Kota Manaus punya daya tarik wisata
A
A
A
Sindonews.com - Warga Manaus Brasil tak pernah menyangka jika wilayahnya bakal diserbu pemain terbaik dunia saat mereka datang untuk mengikuti pertandingan Piala Dunia 2014, Juni mendatang. Pasalnya, Manaus adalah daerah metropolitan terbesar di Utara Brazil dan kedua belas terbesar di seluruh Brasil.
Masyarakat Manaus menyambut antusias peresmian Arena da Amazonia atau stadion baru di Kota Manaus. Pembangunan Arena da Amazonia diperkirakan memakan biaya sekitar $ 290 juta atau $ 70 juta lebih tinggi dibanding prakiraan semula. Bahkan pekerjaan kosntruksi stadion ini sudah memakan tiga korban jiwa yang ke semuanya berasal dari para pekerja, termasuk seorang berkebangsaan Portugal berusia 55 tahun.
Kendati demikian, semua kabar yang menyeramkan itu tak membuat para wisatawan enggan mengunjungi wilayah terbesar di Brasil ini. Satu peserta yang sudah memastikan bakal tinggal di sini selama pertandingan Piala Dunia berlangsung, adalah Inggris. Kesan pertama yang dirasakan pelatih The Three Lions, Roy Hodgson memang tak terlalu memuaskan.
Hodgson mengeluhkan iklim lembab di kota tersebut yang bisa mencapai angka 80 persen selama musim dingin di Brasil. Ia menilai kondisi tersebut membuat pemainnya tak akan nyaman. Tak hanya itu, dia juga menyebut Manaus sebagai kota pedalaman lantaran letaknya di pedalaman hutan hujan Amazon.Ternyata komentar Hodgson membuat geram sang Walikota Manaus, Arthur Virgilio.
Mendengar keluhan yang disampaikan arsitek Inggris, tak membuat penduduk Manaus sakit hati. Mereka seolah tak memperdulikan apa yang mereka katakan. Yang terpenting bahwa Arena da Amazonia bisa meningkatkan olahraga sepak bola di kawasan Amazon dan membantu menempatkan kota ini sebagai tujuan objek wisata.
Itu terlontar dari seorang pria yang bekerja sebagai manajer Boutique Hotel Teatro Cafe, Omar Vgaz. "Perhelatan Piala Dunia bakal menunjukkan kepada dunia apa Amazonas itu sebenarnya. Mereka pikir wilayah ini dikelilingi hutan, jadi mereka akan melihat langsung bahwa ada kota di daerah ini. Saya bisa mengibaratkan jika Manaus hampir seperti Miami tanpa angin laut," kata Vgaz dilansir Anchorage Daily News, Senin (14/4).
Masyarakat Manaus menyambut antusias peresmian Arena da Amazonia atau stadion baru di Kota Manaus. Pembangunan Arena da Amazonia diperkirakan memakan biaya sekitar $ 290 juta atau $ 70 juta lebih tinggi dibanding prakiraan semula. Bahkan pekerjaan kosntruksi stadion ini sudah memakan tiga korban jiwa yang ke semuanya berasal dari para pekerja, termasuk seorang berkebangsaan Portugal berusia 55 tahun.
Kendati demikian, semua kabar yang menyeramkan itu tak membuat para wisatawan enggan mengunjungi wilayah terbesar di Brasil ini. Satu peserta yang sudah memastikan bakal tinggal di sini selama pertandingan Piala Dunia berlangsung, adalah Inggris. Kesan pertama yang dirasakan pelatih The Three Lions, Roy Hodgson memang tak terlalu memuaskan.
Hodgson mengeluhkan iklim lembab di kota tersebut yang bisa mencapai angka 80 persen selama musim dingin di Brasil. Ia menilai kondisi tersebut membuat pemainnya tak akan nyaman. Tak hanya itu, dia juga menyebut Manaus sebagai kota pedalaman lantaran letaknya di pedalaman hutan hujan Amazon.Ternyata komentar Hodgson membuat geram sang Walikota Manaus, Arthur Virgilio.
Mendengar keluhan yang disampaikan arsitek Inggris, tak membuat penduduk Manaus sakit hati. Mereka seolah tak memperdulikan apa yang mereka katakan. Yang terpenting bahwa Arena da Amazonia bisa meningkatkan olahraga sepak bola di kawasan Amazon dan membantu menempatkan kota ini sebagai tujuan objek wisata.
Itu terlontar dari seorang pria yang bekerja sebagai manajer Boutique Hotel Teatro Cafe, Omar Vgaz. "Perhelatan Piala Dunia bakal menunjukkan kepada dunia apa Amazonas itu sebenarnya. Mereka pikir wilayah ini dikelilingi hutan, jadi mereka akan melihat langsung bahwa ada kota di daerah ini. Saya bisa mengibaratkan jika Manaus hampir seperti Miami tanpa angin laut," kata Vgaz dilansir Anchorage Daily News, Senin (14/4).
(wbs)