IOC kutuk drama penembakan di Rusia
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) memberi perhatian khusus terhadap peristiwa penyanderaan yang berujung pada tewasnya dua orang terjadi di Moskow, Rusia, Senin (3/2). Seorang siswa SMA, menembak mati seorang guru dan polisi, setelah dia menyandera 20 temannya di kelas.
Thomas Bach menyampaikan sambutannya dalam upacara Selasa (4/2) di kompleks atlet di perkampungan Olimpiade Sochi.
"Celaan bagi mereka yang motif dan tujuannya sangat berbeda dengan semangat kerukunan dan solidaritas global dalam pesta olah raga Sochi." tuturnya seperti dilansir voasport, Rabu, (5/2).
Dia mengatakan orang-orang berduka bagi korban konflik yang tak berdosa, terutama korban Volgograd.
Militan Islam dari wilayah Kaukasus Rusia yang bergolak telah mengancam akan melakukan serangan selama Olimpiade Sochi.
Sebuah kelompok jihad dari Dagestan di Kaukasus Utara mengaku bertanggung jawab atas dua serangan bunuh diri yang menewaskan lebih dari 30 orang pada akhir tahun lalu di Volgograd.
Thomas Bach menyampaikan sambutannya dalam upacara Selasa (4/2) di kompleks atlet di perkampungan Olimpiade Sochi.
"Celaan bagi mereka yang motif dan tujuannya sangat berbeda dengan semangat kerukunan dan solidaritas global dalam pesta olah raga Sochi." tuturnya seperti dilansir voasport, Rabu, (5/2).
Dia mengatakan orang-orang berduka bagi korban konflik yang tak berdosa, terutama korban Volgograd.
Militan Islam dari wilayah Kaukasus Rusia yang bergolak telah mengancam akan melakukan serangan selama Olimpiade Sochi.
Sebuah kelompok jihad dari Dagestan di Kaukasus Utara mengaku bertanggung jawab atas dua serangan bunuh diri yang menewaskan lebih dari 30 orang pada akhir tahun lalu di Volgograd.
(wbs)