Indra lunasi tunggakan, PSMS tak bisa disatukan

Indra lunasi tunggakan, PSMS tak bisa disatukan
A
A
A
Sindonews.com - Pergerakan kepengurusan PSMS Medan versi Indra Sakti Harahap terus berkembang. Pekerjaan rumah soal tunggakan gaji musim lalu mulai dilunasi kepengurusan Indra.
Pembayaran tunggakan gaji ini pun mengisyaratkan kubu Indra ingin memenuhi syarat utama untuk meraih legalitas kompetisi dan tampil di Divisi Utama Liga Indonesia 2014/2015.
Indra mengaku, telah membayar tunggakan gaji kepada pemain, pelatih, dan ofisial musim lalu. Pembayaran tunggakan gaji memang harus dilakukan, mengingat PSSI menjadikan harga mati bagi pengurus klub untuk melunasinya.
"Tentu kami akan mendaftar ke PT. Liga Indonesia. Apa yang diminta PSSI sudah kami selesaikan, terutama tunggakan gaji pemain lalu. Memang kalau tidak bisa membayar tunggakan gaji ini, kami tidak bisa ikut kompetisi," ungkap Indra.
Dikatakan, pembayaran tunggakan gaji tersebut sudah berlangsung seminggu yang kemarin. Pasalnya, pemberian tersebut tak serentak diberikan kepada pemain. "Sudah 21 pemain yang terima, tinggal 9 pemain beserta ofisial dan pelatih sendiri," jelasnya.
Pembayaran dilakukan rasionalisasi pihaknya dengan jumlah tunggakan utang pemain. Namun, Indra enggan menyebut jumlah pembayaran tunggakan utang tersebut. Katanya, walaupun gaji tersebut di rasionalkan bukan keseluruhan di berikan uang tersebut. Tapi, pihaknya tak memberikan uang berupa tali asih.
"Sudah kita rasionalkan dan untuk dana kita rahasiakan. Kita berikan gaji yang pantas dengan mereka, pasti lebih dari tali asih yang kita berikan," tegasnya.
Adapun pemain yang sudah menerima gaji tersebut yakni Dodi Rahwana, Rinaldo, Irvan Midin, Herman Batak, Nico Susanto, Dedek Hariadi, Rudi Hartono, Wiganda Pradika, Ardana
Dedi Setiawan, Aidun, M Irfan, Ade, Candra Kirana, Zulham Syahputra, Tri Ardiansyah, Irwansyah. Official yakni Braham, Rory, Siwa.
Asisten Pelatih yakni Colly Misrun. Sedangkan 9 pemain lainnya, Indra mempersilakan untuk datang ke Kantor Notaris yang ditunjuknya Ernawaty Lubis di Komplek Merbau Mas. "Pemain yang belum, silakan datang ke kantor notaris, karena dananya sudah kami siapkan dan titipkan di kantor notaris. Notaris yang akan mengurusnya nanti," katanya.
Asisten Pelatih PSMS LI, Colly Misrun membenarkan dirinya telah menerima tunggakan gaji musim lalu. Dirinya enggan menyebut nominal yang diterimanya. Namun, diakuinya jika uang yang diterima tidak senilai dengan gaji. "Ya betul. Saya sudah menerima uangnya. Berapa yang saya terima, tanyakan yang lain saja," ungkap Colly singkat.
Tak ayal, dualisme kepengurusan PSMS Medan pun makin menguat dan menjauh dari peleburan antar kepengurusan Indra Sakti Harahap dan Muhammad Fauzi Nasution. Fauzi sendiri mengatakan, pihaknya menunggu fasilitas yang akan dilakukan PSSI mempertemukan dengan kepngurusan Indra. Katanya, pertemuan tersebut untuk membicarakan soal penyatuan kepengurusan.
"Untuk PSMS, diundur soal legalitas kompetisinya. Akan ada pertemuan dan pembicaraan yanga akan dilakukan PSSI. Mungkin dalam pekan ini," ungkap Fauzi.
Namun, dokter spesialis bedah ini menegaskan takkan memohon dengan Indra agar bersatu membangun PSMS. Dia menyesalkan sikap PSSI yang masih mempermasalahkan PSMS Medan versi IPL lalu. Hal inilah yang menjadikan ganjalan kepengurusan Fauzi dituding regenerasi kepengurusan PSMS versi IPL.
Padahal, unifikasi yang digaung-gaungkan PSSI tak lagi menganggap kepengurusan IPL ada. Hal lainnya, pihaknya tidak membawa nama-nama IPL, melainkan PSMS Medan menjadi kontestan Divisi Utama.
Fauzi pun mengakui, jika sudah mendengar jika PT. Indra yang diakui PSSI. Hal ini pun disesalkannya, karena ketidaktegasan PSSI memberikan sanksi atas tunggakan gaji pemain musim lalu. Apalagi menghilangnya pengurus Indra hingga pihaknya mengambil langkah menyelesaikan tunggakan gaji pemainnya untuk memperoleh restu Divisi Utama.
