Buru pemain asing, PSMS tunggu Saktiawan bergabung
A
A
A
Sindonews.com - PSMS Medan membidik pemain asing untuk melengkapi skuad menatap kompetisi Divisi Utama 2014/2015. Duo pemain telah masuk dalam radar buruan. Kabar lain, Saktiawan Sinaga merapat.
Pemain asing tersebut akan segera bergabung dengan pemain PSMS lainnya di Mes Kebun Bunga, Medan. Direktur Utama PT PeSeMeS Medan Syukri Wardi membeberkan, telah terjadi pembicaraan dengan agen dua pemain asing yang merupakan satu paket pembelian jika adanya kesepakatan harga.
"Iya, dua pemain asing itu dari Brasil. Kami sudah berbicara dengan agency di Thailand, sudah confirmed dan tinggal tunggu mereka datang. Jadi, mereka berdua satu paket," ungkap Syukri yang enggan menyebut nama kedua pemain tersebut.
Katanya, kedua pemain berposisi sebagai striker dan gelandang bertahan itu, akan bergabung dengan pemain lainnya awal pekan mendatang. Penilaian akan dilakukan dari kedua pemain asal Negeri Samba tersebut. Hal ini wajib dilakukan untuk melihat kualitas keduanya. Terlebih lagi, pihaknya tidak ingin membeli pemain tanpa mengetahui kualitasnya.
"Pasti kita uji dulu mereka, kita perlu kualitas. Kita lihat skill-nya, tekniknya, juga tes kesehatan. Sama seperti pemain lainnya. Kita tidak mau membeli emas dalam karung," jelasnya.
Kabar mengejutkan juga datang dari mantan striker PSMS, Saktiawan Sinaga. Syukri menyebutkan jika pemain yang akrab dipanggil Sakti itu merapat ke PSMS Medan. Ini setelah adanya keraguan Sakti menjadi skuad PSS Sleman.
Adanya konflik internal di tim berjuluk Super Elang Jawa itu, membuat Sakti mengalihkan perhatiannya kepada klub yang membesarkan namanya itu. Syukri mengatakan, adanya peluang Sakti untuk bergabung menjadi skuad Ayam Kinantan. "Iya, Sakti masuk ke PSMS," bebernya.
Namun, lanjut Syukri, Sakti yang telah menandatangani kontrak di PSS Sleman, harus melalui proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam penandatanganan kontrak tersebut, sebutnya, Sakti telah menerima uang tanda terima sebesar Rp50 juta. "Kita harus menunggu izin dari PSS Sleman dulu. Karena Sakti telah menerima uang muka, kalau diminta mengembalikan uang panjar itu, akan kita ganti," jelasnya.
Pernyataan Syukri ini tidak dibantah Sakti. Dihubungi Sakti membenarkan hal tersebut. Namun, dirinya belum bergabung dengan rekan-rekannya yang lain di Mess Kebun Bunga, markas PSMS Medan. Meski terlihat di Mes Kebun Bunga, Kamis (6/2), Sakti hanya melihat rekan-rekannya latihan di bawah arahan Manajer Pelatih Edi Syahputra.
Sakti mengatakan, belum mengambil keputusan apakah akan kembali mengenakan seragam hijau-hijau. "Saya tunggu kepastian dulu. Saya tunggu hasil verifikasi PSSI, apakah lolos atau tidak. Nanti takutnya seperti musim lalu," ungkapnya.
Selain hasil verifikasi, soal status PSMS juga menjadi pertimbangan baginya untuk mengarungi kompetisi Divisi Uama 2014/2015. Baginya, tidak mempermasalahkan berapa gaji yang diterimanya. Namun, hal ini akan berbeda dengan pemain lainnya.
"Yang saya inginkan kepastian pengurus juga kenyamanan bermain. Saya tidak masalah berapapun digaji. Bagi kami, kenyamanan dan kepastian yang penting. Kelancaran gaji-gaji dan hak-hak pemain," tegasnya.
Sebelumnya, Donny F. Siregar mengatakan, belum adanya kepastian apakah PSMS merupakan kontestan di Divisi Utama 2014/2015 menjadikan ketakutan para pemain untuk tandatangan. Sebab, penilaian masih akan dilakukan PSSI menentukan klub-klub peserta kasta kedua sepak bola Tanah Air itu.
Belum adanya kepastian verifikasi tersebut menjadi riskan bagi pemain bila sudah menandatangani kontrak. Hal ini jugalah yang menjadi alasan kompatriot lainnya di PSMS enggan membubuhkan tandatangan. Yakni, Riko Simanjuntak, Donny F. Siregar, M Affan Lubis, dan Romi Agustiawan.
