Mainkan pola 4-1-4-1, PSM andalkan trisula impor
A
A
A
Sindonews.com - Tiga legiun asing PSM Makassar akan menjadi tumpuan utama saat mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) pada 1 Februari mendatang. Ketiga pemain tersebut yakni Michael William Baird (striker), Roman Chmelo (playmaker), dan Robertino Pugliara (gelandang serang).
Selain mereka, lini depan PSM juga bakal diperkuat dua gelandang lokal yakni Syamsul Khaeruddin dan Qifly Tamara sebagai pendobrak serangan. Klub besutan Jorg Peter Steinebrunner tersebut akan menggunakan pola permainan 4-1-4-1 yang mengandalkan empat gelandang serang.
"Sekarang tim pelatih sudah memastikan pola strategi yang akan digunakan dengan pemain yang saat ini tersedia, termasuk pemain asing," kata Najib Latondang, penasihat teknis PSM Makassar saat dikonfirmasi KORAN SINDO.
Dia mengatakan, selain fokus terhadap persiapan tim, para penasehat teknik juga memberikan masukan terhadap pelatih soal kekuatan lawan yang akan dihadapinya. "Kita juga akan berikan masukan soal kekuatan lawan," jelasnya.
Steinebrunner selalu mengasah ketiga legiun asing tersebut untuk bisa terus kompak saat menjalani kompetisi. Meski demikian, dua legiun asing sebelumnya sama sekali dimainkan saat klub tertua ini berkompetisi di Inter Island Cu (IIC) di Papua.
Selain mereka, lini depan PSM juga bakal diperkuat dua gelandang lokal yakni Syamsul Khaeruddin dan Qifly Tamara sebagai pendobrak serangan. Klub besutan Jorg Peter Steinebrunner tersebut akan menggunakan pola permainan 4-1-4-1 yang mengandalkan empat gelandang serang.
"Sekarang tim pelatih sudah memastikan pola strategi yang akan digunakan dengan pemain yang saat ini tersedia, termasuk pemain asing," kata Najib Latondang, penasihat teknis PSM Makassar saat dikonfirmasi KORAN SINDO.
Dia mengatakan, selain fokus terhadap persiapan tim, para penasehat teknik juga memberikan masukan terhadap pelatih soal kekuatan lawan yang akan dihadapinya. "Kita juga akan berikan masukan soal kekuatan lawan," jelasnya.
Steinebrunner selalu mengasah ketiga legiun asing tersebut untuk bisa terus kompak saat menjalani kompetisi. Meski demikian, dua legiun asing sebelumnya sama sekali dimainkan saat klub tertua ini berkompetisi di Inter Island Cu (IIC) di Papua.
(aww)