"Apa sanksi PSSI terhadap PT Indra yang tidak membayar tunggakan gaji. Tapi, ya lihat sajalah nanti hasil pertemuannya," pungkasnya.
Pembayaran tunggakan gaji ini pun mengisyaratkan kubu Indra ingin memenuhi syarat utama untuk meraih legalitas kompetisi dan tampil di Divisi Utama Liga Indonesia 2014/2015.
Indra mengaku, telah membayar tunggakan gaji kepada pemain, pelatih, dan ofisial musim lalu. Pembayaran tunggakan gaji memang harus dilakukan, mengingat PSSI menjadikan harga mati bagi pengurus klub untuk melunasinya.
"Tentu kami akan mendaftar ke PT. Liga Indonesia. Apa yang diminta PSSI sudah kami selesaikan, terutama tunggakan gaji pemain lalu. Memang kalau tidak bisa membayar tunggakan gaji ini, kami tidak bisa ikut kompetisi," ungkap Indra.
Dikatakan, pembayaran tunggakan gaji tersebut sudah berlangsung seminggu yang kemarin. Pasalnya, pemberian tersebut tak serentak diberikan kepada pemain. "Sudah 21 pemain yang terima, tinggal 9 pemain beserta ofisial dan pelatih sendiri," jelasnya.
Pembayaran dilakukan rasionalisasi pihaknya dengan jumlah tunggakan utang pemain. Namun, Indra enggan menyebut jumlah pembayaran tunggakan utang tersebut. Katanya, walaupun gaji tersebut di rasionalkan bukan keseluruhan di berikan uang tersebut. Tapi, pihaknya tak memberikan uang berupa tali asih.
"Sudah kita rasionalkan dan untuk dana kita rahasiakan. Kita berikan gaji yang pantas dengan mereka, pasti lebih dari tali asih yang kita berikan," tegasnya.
Adapun pemain yang sudah menerima gaji tersebut yakni Dodi Rahwana, Rinaldo, Irvan Midin, Herman Batak, Nico Susanto, Dedek Hariadi, Rudi Hartono, Wiganda Pradika, Ardana
Dedi Setiawan, Aidun, M Irfan, Ade, Candra Kirana, Zulham Syahputra, Tri Ardiansyah, Irwansyah. Official yakni Braham, Rory, Siwa.
Asisten Pelatih yakni Colly Misrun. Sedangkan 9 pemain lainnya, Indra mempersilakan untuk datang ke Kantor Notaris yang ditunjuknya Ernawaty Lubis di Komplek Merbau Mas. "Pemain yang belum, silakan datang ke kantor notaris, karena dananya sudah kami siapkan dan titipkan di kantor notaris. Notaris yang akan mengurusnya nanti," katanya.
Asisten Pelatih PSMS LI, Colly Misrun membenarkan dirinya telah menerima tunggakan gaji musim lalu. Dirinya enggan menyebut nominal yang diterimanya. Namun, diakuinya jika uang yang diterima tidak senilai dengan gaji. "Ya betul. Saya sudah menerima uangnya. Berapa yang saya terima, tanyakan yang lain saja," ungkap Colly singkat.
Tak ayal, dualisme kepengurusan PSMS Medan pun makin menguat dan menjauh dari peleburan antar kepengurusan Indra Sakti Harahap dan Muhammad Fauzi Nasution. Fauzi sendiri mengatakan, pihaknya menunggu fasilitas yang akan dilakukan PSSI mempertemukan dengan kepngurusan Indra. Katanya, pertemuan tersebut untuk membicarakan soal penyatuan kepengurusan.
"Untuk PSMS, diundur soal legalitas kompetisinya. Akan ada pertemuan dan pembicaraan yanga akan dilakukan PSSI. Mungkin dalam pekan ini," ungkap Fauzi.
Namun, dokter spesialis bedah ini menegaskan takkan memohon dengan Indra agar bersatu membangun PSMS. Dia menyesalkan sikap PSSI yang masih mempermasalahkan PSMS Medan versi IPL lalu. Hal inilah yang menjadikan ganjalan kepengurusan Fauzi dituding regenerasi kepengurusan PSMS versi IPL.
Padahal, unifikasi yang digaung-gaungkan PSSI tak lagi menganggap kepengurusan IPL ada. Hal lainnya, pihaknya tidak membawa nama-nama IPL, melainkan PSMS Medan menjadi kontestan Divisi Utama.
Fauzi pun mengakui, jika sudah mendengar jika PT. Indra yang diakui PSSI. Hal ini pun disesalkannya, karena ketidaktegasan PSSI memberikan sanksi atas tunggakan gaji pemain musim lalu. Apalagi menghilangnya pengurus Indra hingga pihaknya mengambil langkah menyelesaikan tunggakan gaji pemainnya untuk memperoleh restu Divisi Utama.
"Apa sanksi PSSI terhadap PT Indra yang tidak membayar tunggakan gaji. Tapi, ya lihat sajalah nanti hasil pertemuannya," pungkasnya.
(aww)