Misi spesial Persipura di ISL dan AFC Cup
A
A
A
Sindonews.com - Persipura Jayapura menargetkan dua misi dalam Indonesia Super League (ISL) 2014. Selain bertarung untuk mempertahankan trofi ISL, tim Mutiara Hitam, julukan Persipura, juga berpartisipasi di Piala AFC 2014.
Apalagi, Boaz Salossa dkk sejauh ini selalu gagal dalam mempertahankan gelar juara. Dan hal tersebut telah dialami tim kebangaan masyarakat Papus tersebut pada dua periode berlangsungnya kompetisi ISL.
Saat Persipura menjadi yang terbaik pada ISL 2008/2009, di musim selanjutnya yaitu 2009/2010 Persipura harus rela ada di posisi runner-up di bawah Arema Cronous. Begitu pun saat Persipura jadi juara di musim 2010/2011, di musim berikutnya 2011/2012, tim Mutiara Hitam kembali dipaksa duduk di peringkat kedua di bawah Sriwijaya (SFC) yang keluar sebagai juara.
Tentu Persipura tidak ingin hal tersebut terjadi untuk ketiga kalinya. Target mempertahankan gelar ISL pun, dicanangkan Ketua Umum (Ketum) Persipura, Benhur Tommy Mano. Pria yang juga menjabat sebagai Walikota Jayapura tersebut menyatakan, target pertahankan gelar ada incaran utama yang dicanangkan manajemen Persipura di kompetisi ISL tahun ini.
"Berusaha untuk mempertahankan gelar yang tahun lalu kami raih, itu jadi target utama kami di ISL. Tapi semua kembali ke pemain kami. Jika kami terus bisa menjaga kebersamaan, kekompakan, dan pemain bisa jalani semua instruksi pemain, saya rasa hal itu bisa kami lakukan," ungkap Tommy, bisa Benhur Tommy Mano disapa.
Lalu bagaimana dengan target Persipura di Piala AFC 2014? Tommy juga mencanangkan target yang diincar tim Mutiara Hitam, di kompetisi level dua benua Asia tersebut. Jika pencapaian terakhir Persipura hanya masuk delapan besar pada tahun 2011. Untuk partisipasi Persipura di tahun ini, target masuk semi final seolah jadi pencapaian realistis menurut Tommy.
Di tahun 2011 sendiri Persipura dipaksa menyerah oleh jawara Irak, Arbil SC. Dan sejauh ini, langkah klub-klub Tanah Air diajang Piala AFC sendiri memang hanya sebatas delapan besar. Adapun klub terakhir yang mengalami hal tersebut adalah Semen Padang di Piala AFC 2013. Dimana pada babak delapan besar, Kabau Sirah, julukan Semen Padang, langkahnya dihentikan wakil India, East Bengal.
"Kalau boleh bisa masuk babak semifinal Piala AFC 2014. Yang paling banter bisa masuk semifinal dulu lah. Kalau itu bisa tercapai, kami berharap bisa tembus final dan mungkin juara. Tapi fokus utama semi final dulu saja. Dari kesiapan yang ada, kami merasa materi pemain juga cukup mapan untuk bisa berjuang di Piala AFC," jelas Tommy.
Untuk bisa mencapai target tersebut, Persipura bukannya tanpa masalah. Faktor finansial yang biasanya selalu mampu diatasi Persipura, ternyata jadi problem yang tengah dialami musim ini. Diakui Tommy, kondisi itu pula yang membuat Persipura ditinggal beberapa pemain utamanya pada musim kompetisi tahun lalu.
Beberapa nama yang keluar diantaranya ada Zah Rahan Krangar dan Patrick Wanggai yang memilih berkompetisi di Liga Malaysia bersama Felda United FC dan T Team. Dilanjut hengkangnya dua tembok pertahanan tim Mutiara Hitam seperti Otavio Dutra ke Gresik United dan Ricardo Salampessy ke Persebaya Surabaya.
"Masalah banyak pemain yang keluar, juga karena faktor finansial kami terbatas. Sehingga kami pakai anak-anak Papua yang skillnya juga hampir sama dengan pemain-pemain asing. Dan saya pun tegaskan, jika tidak ada belanja pemain lagi untuk Persipura di musim ini. Kami pun sudah siapkan sekitar Rp. 25 miliar untuk Persipura berlaga di dua event sekaligus," tandas Tommy.
