Silva belum puaskan pelatih PSMS
A
A
A
Sindonews.com - Kehadiran pemain asal Papua, Domingus da Silva, belum membuat kagum pelatih PSMS Medan, Kustiono. Kesempatan terakhir bagi Silva unjuk kemampuan dan membuat dirinya layak menjadi skuad PSMS Medan harus ditunjukkannya pada laga uji coba selanjutnya.
Kustiono mengatakan, karakter pemain timur yang memiliki daya tarung dan keras belum terlihat pada sosok Silva kala melakoni uji coba di Kisaran melawan PS Gunung Melayu, Kamis (3/4). Kendati menang telak 3-0, yang dicetak Nico Malau dua gol dan Silva satu gol, Kustiono masih harus membenahi kekurangan-kekurangan yang menjadi celah tim lawan.
Pertandingan tersebut juga merupakan perdana bagi Silva unjuk kemampuannya mengolah si kulit bundar. Menurutnya, meski Silva menyumbangkan satu gol dari tendangan bebas, belum membuat mantan pelatih PSSA Asahan ini tergugah dan menyakini menjadi skuad Ayam Kinantan mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014.
Kesempatan masih diberikannya bagi Domingus untuk menunjukan keahliannya pada lawatan ujicoba PSMS selanjutnya. Untuk kali ini, dirinya akan menurunkan Domingus dari menit awal hingga akhir.''Domingus masih perlu dilihat lagi. Akan lebih banyak saya turunkan nanti untuk melihat kemampuannya yang lebih,''ungkap Kustiono.
Diakuinya, SIlva yang mengemban tugas mengambil tendangan bebas, sukses mengkonversinya menjadi gol. Tendangan kerasnya tepat ke arah gawang, tak mampu dihalau penjaga gawang Gunung Melayu.
Namun, ada hal-hal yang menjadi catatannya belum mampu ditunjukkan Silva. Sebagai pemain tengah, Silva dinilai kurang maksimal dalam mendistribusikan bola ke barisan depan dan menutup celah lawan saat menyerang.
"Sampai saat ini, saya melihat kemampuannya sama dengan pemain gelandang yang ada. Kalau kemampuan yang sama, lebih baik kita gunakan pemain lokal asli Medan saja lebih baik lagi," jelasnya.
Tak ayal, kesempatan selanjutnya pun diharapkan mampu dimanfaatkan Domingus menunjukan kapasitasnya dan layak bergabung dengan Nico Malau dan kawan-kawan. Jika tidak, jasa Silvapun tak dibutuhkan andai kemampuannya sama dengan pemain lainnya. Kustiono meletakkan harapan besar bagi Silva yang dapat bertanggungjawab terhadap perannya sebagai pemain tengah.
Katanya, lulus atau tidaknya pemain yang akrab disapa Silva itu, tergantung dengan tekad dan kemampuannya sendiri untuk mengikuti semua instruksi dari pelatih. Apalagi, Silva yang ingin bergabung dengan PSMS karena dirinya mengetahui nama kebesaran PSMS di kancah sepak bola Indonesia sehingga berniat untuk memebesarkan kembali nama PSMS. "Saya maunya, kemampuannya lebih baik lagi, di atas kemampuan pemain lainnya. Saya harap dia tampil lebih baik lagi," harapnya.
Uji coba PSMS Medan akan berlanjut menantang PS PTPN III Sei Silau. Kustiono telah mewanti-wanti kelemahan timnya. Hasil kemenangan 3-0 atas Gunung Melayu tersebut, dirinya melihat finishing yang masih belum mampu mengonversinya menjadi gol.
Sisi baiknya, Kustiono pun sumringah melihat kekompakan pemain yang sudah menyatu dan penguasaan bola yang lebih dominan menunjukkan adanya peningkatan. Juga mental pemain pun mulai terbentuk kala bertanding di kandang lawan dengan dukungan suporter lawan menjadikan pemain lebih bersabar.
