Dualisme kisruh lagi, PSSI deadline PSMS 28 Februari

Senin, 27 Januari 2014 - 19:16 WIB
Dualisme kisruh lagi, PSSI deadline PSMS 28 Februari
Dualisme kisruh lagi, PSSI deadline PSMS 28 Februari
A A A
Sindonews.com - PSSI men-deadline PSMS Medan hingga 28 Februari mendatang untuk menyelesaikan dualisme antara Muhammad Fauzi Nasution dan Indra Sakti Harahap. Dualisme itu kembali mencuat di Kongres Tahunan PSSI di Surabaya.

Kedua pengurus datang dan mengaku sebagai pengurus PSMS yang sah. Karut-marutnya permasalahan PSMS ini perlu ada kedua pihak untuk saling mengalah. Selain itu, harus ada pertemuan kedua pihak untuk mencari titik temu untuk menyelesaikan masalah ini.

"Kita dikasih waktu sampai 28 Februari ini, kuncinya itu orang yang sudah lama pengurus yang kerja di LI (Liga Indonesia) melakukan pendekatan dengan PSSI. Selain itu, langkah kami melakukan rapat kembali. Untuk Indra, adanya pengurus PSMS terserah pengurus saja," ungkap Ketua Umum PSMS Medan Muhammad Fauzi Nasution, Senin (27/1).

Akibat dualisme itu, PSSI pun mencabut hak suara PSMS di kongres tersebut dan meminta kejelasan soal kepengurusan tersebut. Kedua pengurus tersebut, yakni, pimpinan Muhammad Fauzi Nasution dan Indra Sakti Harahap.

Awalnya PSMS ditolak tak punya suara dikarenakan anjuran PSSI bahwasanya ada kubu Indra yang tak menerima kepengurusan yang baru ini. Kepengurusan yang dipimpinnya diwakilkan Ketua Harian Azam Nasution, Sekretaris Umum Julius Raja, tim kesehatan Mayono dan Sekretaris Tim Fityan. "Jadi, PSSI merasa keberatan dan harus menyelesaikan masalah yang ada di Medan tersebut," ujarnya.

Tak ayal, PSSI mencabut hak suara PSMS Medan. Baik versi Fauzi maupun Indra. Hal ini dilakukan menangkal terjadinya kericuhan kongres tahunan tersebut.

"Jadinya pak Joko (CEO PT. Liga Joko Driyono) keberatan waktu registrasi ada keributan nantinya. Kenyataannya benar, Indra Sakti membawa timnya ke sana dan merasa dia yang berhak. Exco PSSI mengambil keputusan bahwa kedua pihak diputuskan tak punyak hak suara dan harus ada pertemuan atau keputusan akhirnya baru diterima oleh PSSI nantinya," katanya.

Setelah itu, pengurus yang baru ini menyatakan bagaimana adanya pembayaran tunggakan atau membayar dengan cara tali asih tersebut kepada pemain yang di tinggalkan oleh Indra. Menurutnya, tunggakan yang sudah dikerjakan oleh pengurus yang baru ini masih tahap persetujuan untuk mengikuti kompetisi.

"Terus PSSI bilang pertimbangan itu untuk mengikuti kompetisi bahwasanya sudah membayar tunggakan gaji yang sebelumnya. Tapi, PSSI bukan bilang bahawasanya sudah membayar tunggakan ratusan juta itu, PSSI baru melakukan rapat kembali jika sudah selesai tunggakan tersebut. Itu jawaban PSSI, bukan pasti untuk ikut kongres yang di Surabaya ini," tandasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2809 seconds (0.1#10.140)