Cuma ingin fit, Murray kesampingkan peringkat teratas
A
A
A
Sindonews.com - Andy Murray memang sudah dipastikan bakal meramaikan turnamen ATP di Rotterdam, pekan depan setelah mendapat wildcard. Tapi ada hal terpenting dari keikutsertaannya tersebut di sana. Yakni bisa menggeser posisi Rafael Nadal sebagai petenis terbaik dunia. Selain itu, masalah fisik juga bakal menjadi perhatian juara AS Terbuka 2012.
Pasca menjalani operasi, Murray belum tampil seperti biasanya. Ia bahkan masih terlihat kaku dalam bergerak untuk mengembalikan bola lawan. Itu semakin terlihat ketika dia tersingkir di babak perempat final di Australia Terbuka lalu.
Akan tetapi, kegagalan itu tak berlanjut di Piala Davis. Dipercaya turun membela tim Inggris Raya, Murray mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain handal. Ia mampu membawa timnya lolos ke babak perempat setelah mengalahkan Amerika Serikat.
Meskipun Murray saat ini tergelincir ke peringkat enam dunia, namun dia paham sebuah kemenangan mampu mengembalikan kepercayaan dirinya yang sempat hilang. Kendati, kini petenis berusia 26 tahun tersebut memprioritaskan peringat teratas dunia, tapi masalah fisik tetap menjadi perhatiannya.
"Ini adalah tujuan yang saya pikir setiap pemain tenis pasti miliki, jadi kita semua ingin melakukannya," kata juara Wimbledon 2013 dilansir Sky Sports, Selasa (11/2).
"Peringkat satu dunia mungkin salah satu tujuan saya, tapi yang terpenting saat ini adalah memberikan diriku sehat. Agar saya mampu bersaing di event bergengsi, seperti Grand Slam. Jadi, jika saya memiliki kesempatan untuk menjadi nomor satu, maka saya pasti akan berada di sana. Tetapi sekarang itu bukan tujuan saya. Pasalnya, ketika Anda kembali dari operasi yang Anda butuhkan adalah bersabar pada diri sendiri dan tidak berharap terlalu banyak dalam beberapa bulan pertama," tukasnya.
Murray bakal menjalani laga pertama di Rotterdam melawan Edouard Roger-Vasselin dari Prancis. Bisa dikatakan, ini bukan turnamen yang asing baginya. Pasalnya, ia pernah memenangkan turnamen ini pada tahun 2009, setelah mengalahkan Rafael Nadal di final.
Pasca menjalani operasi, Murray belum tampil seperti biasanya. Ia bahkan masih terlihat kaku dalam bergerak untuk mengembalikan bola lawan. Itu semakin terlihat ketika dia tersingkir di babak perempat final di Australia Terbuka lalu.
Akan tetapi, kegagalan itu tak berlanjut di Piala Davis. Dipercaya turun membela tim Inggris Raya, Murray mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain handal. Ia mampu membawa timnya lolos ke babak perempat setelah mengalahkan Amerika Serikat.
Meskipun Murray saat ini tergelincir ke peringkat enam dunia, namun dia paham sebuah kemenangan mampu mengembalikan kepercayaan dirinya yang sempat hilang. Kendati, kini petenis berusia 26 tahun tersebut memprioritaskan peringat teratas dunia, tapi masalah fisik tetap menjadi perhatiannya.
"Ini adalah tujuan yang saya pikir setiap pemain tenis pasti miliki, jadi kita semua ingin melakukannya," kata juara Wimbledon 2013 dilansir Sky Sports, Selasa (11/2).
"Peringkat satu dunia mungkin salah satu tujuan saya, tapi yang terpenting saat ini adalah memberikan diriku sehat. Agar saya mampu bersaing di event bergengsi, seperti Grand Slam. Jadi, jika saya memiliki kesempatan untuk menjadi nomor satu, maka saya pasti akan berada di sana. Tetapi sekarang itu bukan tujuan saya. Pasalnya, ketika Anda kembali dari operasi yang Anda butuhkan adalah bersabar pada diri sendiri dan tidak berharap terlalu banyak dalam beberapa bulan pertama," tukasnya.
Murray bakal menjalani laga pertama di Rotterdam melawan Edouard Roger-Vasselin dari Prancis. Bisa dikatakan, ini bukan turnamen yang asing baginya. Pasalnya, ia pernah memenangkan turnamen ini pada tahun 2009, setelah mengalahkan Rafael Nadal di final.
(irc)