Christian-Desi berpeluang lolos seleksi PON
A
A
A
Sindonews.com – Dua pejudo berpeluang besar terjaring menjadi kontingen tim Jateng dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Provinsi Jawa Barat. Mereka adalah Christian Hadi, dan Desi Yudianti.
Christian berhasil meraih medali emas di nomor 66 kilogram (Kg) yunior putra, pada Kejurnas Kartika Cup ke-VII, 23 Maret lalu. Di nomor yang sama pada kelas senior, hanya mampu meraih medali perak. Adapun Desi Yudianti, pejudo berusia 18 tahun asal Sragen, juga mendulang emas dalam kejurnas tersebut untuk kelas di atas 70Kg. Sementara di kelas senior, hanya mampu meraih perunggu.
Christian, pejudo Semarang berusia 19 tahun itu sebelumnya juga sempat masuk Pelatnas jelang Sea Games 2013, namun akhirnya terdegradasi di babak-babak akhir. Adapun Desi, di Sea Games lalu berhasil menyumbangkan perunggu.
Anggota Bidang Pembinaan dan Prestasi PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia) Jateng, Sutarto, menuturkan jika melihat prestasi atlet di Jawa Tengah saat ini, yang berpeluang lolos seleksi PON mendatang adalah Christian Hadi dan Desi Yudianti.
PJSI melakukan seleksi atlet PON berdasarkan ranking yang dirilis oleh Pengurus Besar (PB) PJSI. “Atlet bisa masuk tim PON yang berada di ranking delapan besar di kelasnya. Sampai sekarang ranking belum keluar, tapi kelihatannya dua atlet itu masuk,” ungkap Sutarto, kemarin.
Menurut Sutarto, ranking PB PJSI ini didasarkan pada akumulasi prestasi atlet. Penilaian yang paling besar ada pada even bergengsi judo yang diselenggarakan PB PJSI, yakni Kartika Cup dan Wismoyo Cup. “Kami tidak bisa menilai sendiri, harus berdasarkan ranking,” katanya.
Karena tidak bisa melakukan penilaian sendiri, mau tidak mau setiap even khususnya yang diselenggarakan oleh PB harus selalu ikut. Hal ini untuk mengejar ranking agar atlet tersebut bisa layak menjadi bagian dari tim PON Jateng. “Makanya setiap kegiatan resmi harus ikut, mbuh piye carane (tidak tahu bagaimana caranya). Karena kalau tidak ikut, akan kegeser lagi,” ujar dia.
Provinsi Jateng dalam PON 2012 di Pekanbaru, Riau, berhasil mendulang satu emas dan lima perunggu. Satu-satunya emas dipersembahkan oleh pejudo nasional, Kresna Bayu. Sedang lima perunggu disabet oleh Desi Yudianti, Novi, Vera Saraswati, Ari Purnawan dan Endang Sri Lestari.
Sutarto menambahkan, pihaknya juga berusaha meningkatkan prestasi atlet-atlet yunior dalam rentang waktu 2 tahun ke depan sebelum PON. Minimal bisa masuk ke dalam ranking 9 atau 10 besar PB.
Christian berhasil meraih medali emas di nomor 66 kilogram (Kg) yunior putra, pada Kejurnas Kartika Cup ke-VII, 23 Maret lalu. Di nomor yang sama pada kelas senior, hanya mampu meraih medali perak. Adapun Desi Yudianti, pejudo berusia 18 tahun asal Sragen, juga mendulang emas dalam kejurnas tersebut untuk kelas di atas 70Kg. Sementara di kelas senior, hanya mampu meraih perunggu.
Christian, pejudo Semarang berusia 19 tahun itu sebelumnya juga sempat masuk Pelatnas jelang Sea Games 2013, namun akhirnya terdegradasi di babak-babak akhir. Adapun Desi, di Sea Games lalu berhasil menyumbangkan perunggu.
Anggota Bidang Pembinaan dan Prestasi PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia) Jateng, Sutarto, menuturkan jika melihat prestasi atlet di Jawa Tengah saat ini, yang berpeluang lolos seleksi PON mendatang adalah Christian Hadi dan Desi Yudianti.
PJSI melakukan seleksi atlet PON berdasarkan ranking yang dirilis oleh Pengurus Besar (PB) PJSI. “Atlet bisa masuk tim PON yang berada di ranking delapan besar di kelasnya. Sampai sekarang ranking belum keluar, tapi kelihatannya dua atlet itu masuk,” ungkap Sutarto, kemarin.
Menurut Sutarto, ranking PB PJSI ini didasarkan pada akumulasi prestasi atlet. Penilaian yang paling besar ada pada even bergengsi judo yang diselenggarakan PB PJSI, yakni Kartika Cup dan Wismoyo Cup. “Kami tidak bisa menilai sendiri, harus berdasarkan ranking,” katanya.
Karena tidak bisa melakukan penilaian sendiri, mau tidak mau setiap even khususnya yang diselenggarakan oleh PB harus selalu ikut. Hal ini untuk mengejar ranking agar atlet tersebut bisa layak menjadi bagian dari tim PON Jateng. “Makanya setiap kegiatan resmi harus ikut, mbuh piye carane (tidak tahu bagaimana caranya). Karena kalau tidak ikut, akan kegeser lagi,” ujar dia.
Provinsi Jateng dalam PON 2012 di Pekanbaru, Riau, berhasil mendulang satu emas dan lima perunggu. Satu-satunya emas dipersembahkan oleh pejudo nasional, Kresna Bayu. Sedang lima perunggu disabet oleh Desi Yudianti, Novi, Vera Saraswati, Ari Purnawan dan Endang Sri Lestari.
Sutarto menambahkan, pihaknya juga berusaha meningkatkan prestasi atlet-atlet yunior dalam rentang waktu 2 tahun ke depan sebelum PON. Minimal bisa masuk ke dalam ranking 9 atau 10 besar PB.
(nug)