PSMS pulang membawa trofi runner-up di Aceh

PSMS pulang membawa trofi runner-up di Aceh
A
A
A
Sindonews.com - PSMS Medan menunjukkan kapasitasnya sebagai tim yang patut diperhitungkan. Ambil bagian di turnamen Perdamaian Aceh, PSMS menjadi runner-up setelah kalah dari tuan rumah Persidi Idi.
Bertanding di Stadion Moun Sikureung Idi, Aceh Timur, skuad Ayam Kinantan menunjukkan ketajaman tajinya. Manajer Pelatih PSMS Medan Edy Syahputra menginstruksikan untuk melakukan tekanan begitu peluit dibunyikan.
Bola yang didistribusikan dari bawah menunjukkan skema yang disusunnya berjalan sesuai dengan prediksi. Strategi tersebut berhasil, tekanan demi tekanan yang dilakukan anak asuhnnya berbuah hasil. Andre Dos Santos Muniz menunjukkan kapasitasnya sebagai legiun asing dengan mencetak gol pembuka di menit 7.
Keunggulan Riko Simanjutak dkk. itu hanya bertahan sesaat. Tertinggal 1-0 membuat pasukan Hamok Laju, julukan Persidi Idi, meningkatkan serangan. Tekanan demi tekanan dilancarkan pasukan Persidi Idi. Pada menit ke-10, gol penyama kedudukan tercipta 1-1. Hingga peluit babak pertama berakhir skor tidak berubah.
Memasuki babak kedua, intensitas serangan Persidi Idi meningkat. Koordinasi serangan yang dibangun menunjukkan keperkasaan dihadapan publik sendiri. Persidi Idi memperbesar kedudukan menjadi 2-1 di menit ke-61. Hingga peluit panjang berakhir, kedudukan tak berubah dengan kemenangan Persidi Idi.
Pemain bertahan Luis Irsandi menilai, jalannya pertandingan dikuasai PSMS Medan. Namun, kepemimpinan wasit dinilainya sebagai penyebab kekalahan PSMS. Banyak tercipta peluang, namun, kerap dianulir wasit karena terperangkap offside. "Kepemimpinan wasit berat sebelah. Wasit memihak tim tuan rumah," ungkapnya.
Diakuinya, permainan yang ditampilkan PSMS kerap merepotkan barisan pertahanan Persidi Idi. Turnamen ini pun, menurutnya, menunjukkan kesiapan tim menatap kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014/2015. "Kalau permainan, menurut saya lebih baik permainan kita. Kita mampu bertahan dengan baik dari serangan tim lawan. Tapi, karena wasit berat sebelah, bagaimana lagi," kesalnya.
Perjalanan PSMS di turnamen ini pun berjalan mulus, pertandingan pertama melawan Persiraja Banda Aceh menang tipis 1-0. Gol juga dicetak Paulo Diego Messias Dos Santos.
Hasil ini pun membuat Edy tersenyum. Meski kalah, Edy menilai skema permainan yang diterapkannya berjalan dengan baik. Kordinasi antar pemain pun sesuai dengan yang diinstruksikannya. Ia pun sedikit puas dengan persembahan pemain asing. "Permaianan anak-anak sudah bagus, hanya sedikit saja yang perlu diperbaiki. Tapi secara keseluruhan tim sudah bermain baik. Penilaian saya tentang pemain asing saya serahkan nanti kepada pengurus untuk menentukan masuk skuad atau tidak," pungkasnya.
Bertanding di Stadion Moun Sikureung Idi, Aceh Timur, skuad Ayam Kinantan menunjukkan ketajaman tajinya. Manajer Pelatih PSMS Medan Edy Syahputra menginstruksikan untuk melakukan tekanan begitu peluit dibunyikan.
Bola yang didistribusikan dari bawah menunjukkan skema yang disusunnya berjalan sesuai dengan prediksi. Strategi tersebut berhasil, tekanan demi tekanan yang dilakukan anak asuhnnya berbuah hasil. Andre Dos Santos Muniz menunjukkan kapasitasnya sebagai legiun asing dengan mencetak gol pembuka di menit 7.
Keunggulan Riko Simanjutak dkk. itu hanya bertahan sesaat. Tertinggal 1-0 membuat pasukan Hamok Laju, julukan Persidi Idi, meningkatkan serangan. Tekanan demi tekanan dilancarkan pasukan Persidi Idi. Pada menit ke-10, gol penyama kedudukan tercipta 1-1. Hingga peluit babak pertama berakhir skor tidak berubah.
Memasuki babak kedua, intensitas serangan Persidi Idi meningkat. Koordinasi serangan yang dibangun menunjukkan keperkasaan dihadapan publik sendiri. Persidi Idi memperbesar kedudukan menjadi 2-1 di menit ke-61. Hingga peluit panjang berakhir, kedudukan tak berubah dengan kemenangan Persidi Idi.
Pemain bertahan Luis Irsandi menilai, jalannya pertandingan dikuasai PSMS Medan. Namun, kepemimpinan wasit dinilainya sebagai penyebab kekalahan PSMS. Banyak tercipta peluang, namun, kerap dianulir wasit karena terperangkap offside. "Kepemimpinan wasit berat sebelah. Wasit memihak tim tuan rumah," ungkapnya.
Diakuinya, permainan yang ditampilkan PSMS kerap merepotkan barisan pertahanan Persidi Idi. Turnamen ini pun, menurutnya, menunjukkan kesiapan tim menatap kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014/2015. "Kalau permainan, menurut saya lebih baik permainan kita. Kita mampu bertahan dengan baik dari serangan tim lawan. Tapi, karena wasit berat sebelah, bagaimana lagi," kesalnya.
Perjalanan PSMS di turnamen ini pun berjalan mulus, pertandingan pertama melawan Persiraja Banda Aceh menang tipis 1-0. Gol juga dicetak Paulo Diego Messias Dos Santos.
Hasil ini pun membuat Edy tersenyum. Meski kalah, Edy menilai skema permainan yang diterapkannya berjalan dengan baik. Kordinasi antar pemain pun sesuai dengan yang diinstruksikannya. Ia pun sedikit puas dengan persembahan pemain asing. "Permaianan anak-anak sudah bagus, hanya sedikit saja yang perlu diperbaiki. Tapi secara keseluruhan tim sudah bermain baik. Penilaian saya tentang pemain asing saya serahkan nanti kepada pengurus untuk menentukan masuk skuad atau tidak," pungkasnya.
(aww)