Braehmer: Pukulan kiri saya mendarat dengan bagus
A
A
A
Sindonews.com - Juara kelas berat ringan versi WBA, Juergen Braehmer, tak pernah menyangka dirinya bakal mampu menghentikan penantangnya dari Wales, Enzo Maccarinelli, di ronde keenam dalam duel mempertahankan gelar di Stadthalle, Rostock, Jerman, Minggu (6/4) WIB.
Namun, rencana pertarungan berubah ketika Braehmer mampu melukai mata Maccarinelli di ronde pertama. Ya, satu pukulan kirinya yang tepat mendarat di mata kanan Maccarinelli, membuat petinju 33 tahun itu sudah harus berlaga dengan satu mata.
Meski menderita luka yang cukup mengerikan dan pelatih Gary Lockett sempat memintanya untuk mengangkat bendera putrih, namun Maccarinelli tetap ngotot melanjutkan pertarungan. Akan tetapi, di ronde keenam Lockett melempar handuk, tanda petinjunya tak mampu melanjutkan pertarungan.
"Ketika Anda melihat seperti itu, Anda ingin lebih banyak melayangkan pukulan. Itulah tinju. Saya memukulnya dengan bagus dengan tangan kiriku. Lalu, saya ingin menjadi lebih spektakuler, yang saya inginkan terlalu banyak. Itu bagus bahwa laga sudah berakhir kemudian," jelas Braehmer, yang kini memiliki rekor profesional 43 kemenangan (32KO) dan 2 kekalahan.
Bagi Maccarinelli, yang merupakan mantan juara kelas penjelajah versi WBO, kekalahan tersebut adalah yang ketujuh, sementara dia sudah mengantongi 38 kemenangan (30KO) profesional.
Namun, rencana pertarungan berubah ketika Braehmer mampu melukai mata Maccarinelli di ronde pertama. Ya, satu pukulan kirinya yang tepat mendarat di mata kanan Maccarinelli, membuat petinju 33 tahun itu sudah harus berlaga dengan satu mata.
Meski menderita luka yang cukup mengerikan dan pelatih Gary Lockett sempat memintanya untuk mengangkat bendera putrih, namun Maccarinelli tetap ngotot melanjutkan pertarungan. Akan tetapi, di ronde keenam Lockett melempar handuk, tanda petinjunya tak mampu melanjutkan pertarungan.
"Ketika Anda melihat seperti itu, Anda ingin lebih banyak melayangkan pukulan. Itulah tinju. Saya memukulnya dengan bagus dengan tangan kiriku. Lalu, saya ingin menjadi lebih spektakuler, yang saya inginkan terlalu banyak. Itu bagus bahwa laga sudah berakhir kemudian," jelas Braehmer, yang kini memiliki rekor profesional 43 kemenangan (32KO) dan 2 kekalahan.
Bagi Maccarinelli, yang merupakan mantan juara kelas penjelajah versi WBO, kekalahan tersebut adalah yang ketujuh, sementara dia sudah mengantongi 38 kemenangan (30KO) profesional.
(nug)