Apalagi, Boaz Salossa dkk sejauh ini selalu gagal dalam mempertahankan gelar juara. Dan hal tersebut telah dialami tim kebangaan masyarakat Papus tersebut pada dua periode berlangsungnya kompetisi ISL.
Saat Persipura menjadi yang terbaik pada ISL 2008/2009, di musim selanjutnya yaitu 2009/2010 Persipura harus rela ada di posisi runner-up di bawah Arema Cronous. Begitu pun saat Persipura jadi juara di musim 2010/2011, di musim berikutnya 2011/2012, tim Mutiara Hitam kembali dipaksa duduk di peringkat kedua di bawah Sriwijaya (SFC) yang keluar sebagai juara.
Tentu Persipura tidak ingin hal tersebut terjadi untuk ketiga kalinya. Target mempertahankan gelar ISL pun, dicanangkan Ketua Umum (Ketum) Persipura, Benhur Tommy Mano. Pria yang juga menjabat sebagai Walikota Jayapura tersebut menyatakan, target pertahankan gelar ada incaran utama yang dicanangkan manajemen Persipura di kompetisi ISL tahun ini.
"Berusaha untuk mempertahankan gelar yang tahun lalu kami raih, itu jadi target utama kami di ISL. Tapi semua kembali ke pemain kami. Jika kami terus bisa menjaga kebersamaan, kekompakan, dan pemain bisa jalani semua instruksi pemain, saya rasa hal itu bisa kami lakukan," ungkap Tommy, bisa Benhur Tommy Mano disapa.
Lalu bagaimana dengan target Persipura di Piala AFC 2014? Tommy juga mencanangkan target yang diincar tim Mutiara Hitam, di kompetisi level dua benua Asia tersebut. Jika pencapaian terakhir Persipura hanya masuk delapan besar pada tahun 2011. Untuk partisipasi Persipura di tahun ini, target masuk semi final seolah jadi pencapaian realistis menurut Tommy.
Di tahun 2011 sendiri Persipura dipaksa menyerah oleh jawara Irak, Arbil SC. Dan sejauh ini, langkah klub-klub Tanah Air diajang Piala AFC sendiri memang hanya sebatas delapan besar. Adapun klub terakhir yang mengalami hal tersebut adalah Semen Padang di Piala AFC 2013. Dimana pada babak delapan besar, Kabau Sirah, julukan Semen Padang, langkahnya dihentikan wakil India, East Bengal.
"Kalau boleh bisa masuk babak semifinal Piala AFC 2014. Yang paling banter bisa masuk semifinal dulu lah. Kalau itu bisa tercapai, kami berharap bisa tembus final dan mungkin juara. Tapi fokus utama semi final dulu saja. Dari kesiapan yang ada, kami merasa materi pemain juga cukup mapan untuk bisa berjuang di Piala AFC," jelas Tommy.
Untuk bisa mencapai target tersebut, Persipura bukannya tanpa masalah. Faktor finansial yang biasanya selalu mampu diatasi Persipura, ternyata jadi problem yang tengah dialami musim ini. Diakui Tommy, kondisi itu pula yang membuat Persipura ditinggal beberapa pemain utamanya pada musim kompetisi tahun lalu.
Beberapa nama yang keluar diantaranya ada Zah Rahan Krangar dan Patrick Wanggai yang memilih berkompetisi di Liga Malaysia bersama Felda United FC dan T Team. Dilanjut hengkangnya dua tembok pertahanan tim Mutiara Hitam seperti Otavio Dutra ke Gresik United dan Ricardo Salampessy ke Persebaya Surabaya.
"Masalah banyak pemain yang keluar, juga karena faktor finansial kami terbatas. Sehingga kami pakai anak-anak Papua yang skillnya juga hampir sama dengan pemain-pemain asing. Dan saya pun tegaskan, jika tidak ada belanja pemain lagi untuk Persipura di musim ini. Kami pun sudah siapkan sekitar Rp. 25 miliar untuk Persipura berlaga di dua event sekaligus," tandas Tommy.
(aww)