Pebiliar tolak bertanding, KONI Jatim menantang

Senin, 17 Februari 2014 - 13:08 WIB
Pebiliar tolak bertanding, KONI Jatim menantang
Pebiliar tolak bertanding, KONI Jatim menantang
A A A
Sindonews.com - Tim biliar Jatim terancam gagal berangkat ke Kejurnas Biliar di Pekalongan, Jawa Tengah, 19-28 Februari mendatang. Sebab, kucuran dana dari KONI Jatim dinilai sangat minim.

Pelatih biliar Jatim, Tony Ho mengatakan, beberapa atlet menolak berangkat setelah mengetahui dan yang diberikan KONI Jatim jauh dari alokasi kebutuhan biaya Kejurnas. "Bantuan dari KONI dianggap minim sehingga ada beberapa atlet yang menolak bertanding di Kejurnas,"keluhnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Pembinaan Pengprov POBSI Jatim, Pujo, mengajukan anggaran biaya Kejurnas ke KONI sebesar Rp100 juta lebih. Namun, KONI menolak pengajuan anggaran sebesar itu dan hanya mengucurkan dan bantuan Rp22 juta. "Selama sembilan hari tinggal di sana, ya, tidak cukup. Tanpa uang saku, atlet menolak bertanding, " ujarnya.

Bantuan KONI tersebut dinilai tidak cukup untuk membiayai kebutuhan atlet dan ofisial selama di Kejurnas. Total jumlah kontingen biliar Jatim ke Kejurnas sebanyak 10 orang. Terdiri dari tujuh atlet, satu pelatih dan dua ofisial. Rencananya, mereka akan berangkat naik kereta api, Senin (17/2) tadi malam. "Sampai sekarang kita masih berunding terus belum ada kepastian berangkat meski tiket sudah kita pesan," ucapnya.

Ketujuh atlet yang dipersiapkan ke Kejurnas, empat di antaranya penghuni Puslatda yang diproyeksikan tampil di PON 2016 mendatang. Yaitu Hadi Surya, Candra Gondo, Rudy Susanto, dan satu pebiliar putri, Kenny Tirza. Sedangkan tiga atlet tambahan, Bambang Hermanto, Sanjaya Limanto, dan Erwin Kurniawan.

Menanggapi ancaman atlet biliar yang menolak berangkat ke Kejurnas, Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror tidak gentar. Bahkan balik menantang keberanian para pebiliar Jatim yang tidak mau berangkat ke Kejurnas. "Silakan saja kalau tidak berangkat. Kembalikan dana bantuan KONI sebesar Rp22 juta. Saya tunggu mereka di KONI," ucapnya serius.

Tidak hanya itu, Abror juga mempertanyakan sikap Ketua Umum Pengprov POBSI Jatim Saleh Ismail Mukadar yang dianggap tidak mengurusi atletnya. "Mana ketua umumnya. Kalau ketua umum tidak membantu, percuma saja. Sampean (Anda, Red) saja bisa memimpin biliar, kalau cuma mengandalkan uang bantuan dari KONI," sindirnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6449 seconds (0.1#10.140)