengah lapangan untuk menghampiri wasit, saat keputusan dianggap merugikan skuad Pangeran Biru. Lizama sejak lama tak lagi di Persib, begitu pula dengan Cecep yang masa baktinya berakhir di Indonesia Super League (ISL) 2013.

Kini hadir seorang Ferdinand Sinaga, yang di beberapa aspek menyerupai dua pendahulunya itu. Ferdinand memiliki sensitivitas tinggi terhadap tingkah laku lawan yang dianggap mengganggu atau merugikan tim. Begitu pula saat wasit bersikap tidak fair.

Di pertandingan East Java Tournament 2013 kontra Persebaya lalu, dia menjadi pemain yang paling depan menghampiri bangku pengawas pertandingan. Itu dilakukannya bersama para ofisial saat Firman Utina dijatuhkan di kotak terlarang, namun tak ada hadiah penalti. Ferdinand bahkan sempat mencari­-cari wasit saat laga usai.

Sikapnya ini pun tidak hanya ditujukan pada orang­-orang di dalam lapangan. Pada pertandingan tidak resmi, penampilan Ferdinand kerap terganggu karena mendengar cemoohan para penonton. Tapi tentu pada penonton yang bertingkah tidak sopan.

Faktanya, Ferdinand menjadi salah satu pemain paling ramah pada Bobotoh yang datang untuk meminta tanda tangan, atau sekadar foto bersama. ''Intinya, kami sangat menerima kritikan dari orang lain, sekeras dan setajam apa pun kritikan itu. Tapi tetap dengan bahasa yang baik dan sikap santun. Masalah emosi dengan pemain lawan, itu mungkin terbawa suasana pertandingan,” ucapnya.

Terlepas dari segala kekurangan terkait meluapnya emosi, kehadiran badboy di skuad Pangeran Biru pun memiliki manfaat. Ya, manfaat. Setidaknya, keberanian wasit nakal untuk menggembosi permainan Persib bisa sedikit berkurang. Nyali pemain lawan untuk jahil terhadap anggota tim Persib juga diharapkan menciut.

Seperti pernah dikatakan Pelatih Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman, tekanan terhadap wasit yang mengambil keputusan kontroversial mutlak diperlukan.

''Sewaktu pertama kali mengajukan nama Ferdinand untuk direkrut, ada manajemen yang tidak setuju. Alasannya karena nyebelin. Saya jawab, nyebelin kan waktu di tim lain. Kalau Ferdinand ada di tim kita justru bagus untuk membuat tim lain sebel, yang akhirnya konsentrasi lawan buyar,”kata Djanur dalam sebuah perbincangan.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0854 seconds (0.1#10.140)