Duo Brazil nyetel dengan gaya rap-rap Ayam Kinantan
A
A
A
Sindonews.com - Duo Brazil, Paulo Diego Messias Dos Santos dan Andre Dos Santos Muniz, selangkah lagi akan menjadi skuad PSMS Medan. Di sisi lain, satu pemain asing lagi akan masuk dalam radar buruan.
Manajemen PT. Pesemes Medan sudah mulai membuka pembicaraan untuk mengontrak duo Brazil tersebut. Setelah bergabung dalam tim, keduanya dinilai layak masuk dalam skuad. Namun, legalitas kompetisi yang belum diterima dari PSSI, menjadi penahan manajemen belum melakukan kontrak.
Direktur PT. Pesemes Medan Syukri Wardi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan kedua pemain dan agen mereka. Pembicaraan juga membahas soal kontrak Paulo Diego Messias Dos Santos dan Andre Dos Santos Muniz. Namun, belum adanya legalitas kompetisi dari PSSI, membuat pembicaraan tersendat.
"Pembicaraan soal kontrak sudah dibicarakan dengan kedua pemain dan agen mereka. Tapi belum tandatangan kontrak, karena legalitas kompetisi dari PSSI belum ada ditetapkan untuk PSMS," ungkap Syukri.
Katanya, belum dilakukannya tandatangan kontrak dengan duo pemain Brazil tersebut sangat riskan sebelum ditetapkannya PSMS soal legalitas kompetisi oleh organisasi sepakbola Tanah Air itu. Jika tandatangan kontrak sudah dilakukan, sebelum mendapat legalitas kompetisi maka, manajemen harus membayar perjanjian yang disepakati kedua belah pihak.
"Ini yang kami takutkan, makanya belum tandatangan kontrak. Jadi, tunggu legalitas kompetisi keluar, baru tandatangan kontrak," jelas Syukri.
Selain kedua pemain tersebut, lanjut Syukri, pihaknya juga akan mendatangkan satu pemain lagi asal Liberia. "Ini pemain yang diajukan Edy, berposisi stopper. Dia pernah bermain di Persebaya dan Persisko. Kedatangannya masih ditunggu," bebernya.
Ketiga pemain tersebut akan ditentukan masuk dalam skuad, dalam beberapa pertandingan ujicoba lainnya ke Pekan Baru awal Maret mendatang. Namun, jika legalitas kompetisi tersebut tak didapat, pria berkacamata ini menegaskan, hal tersebut tak menjadi masalah. "Kalau tidak dapat (legalitas kompetisi), kita pulangkan," tandas Syukri.
Sedangkan Manajer Pelatih Edy Syahputra mengatakan, kedua pemain tersebut berpeluang masuk dalam skuad. Gaya permainan dan skill yang dimiliki Paulo Diego Messias Dos Santos dan Andre Dos Santos Muniz, cocok dengan gaya rap-rap yang menjadi ciri khas klub berjuluk Ayam Kinantan itu.
Dikatakannya, Andre yang berposisi striker ini sudah pas untuk karakter pemain yang diinginkannya. Hanya saja untuk Diego bukan kemampuannya yang di ragukan, tapi sudah menumpuknya pemain tengah di skuad ini. Memang untuk posisi tengah ini cukup banyak, ditambah jika bergabungnya Diego. "Dengan karakter Diego, kemungkinan akan saya plot sebagai gelandang serang. Karena kalau posisi aslinya playmaker, kurang pas dan saya tidak menggunakan itu," jelas Edy.
Dirinya mengakui jika mencari sosok pemain berposisikan stopper. Inilah yang ditunggu kedatangannya di Stadion Kebun Bunga. Meski sudah diisi Irwanto dan Luis Irsandi yang memiliki karakter pekerja keras menjaga barisan pertahanan ditambah dengan pemain asing, Edy meyakini akan menjadikan semakin tangguh. "Memang yang sedang dibutuhkan itu stopper," pungkas Edy.
Manajemen PT. Pesemes Medan sudah mulai membuka pembicaraan untuk mengontrak duo Brazil tersebut. Setelah bergabung dalam tim, keduanya dinilai layak masuk dalam skuad. Namun, legalitas kompetisi yang belum diterima dari PSSI, menjadi penahan manajemen belum melakukan kontrak.
Direktur PT. Pesemes Medan Syukri Wardi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan kedua pemain dan agen mereka. Pembicaraan juga membahas soal kontrak Paulo Diego Messias Dos Santos dan Andre Dos Santos Muniz. Namun, belum adanya legalitas kompetisi dari PSSI, membuat pembicaraan tersendat.
"Pembicaraan soal kontrak sudah dibicarakan dengan kedua pemain dan agen mereka. Tapi belum tandatangan kontrak, karena legalitas kompetisi dari PSSI belum ada ditetapkan untuk PSMS," ungkap Syukri.
Katanya, belum dilakukannya tandatangan kontrak dengan duo pemain Brazil tersebut sangat riskan sebelum ditetapkannya PSMS soal legalitas kompetisi oleh organisasi sepakbola Tanah Air itu. Jika tandatangan kontrak sudah dilakukan, sebelum mendapat legalitas kompetisi maka, manajemen harus membayar perjanjian yang disepakati kedua belah pihak.
"Ini yang kami takutkan, makanya belum tandatangan kontrak. Jadi, tunggu legalitas kompetisi keluar, baru tandatangan kontrak," jelas Syukri.
Selain kedua pemain tersebut, lanjut Syukri, pihaknya juga akan mendatangkan satu pemain lagi asal Liberia. "Ini pemain yang diajukan Edy, berposisi stopper. Dia pernah bermain di Persebaya dan Persisko. Kedatangannya masih ditunggu," bebernya.
Ketiga pemain tersebut akan ditentukan masuk dalam skuad, dalam beberapa pertandingan ujicoba lainnya ke Pekan Baru awal Maret mendatang. Namun, jika legalitas kompetisi tersebut tak didapat, pria berkacamata ini menegaskan, hal tersebut tak menjadi masalah. "Kalau tidak dapat (legalitas kompetisi), kita pulangkan," tandas Syukri.
Sedangkan Manajer Pelatih Edy Syahputra mengatakan, kedua pemain tersebut berpeluang masuk dalam skuad. Gaya permainan dan skill yang dimiliki Paulo Diego Messias Dos Santos dan Andre Dos Santos Muniz, cocok dengan gaya rap-rap yang menjadi ciri khas klub berjuluk Ayam Kinantan itu.
Dikatakannya, Andre yang berposisi striker ini sudah pas untuk karakter pemain yang diinginkannya. Hanya saja untuk Diego bukan kemampuannya yang di ragukan, tapi sudah menumpuknya pemain tengah di skuad ini. Memang untuk posisi tengah ini cukup banyak, ditambah jika bergabungnya Diego. "Dengan karakter Diego, kemungkinan akan saya plot sebagai gelandang serang. Karena kalau posisi aslinya playmaker, kurang pas dan saya tidak menggunakan itu," jelas Edy.
Dirinya mengakui jika mencari sosok pemain berposisikan stopper. Inilah yang ditunggu kedatangannya di Stadion Kebun Bunga. Meski sudah diisi Irwanto dan Luis Irsandi yang memiliki karakter pekerja keras menjaga barisan pertahanan ditambah dengan pemain asing, Edy meyakini akan menjadikan semakin tangguh. "Memang yang sedang dibutuhkan itu stopper," pungkas Edy.
(aww)