Persib diuntungkan penundaan final IIC
A
A
A
Sindonews.com - Bandung telah menyelesaikan perjalanannya di Inter Island Cup (IIC) 2014. Kini, Pangeran Biru fokus menghadapi pertandingan uji coba terakhir sebelum Indonesia Super League (ISL) 2014.
Sebelumnya, pertandingan final IIC 2014 kontra Arema Cronous diundur hingga waktu yang belum pasti. Praktis, Persib hanya bisa menguji kemampuannya hingga fase delapan besar grup A. Meski begitu, tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini mengaku banyak hal positif yang diperoleh selama IIC.
Persib sendiri akan berujicoba kontra Raj Pracha di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (28/1) malam. ''Ada kekecewaan ketika kami mengetahui final ditunda, apalagi belum pasti kapan, karena kick-off ISL sebentar lagi. Padahal saat itu kami sudah dalam kondisi siap final, bahkan bertekad meraih juara. Tapi sebelum final pun, kami sudah cukup banyak merasakan manfaatnya,” ucap wingback Persib, Tony Sucipto.
Salah satu keuntungan yang diperoleh dari kompetisi pramusim yang tak tuntas itu, ucap Tony, adalah mengenal karakter permainan sendiri. Di IIC, total Persib bertanding sebanyak enam kali, masing-masing tiga di babak penyisihan zona Jawa I, dan tiga laga di fase delapan besar grup A.
Dia menyebut, berbagai kelebihan dan kekurangan skuad Pangeran Biru sudah dikantongi baik oleh tim pelatih maupun masing-masing pemain. Saat ini, Persib tinggal membenahi berbagai kekurangan yang ditemukan. Persahabatan melawan Raj Pracha, Selasa nanti pun akan menjadi pembuktian introspeksi Persib.
''Yang paling penting adalah kami sudah tahu apa kekurangan tim kami. Kalau membaca kekuatan lawan, itu sudah pasti. Kekurangan itu yang harus sudah teratasi sebelum pertandingan pertama ISL,” kata Tony.
Mental bertanding di kandang lawan hingga kekompakan di internal tim, sebutnya, merupakan aspek yang sudah teruji melalui IIC. Musim lalu, hal ini menjadi salah satu kendala utama Persib dalam mengarungi kompetisi. Dari tujuh belas laga tandang yang dilewati, Pangeran Biru hanya mampu memenangkan empat pertandingan, tujuh berakhir seri, dan enam lainnya kalah.
Catatan ini berbanding jauh dengan rekor kandang. Dari tujuh belas kali menjamu lawan, empat belas kali Persib meraih kemenangan. Dua lainnya berakhir seri, dan hanya satu kali kalah.
''Dengan banyak bertanding di pramusim, kekompakan pasti lebih terjamin. Beberapa pemain yang baru bergabung di musim ini pun sudah bisa menyesuaikan dengan pemain lama. Selain itu, mental pertandingan tandang kami lebih terasah. Mudah-mudahan lebih baik dari musim lalu,” pungkas Tony.
Sebelumnya, pertandingan final IIC 2014 kontra Arema Cronous diundur hingga waktu yang belum pasti. Praktis, Persib hanya bisa menguji kemampuannya hingga fase delapan besar grup A. Meski begitu, tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini mengaku banyak hal positif yang diperoleh selama IIC.
Persib sendiri akan berujicoba kontra Raj Pracha di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (28/1) malam. ''Ada kekecewaan ketika kami mengetahui final ditunda, apalagi belum pasti kapan, karena kick-off ISL sebentar lagi. Padahal saat itu kami sudah dalam kondisi siap final, bahkan bertekad meraih juara. Tapi sebelum final pun, kami sudah cukup banyak merasakan manfaatnya,” ucap wingback Persib, Tony Sucipto.
Salah satu keuntungan yang diperoleh dari kompetisi pramusim yang tak tuntas itu, ucap Tony, adalah mengenal karakter permainan sendiri. Di IIC, total Persib bertanding sebanyak enam kali, masing-masing tiga di babak penyisihan zona Jawa I, dan tiga laga di fase delapan besar grup A.
Dia menyebut, berbagai kelebihan dan kekurangan skuad Pangeran Biru sudah dikantongi baik oleh tim pelatih maupun masing-masing pemain. Saat ini, Persib tinggal membenahi berbagai kekurangan yang ditemukan. Persahabatan melawan Raj Pracha, Selasa nanti pun akan menjadi pembuktian introspeksi Persib.
''Yang paling penting adalah kami sudah tahu apa kekurangan tim kami. Kalau membaca kekuatan lawan, itu sudah pasti. Kekurangan itu yang harus sudah teratasi sebelum pertandingan pertama ISL,” kata Tony.
Mental bertanding di kandang lawan hingga kekompakan di internal tim, sebutnya, merupakan aspek yang sudah teruji melalui IIC. Musim lalu, hal ini menjadi salah satu kendala utama Persib dalam mengarungi kompetisi. Dari tujuh belas laga tandang yang dilewati, Pangeran Biru hanya mampu memenangkan empat pertandingan, tujuh berakhir seri, dan enam lainnya kalah.
Catatan ini berbanding jauh dengan rekor kandang. Dari tujuh belas kali menjamu lawan, empat belas kali Persib meraih kemenangan. Dua lainnya berakhir seri, dan hanya satu kali kalah.
''Dengan banyak bertanding di pramusim, kekompakan pasti lebih terjamin. Beberapa pemain yang baru bergabung di musim ini pun sudah bisa menyesuaikan dengan pemain lama. Selain itu, mental pertandingan tandang kami lebih terasah. Mudah-mudahan lebih baik dari musim lalu,” pungkas Tony.
(aww)