PASI Jateng ingin usia atlet tetap dibatasi

Selasa, 22 April 2014 - 01:34 WIB
PASI Jateng ingin usia atlet tetap dibatasi
PASI Jateng ingin usia atlet tetap dibatasi
A A A
Sindonews.com – Keputusan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) yang menetapkan usia atlet antara 16 – 24 tahun saat pelaksanaan kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Provinsi Jawa Barat masih memunculkan perdebatan.

Sejumlah PASI di provinsi lain minta agar keputusan tersebut direvisi. Ada yang minta tidak 24 tahun, melainkan hingga 30 tahun. Bahkan ada yang mendesak tidak ada pembatasan sama sekali. PASI Jateng sangat mendukung keputusan dari PB PASI.

“Kalau kami setuju saja, demi regenerasi atlet. Sebenarnya wacana itu sudah lama, namun baru diputuskan tahun ini,” ungkap Sekretaris Umum PASI Jateng Joko Pranowo Adi, kemarin.

Menurut Joko, atas keputusan tersebut banyak PASI dari daerah lain yang menawar. Bahkan PASI Jawa Barat meminta agar keputusan tersebut dicabut, dan tidak ada pembatasan usia bagi atlet. “Memang ada pembatasan usia, tapi masih banyak yang belum setuju. Jabar juga ngenyang tidak ada pembatasan usia,” jelasnya.

Menindaklanjuti polemik ini, PB PASI akan mengagendakan pembahasan soal batasan usia atlet yang bertanding dalam PON ini dalam rapat tahunan. Rencananya, rapat tersebut akan diadakan setelah Kejurnas 14 Mei mendatang di Jakarta.

Penolakan Jawa Barat terkait keputusan pembatasan usia disinyalir untuk memuluskan langkah Agus Prayogo, agar dapat turun dalam pentas PON 2016. Sebab, Agus Prayogo sudah berusia lebih dari 24 tahun saat PON berlangsung. Pelari kelahiran Magelang lahir pada 23 Agustus 1985.

Agus Prayogo sebelumnya merupakan pelari andalan Jateng yang mengajukan pindah ke Jawa Barat. Sidang Badan Arbitrase Olahraga (Baori) Indonesia memutuskan bahwa kepindahan pelari nasional itu sudah sah.

Saat membela Jateng, Agus Prayogo dalam PON 2012 di Riau berhasil menorehkan 2 emas pada lari di nomor 5.000 dan 10.000 meter. Tidak hanya Agus Prayogo, atlet nasional Triyaningsih yang sudah mengajukan pindah dan tercatat sebagai atlet DKI Jakarta juga terancam tidak bisa turun di PON.

Pasalnya pelari yang dibesarkan oleh klub atletik Lokomotif Salatiga usianya melebihi 24 tahun pada 2016. Adik kandung dari pelari nasional Ruwiyati itu merupakan kelahiran 15 Mei 1987.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6982 seconds (0.1#10.140)