Ajukan banding, Bobotoh sambangi PSSI
A
A
A
Sindonews.com - Suporter Persib Bandung yang dikenal dengan sebutan Bobotoh secara resmi mengajukan banding kepada Komisi Banding PSSI atas hukuman larangan enam bulan menyaksikan langsung laga tandang Persib di ISL musim ini. Pengajuan itu disampaikan langsung Ketua Umum Bobotoh, Herru Joko dan Ketua The Bombs, Nevi Effendi yang datang ke kantor PSSI di Jakarta, Jumat (25/4).
Kedatangan Bobotoh ke kantor PSSI sekaligus meminta penjelasan terkait tidak adanya pemberitahuan secara langsung kepada Bobotoh atas sanksi tersebut. "Kami datang kesini atas dasar kecintaan kami kepada sepakbola. Ditambah tak ada pemberitahuan dari PSSI ke Bobotoh soal itu," ujar Herru ketika ditemui wartawan.
Sementara itu, Ketua Umum The Bombs, Nevi Effendi meminta Komdis memberi kelonggaran hukuman untuk pertandingan Pelita Bandung Raya (PBR) kontra Persib, Minggu (27/4). Pasalnya, Nevi berpandangan, pertandingan itu berpotensi menimbulkan kericuhan andai Bobotoh dilarang. "Ditakutkan ada pihak-pihak yang bertindak anarkistis karena larangan ini. Padahal, situasi suporter baru saja tenang," ujarnya.
Sementara Sekretaris Komisi Disiplin, Laurent yang menerima perwakilan Persib mengungkapkan, pihak PSSI memang tidak menyampaikan surat keputusan sanksi itu ke Bobotoh. "Selama ini PSSI mengkomunikasikan itu kepada klub karena suporter terafiliasi dengan klub," jelas Laurent.
Mengenai permintaan terkait laga PBR, Laurent meminta Bobotoh untuk melengkapi memo banding agar Komdis bisa menyelenggarakan sidang dengan segera. Sebagai informasi, sanksi larangan itu dijatuhkan setelah suporter Persib dianggap kurang sportif saat pertandingan melawan Persija Jakarta September tahun lalu di Sleman, Yogyakarta.
Kedatangan Bobotoh ke kantor PSSI sekaligus meminta penjelasan terkait tidak adanya pemberitahuan secara langsung kepada Bobotoh atas sanksi tersebut. "Kami datang kesini atas dasar kecintaan kami kepada sepakbola. Ditambah tak ada pemberitahuan dari PSSI ke Bobotoh soal itu," ujar Herru ketika ditemui wartawan.
Sementara itu, Ketua Umum The Bombs, Nevi Effendi meminta Komdis memberi kelonggaran hukuman untuk pertandingan Pelita Bandung Raya (PBR) kontra Persib, Minggu (27/4). Pasalnya, Nevi berpandangan, pertandingan itu berpotensi menimbulkan kericuhan andai Bobotoh dilarang. "Ditakutkan ada pihak-pihak yang bertindak anarkistis karena larangan ini. Padahal, situasi suporter baru saja tenang," ujarnya.
Sementara Sekretaris Komisi Disiplin, Laurent yang menerima perwakilan Persib mengungkapkan, pihak PSSI memang tidak menyampaikan surat keputusan sanksi itu ke Bobotoh. "Selama ini PSSI mengkomunikasikan itu kepada klub karena suporter terafiliasi dengan klub," jelas Laurent.
Mengenai permintaan terkait laga PBR, Laurent meminta Bobotoh untuk melengkapi memo banding agar Komdis bisa menyelenggarakan sidang dengan segera. Sebagai informasi, sanksi larangan itu dijatuhkan setelah suporter Persib dianggap kurang sportif saat pertandingan melawan Persija Jakarta September tahun lalu di Sleman, Yogyakarta.
(akr)