''Minusnya, finishing masih kurang tajam dan kordinasi pemain pun masih kurang juga. Ini yang saya fokuskan kepada pemain,''tegasnya.
Kustiono mengatakan, karakter pemain timur yang memiliki daya tarung dan keras belum terlihat pada sosok Silva kala melakoni uji coba di Kisaran melawan PS Gunung Melayu, Kamis (3/4). Kendati menang telak 3-0, yang dicetak Nico Malau dua gol dan Silva satu gol, Kustiono masih harus membenahi kekurangan-kekurangan yang menjadi celah tim lawan.
Pertandingan tersebut juga merupakan perdana bagi Silva unjuk kemampuannya mengolah si kulit bundar. Menurutnya, meski Silva menyumbangkan satu gol dari tendangan bebas, belum membuat mantan pelatih PSSA Asahan ini tergugah dan menyakini menjadi skuad Ayam Kinantan mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014.
Kesempatan masih diberikannya bagi Domingus untuk menunjukan keahliannya pada lawatan ujicoba PSMS selanjutnya. Untuk kali ini, dirinya akan menurunkan Domingus dari menit awal hingga akhir.''Domingus masih perlu dilihat lagi. Akan lebih banyak saya turunkan nanti untuk melihat kemampuannya yang lebih,''ungkap Kustiono.
Diakuinya, SIlva yang mengemban tugas mengambil tendangan bebas, sukses mengkonversinya menjadi gol. Tendangan kerasnya tepat ke arah gawang, tak mampu dihalau penjaga gawang Gunung Melayu.
Namun, ada hal-hal yang menjadi catatannya belum mampu ditunjukkan Silva. Sebagai pemain tengah, Silva dinilai kurang maksimal dalam mendistribusikan bola ke barisan depan dan menutup celah lawan saat menyerang.
"Sampai saat ini, saya melihat kemampuannya sama dengan pemain gelandang yang ada. Kalau kemampuan yang sama, lebih baik kita gunakan pemain lokal asli Medan saja lebih baik lagi," jelasnya.
Tak ayal, kesempatan selanjutnya pun diharapkan mampu dimanfaatkan Domingus menunjukan kapasitasnya dan layak bergabung dengan Nico Malau dan kawan-kawan. Jika tidak, jasa Silvapun tak dibutuhkan andai kemampuannya sama dengan pemain lainnya. Kustiono meletakkan harapan besar bagi Silva yang dapat bertanggungjawab terhadap perannya sebagai pemain tengah.
Katanya, lulus atau tidaknya pemain yang akrab disapa Silva itu, tergantung dengan tekad dan kemampuannya sendiri untuk mengikuti semua instruksi dari pelatih. Apalagi, Silva yang ingin bergabung dengan PSMS karena dirinya mengetahui nama kebesaran PSMS di kancah sepak bola Indonesia sehingga berniat untuk memebesarkan kembali nama PSMS. "Saya maunya, kemampuannya lebih baik lagi, di atas kemampuan pemain lainnya. Saya harap dia tampil lebih baik lagi," harapnya.
Uji coba PSMS Medan akan berlanjut menantang PS PTPN III Sei Silau. Kustiono telah mewanti-wanti kelemahan timnya. Hasil kemenangan 3-0 atas Gunung Melayu tersebut, dirinya melihat finishing yang masih belum mampu mengonversinya menjadi gol.
Sisi baiknya, Kustiono pun sumringah melihat kekompakan pemain yang sudah menyatu dan penguasaan bola yang lebih dominan menunjukkan adanya peningkatan. Juga mental pemain pun mulai terbentuk kala bertanding di kandang lawan dengan dukungan suporter lawan menjadikan pemain lebih bersabar.
''Minusnya, finishing masih kurang tajam dan kordinasi pemain pun masih kurang juga. Ini yang saya fokuskan kepada pemain,''tegasnya.
(aww)