Kronologis kehadiran The Jakmania di Bandung
A
A
A
Sindonews.com - Di luar perkiraan, laga Pelita Bandung Raya (PBR) kontra Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat mengundang sejumlah masalah. Kehadiran suporter tim tamu, The Jakmania, memancing amarah oknum suporter tuan rumah.
Seperti diketahui The Jakmania merupakan musuh dari publik sepak bola Bandung, utamanya Bobotoh.
Mantan Ketua The Jack Feri Indra Syarif mengatakan tidak mengetahui kehadiran The Jak sebelumnya. Namun setelah dikonfirmasi ternyata ratusan suporter Jakarta itu datang setelah berkoordinasi dengan suporter PBR, Baraya.
"Saya baru tahu mereka datang kesini. Setelah saya tanya mereka, mereka bilang sudah berkoordinasi dengan Baraya, suporter PBR," ujarnya, Senin (17/2/14).
Meskipun tidak ada jaminan keamanan dari suporter tuan rumah, kata Feri, namun The Jakmania tetap datang.
"Kata mereka, Baraya tidak bisa tidak mengizinkan atau bisa menerima. Baraya juga tidak bisa memberi jaminan atas mereka," ujar Feri.
Wakil Ketua Panpel PBR Riki Sengkone mengatakan pihaknya telah mengimbau The Jak untuk tidak datang. Namun suporter beratribut oranye ini tetap memaksakan diri.
"Sebelumnya kami sudah menghimbau mereka untuk tidak datang. Tapi akhirnya mereka datang. Kami tidak bisa menolak mereka, jika menolak, mereka akan diluar dan itu akan lebih berbahaya. Akhirnya, kami tempatkan mereka di tribun barat," ujar Riki.
"Kami minta mereka tidak gunakan atribut. Tapi mereka bawa bendera dan yang lebih memprovokasi, nyanyian dan yel-yel mereka," katanya.
"Dengan hadir di stadion, seharusnya mereka tahu diri. Meski ini bukan laga Persib melawan Persija, tapi mereka harus tahu ini kandang siapa. Dan setelah diberi kesempatan, mereka seharusnya tidak memancing amarah kelompok lain," ujar Riki.
Atas kehadiran The Jakmania ini memancing oknum suporter untuk mendatangi stadion. Terpantau di luar stadion, berkerumun ratusan oknum suporter hendak menghadang The Jakmania.
Riki memastikan keributan antara kedua suporter ini bukan berasal dari suporter PBR, Baraya.
"Kami tegaskan bukan dari Baraya. Mereka tahu dan mengerti untuk tidak melakukan aksi-aksi seperti itu. Apalagi, mereka dan kami sedang membangun PBR," ujarnya.
"Pertandingan ini memang membuat penjualan tiket meningkat 3 kali lipat dari biasanya. Tapi, dengan kerusakan fasilitas stadion, membuat kami harus tanggung jawab dan mengganti rugi," katanya
Seperti diketahui The Jakmania merupakan musuh dari publik sepak bola Bandung, utamanya Bobotoh.
Mantan Ketua The Jack Feri Indra Syarif mengatakan tidak mengetahui kehadiran The Jak sebelumnya. Namun setelah dikonfirmasi ternyata ratusan suporter Jakarta itu datang setelah berkoordinasi dengan suporter PBR, Baraya.
"Saya baru tahu mereka datang kesini. Setelah saya tanya mereka, mereka bilang sudah berkoordinasi dengan Baraya, suporter PBR," ujarnya, Senin (17/2/14).
Meskipun tidak ada jaminan keamanan dari suporter tuan rumah, kata Feri, namun The Jakmania tetap datang.
"Kata mereka, Baraya tidak bisa tidak mengizinkan atau bisa menerima. Baraya juga tidak bisa memberi jaminan atas mereka," ujar Feri.
Wakil Ketua Panpel PBR Riki Sengkone mengatakan pihaknya telah mengimbau The Jak untuk tidak datang. Namun suporter beratribut oranye ini tetap memaksakan diri.
"Sebelumnya kami sudah menghimbau mereka untuk tidak datang. Tapi akhirnya mereka datang. Kami tidak bisa menolak mereka, jika menolak, mereka akan diluar dan itu akan lebih berbahaya. Akhirnya, kami tempatkan mereka di tribun barat," ujar Riki.
"Kami minta mereka tidak gunakan atribut. Tapi mereka bawa bendera dan yang lebih memprovokasi, nyanyian dan yel-yel mereka," katanya.
"Dengan hadir di stadion, seharusnya mereka tahu diri. Meski ini bukan laga Persib melawan Persija, tapi mereka harus tahu ini kandang siapa. Dan setelah diberi kesempatan, mereka seharusnya tidak memancing amarah kelompok lain," ujar Riki.
Atas kehadiran The Jakmania ini memancing oknum suporter untuk mendatangi stadion. Terpantau di luar stadion, berkerumun ratusan oknum suporter hendak menghadang The Jakmania.
Riki memastikan keributan antara kedua suporter ini bukan berasal dari suporter PBR, Baraya.
"Kami tegaskan bukan dari Baraya. Mereka tahu dan mengerti untuk tidak melakukan aksi-aksi seperti itu. Apalagi, mereka dan kami sedang membangun PBR," ujarnya.
"Pertandingan ini memang membuat penjualan tiket meningkat 3 kali lipat dari biasanya. Tapi, dengan kerusakan fasilitas stadion, membuat kami harus tanggung jawab dan mengganti rugi," katanya
(wbs)