Daeng Ngeppe hakim terbaik kedua ISL
A
A
A
Sindonews.com -- Beberapa bulan terakhir kinerja wasit di kompetisi Indonesia Super League (ISL) kerap menjadi sorotan oleh para pecinta sepakbola Indonesia, karena kinerjanya di lapangan. Namun berbeda dengan Mursalim Daeng Ngeppe, wasit asal Sulsel ini bisa memberikan prstasi untuk koprs baju hitam tersebut.
Mursalim merupakan satu-satunya wasit asal Sulsel yang saat ini menjadi pengadil lapangan dipentas sepakbola tertinggi di Indonesia tersebut. Bahkan kinerja anggota Kepolisian Resot Kota Besar (Polrestabes) Makassar ini, patutu diapresiasi, karena dibulan Maret dirinya masuk nominasi wasit terbaik yang ada di Indoneisa.
Saat itu, dirinya hanya berada diposisi kedua setelah Maulana Nguraha wasit asal Semarang dinobatkan menjadi yang terbaik. Meski demikian, dirinya masuk dalam nominasi wasit terbaik di ISL bersama lima lainnya yakni Hamsir, Handri Kristanto, Oki Dwi Putra Sanjaya dan Thoriq Alkatiri.
Pemilihan wasit terbaik ini dilakukan oleh Komite Media PSSI dan 11 panelis yang ditunjuk. Penilaian tersebut didasarkan pada empat aspek yaitu leadership (kewibawaan dan ketegasan), apperance (kerapian dan kepercayaan diri), performance (gestur tubuh dan kondisi fisik) dan communication (cara berkomunikasi kepada pemain dan ofisial serta cara hadapi protes pemain dan ofisial).
Mursalim, yang ditemui mengatakan memang dirinya masuk dalam nominasi terbaik untuk wasit ISL, bahkan dia mengungkapkan, dirinya merupakan satu-satunya perwakilan wasit asal Sulsel yang ada di ISL. "Saat pemilihan yang terbaik, saya hanya urutan kedua, penilaiannya yakni kinerja saat memimpin pertandingan," kata dia.
Mursalim mengungkapkan, dirinya harus bangga, pasalnya dia dipercaya menjadi pengadil pada laga pembuka kompetisi ISL tahun ini. Yaitu pertandingan antara Persipura Jayapura melawan Persela Lamongan di stadion Mandala Jayapura. "Pasti ini suatu kebanggaan, dan saya harap kinerja saya sebagai wasit ke depannya bisa lebih maksimal," ungkap dia yang juga anggota Polisi ini.
Lebih jauh, dia mengatakan saat ini dirinya sudah memimpin tujuh kali laga dikompetisi ISL, dan semuanya berjalan dengan baik. Kuncinya ialah kata dia, dalam memimpin pertandingan wasit harus berkonsentrasi, menjalin kerja sama baik dengan asisten. "Selin itu harus punya fisik stamina bagus dan berkomunikasi bahasa tubuh dengan pemain juga harus bagus," terangnya.
Namun kata dia, dilanjutan ISL nantinya, dirinya harus absen memimpin pertandingan, karena harus mengikuti Sekolah Inspektur Polisi – Secapa tahun ini. "Mudah-mudahan, setelah dua bulan menjalani sudah bisa dapat izin untuk kembali memimpin laga. Untuk itu saya berterima kasih kepada Polri yang memberikan kesempatan berkaris sebagai wasit," kata wasit yang berpangkat Aiptu ini.
Data Diri
Nama : Muslimin. SH (Daeng Ngeppe),
TTL : Takalar 13 juli 1977
Pendidikan S1 Hukum
Pekerjaan : Anggota Polri Polrestabes Makassar
Istri : Yeni Rosdiana, Anak 3 orang Putri.
Alamat: Perum Garaha Gosyen Indah / 18 Makasar.
Karir wasit
1999 (Amatir).
2011 (Divisi Utama)
2012 s/d skarang (ISL)
Mursalim merupakan satu-satunya wasit asal Sulsel yang saat ini menjadi pengadil lapangan dipentas sepakbola tertinggi di Indonesia tersebut. Bahkan kinerja anggota Kepolisian Resot Kota Besar (Polrestabes) Makassar ini, patutu diapresiasi, karena dibulan Maret dirinya masuk nominasi wasit terbaik yang ada di Indoneisa.
Saat itu, dirinya hanya berada diposisi kedua setelah Maulana Nguraha wasit asal Semarang dinobatkan menjadi yang terbaik. Meski demikian, dirinya masuk dalam nominasi wasit terbaik di ISL bersama lima lainnya yakni Hamsir, Handri Kristanto, Oki Dwi Putra Sanjaya dan Thoriq Alkatiri.
Pemilihan wasit terbaik ini dilakukan oleh Komite Media PSSI dan 11 panelis yang ditunjuk. Penilaian tersebut didasarkan pada empat aspek yaitu leadership (kewibawaan dan ketegasan), apperance (kerapian dan kepercayaan diri), performance (gestur tubuh dan kondisi fisik) dan communication (cara berkomunikasi kepada pemain dan ofisial serta cara hadapi protes pemain dan ofisial).
Mursalim, yang ditemui mengatakan memang dirinya masuk dalam nominasi terbaik untuk wasit ISL, bahkan dia mengungkapkan, dirinya merupakan satu-satunya perwakilan wasit asal Sulsel yang ada di ISL. "Saat pemilihan yang terbaik, saya hanya urutan kedua, penilaiannya yakni kinerja saat memimpin pertandingan," kata dia.
Mursalim mengungkapkan, dirinya harus bangga, pasalnya dia dipercaya menjadi pengadil pada laga pembuka kompetisi ISL tahun ini. Yaitu pertandingan antara Persipura Jayapura melawan Persela Lamongan di stadion Mandala Jayapura. "Pasti ini suatu kebanggaan, dan saya harap kinerja saya sebagai wasit ke depannya bisa lebih maksimal," ungkap dia yang juga anggota Polisi ini.
Lebih jauh, dia mengatakan saat ini dirinya sudah memimpin tujuh kali laga dikompetisi ISL, dan semuanya berjalan dengan baik. Kuncinya ialah kata dia, dalam memimpin pertandingan wasit harus berkonsentrasi, menjalin kerja sama baik dengan asisten. "Selin itu harus punya fisik stamina bagus dan berkomunikasi bahasa tubuh dengan pemain juga harus bagus," terangnya.
Namun kata dia, dilanjutan ISL nantinya, dirinya harus absen memimpin pertandingan, karena harus mengikuti Sekolah Inspektur Polisi – Secapa tahun ini. "Mudah-mudahan, setelah dua bulan menjalani sudah bisa dapat izin untuk kembali memimpin laga. Untuk itu saya berterima kasih kepada Polri yang memberikan kesempatan berkaris sebagai wasit," kata wasit yang berpangkat Aiptu ini.
Data Diri
Nama : Muslimin. SH (Daeng Ngeppe),
TTL : Takalar 13 juli 1977
Pendidikan S1 Hukum
Pekerjaan : Anggota Polri Polrestabes Makassar
Istri : Yeni Rosdiana, Anak 3 orang Putri.
Alamat: Perum Garaha Gosyen Indah / 18 Makasar.
Karir wasit
1999 (Amatir).
2011 (Divisi Utama)
2012 s/d skarang (ISL)
(wbs)