Pemain asing tersebut akan segera bergabung dengan pemain PSMS lainnya di Mes Kebun Bunga, Medan. Direktur Utama PT PeSeMeS Medan Syukri Wardi membeberkan, telah terjadi pembicaraan dengan agen dua pemain asing yang merupakan satu paket pembelian jika adanya kesepakatan harga.
"Iya, dua pemain asing itu dari Brasil. Kami sudah berbicara dengan agency di Thailand, sudah confirmed dan tinggal tunggu mereka datang. Jadi, mereka berdua satu paket," ungkap Syukri yang enggan menyebut nama kedua pemain tersebut.
Katanya, kedua pemain berposisi sebagai striker dan gelandang bertahan itu, akan bergabung dengan pemain lainnya awal pekan mendatang. Penilaian akan dilakukan dari kedua pemain asal Negeri Samba tersebut. Hal ini wajib dilakukan untuk melihat kualitas keduanya. Terlebih lagi, pihaknya tidak ingin membeli pemain tanpa mengetahui kualitasnya.
"Pasti kita uji dulu mereka, kita perlu kualitas. Kita lihat skill-nya, tekniknya, juga tes kesehatan. Sama seperti pemain lainnya. Kita tidak mau membeli emas dalam karung," jelasnya.
Kabar mengejutkan juga datang dari mantan striker PSMS, Saktiawan Sinaga. Syukri menyebutkan jika pemain yang akrab dipanggil Sakti itu merapat ke PSMS Medan. Ini setelah adanya keraguan Sakti menjadi skuad PSS Sleman.
Adanya konflik internal di tim berjuluk Super Elang Jawa itu, membuat Sakti mengalihkan perhatiannya kepada klub yang membesarkan namanya itu. Syukri mengatakan, adanya peluang Sakti untuk bergabung menjadi skuad Ayam Kinantan. "Iya, Sakti masuk ke PSMS," bebernya.
Namun, lanjut Syukri, Sakti yang telah menandatangani kontrak di PSS Sleman, harus melalui proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam penandatanganan kontrak tersebut, sebutnya, Sakti telah menerima uang tanda terima sebesar Rp50 juta. "Kita harus menunggu izin dari PSS Sleman dulu. Karena Sakti telah menerima uang muka, kalau diminta mengembalikan uang panjar itu, akan kita ganti," jelasnya.
Pernyataan Syukri ini tidak dibantah Sakti. Dihubungi Sakti membenarkan hal tersebut. Namun, dirinya belum bergabung dengan rekan-rekannya yang lain di Mess Kebun Bunga, markas PSMS Medan. Meski terlihat di Mes Kebun Bunga, Kamis (6/2), Sakti hanya melihat rekan-rekannya latihan di bawah arahan Manajer Pelatih Edi Syahputra.
Sakti mengatakan, belum mengambil keputusan apakah akan kembali mengenakan seragam hijau-hijau. "Saya tunggu kepastian dulu. Saya tunggu hasil verifikasi PSSI, apakah lolos atau tidak. Nanti takutnya seperti musim lalu," ungkapnya.
Selain hasil verifikasi, soal status PSMS juga menjadi pertimbangan baginya untuk mengarungi kompetisi Divisi Uama 2014/2015. Baginya, tidak mempermasalahkan berapa gaji yang diterimanya. Namun, hal ini akan berbeda dengan pemain lainnya.
"Yang saya inginkan kepastian pengurus juga kenyamanan bermain. Saya tidak masalah berapapun digaji. Bagi kami, kenyamanan dan kepastian yang penting. Kelancaran gaji-gaji dan hak-hak pemain," tegasnya.
Sebelumnya, Donny F. Siregar mengatakan, belum adanya kepastian apakah PSMS merupakan kontestan di Divisi Utama 2014/2015 menjadikan ketakutan para pemain untuk tandatangan. Sebab, penilaian masih akan dilakukan PSSI menentukan klub-klub peserta kasta kedua sepak bola Tanah Air itu.
Belum adanya kepastian verifikasi tersebut menjadi riskan bagi pemain bila sudah menandatangani kontrak. Hal ini jugalah yang menjadi alasan kompatriot lainnya di PSMS enggan membubuhkan tandatangan. Yakni, Riko Simanjuntak, Donny F. Siregar, M Affan Lubis, dan Romi Agustiawan.
(aww)