Absen tiga laga, Raja Isa terancam didepak Persijap
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen Persijap Jepara sepertinya tak mau menunggu terlalu lama menyikapi mangkirnya Pelatih Raja Isa dalam tiga kali pertandingan resmi Indonesia Super League (ISL). Pelatih berpaspor Malaysia itu sudah absen saat Persijap menjamu Semen Padang, Persija Jakarta, dan ketika tandang ke Banjarmasin kontra Barito Putra.
Tanpa bimbingan dari pelatih kepala, Persijap tumbang dalam tiga laga terakhir. Akibatnya Persijap menjadi juru kunci atau diperingkat Grup Barat ISL. Sebelumnya tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu sudah cukup stabil berada di peringkat 9. Menanggapi kondisi ini Direktur Utama PT Jepara Raya Multitama, M Said Basalamah menuturkan, pihaknya akan bijak menyikapi kondisi ini.
PT Jepara Raya Multitama selaku perusahaan pengelola tidak akan memberikan keputusan secara sepihak, namun akan dikomunikasikan terlebih dulu. “Saya paham, berada di tempat yang jauh, tapi kita harus profesional. Kita tidak bisa lama-lama ditinggalkan," ungkap Basalamah, Minggu (4/5).
Menurut dia, saat akan berangkat ke Malaysia, Raja Isa sudah izin kepadanya. Tentunya, bagaimana nanti nasib ke depannya juga akan dibicarakan lagi setelah yang bersangkutan datang langsung ke Jepara. Rencananya mantan pelatih Persiram Raja Ampat dan PSM Makassar itu akan datang setelah laga Persita Tangerang kontra Persijap Jepara Minggu (4/5).
“Jeda kompetisi nanti, perlu ada keputusan yang tidak merugikan tim. Namun, pemecatan harus ada kompensasi yang harus dibayar karena sampai sekarang kondisi finansial sedang tidak bagus,” jelasnya.
Basalamah menjelaskan, dari komunikasi yang dilakukan dengan pelatih yang sudah tujuh musim melatih klub di Liga Indonesia, kondisi ibu yakni orang tua dari Raja Isa memang dalam kondisi belum stabil. Sore kondisinya mulai membaik, malamnya malah kondisinya buruk lagi.
Persijap saat ini memang sangat membutuhkan pelatih kepala. Sebab dalam putaran kedua nanti, Persijap bakal melakoni 10 pertandingan lagi yakni 5 di home dan 5 away. Sepuluh pertandingan itu nanti yang bakal menentukan tim Kota Ukir itu apakah akan mampu bertahan di kasta sepak bola tertinggi di tanah air, atau degradasi ke Divisi Utama.
Jika Anam Syahrul dkk masih berada di peringkat 11 atau 10, akan turun kelas musim depan. Karena ISL musim ini setiap grup yang akan terdegradasi dua tim. Ketua Umum Barisan Suporter Sejati (Banaspati) Persijap H Saadi mendesak perlu segera ada keputusan tegas terhadap Raja Isa. Sebab, tim saat ini membutuhkan nakhoda karena sedang dalam kondisi terjun bebas di dasar klasemen.
Tanpa bimbingan dari pelatih kepala, Persijap tumbang dalam tiga laga terakhir. Akibatnya Persijap menjadi juru kunci atau diperingkat Grup Barat ISL. Sebelumnya tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu sudah cukup stabil berada di peringkat 9. Menanggapi kondisi ini Direktur Utama PT Jepara Raya Multitama, M Said Basalamah menuturkan, pihaknya akan bijak menyikapi kondisi ini.
PT Jepara Raya Multitama selaku perusahaan pengelola tidak akan memberikan keputusan secara sepihak, namun akan dikomunikasikan terlebih dulu. “Saya paham, berada di tempat yang jauh, tapi kita harus profesional. Kita tidak bisa lama-lama ditinggalkan," ungkap Basalamah, Minggu (4/5).
Menurut dia, saat akan berangkat ke Malaysia, Raja Isa sudah izin kepadanya. Tentunya, bagaimana nanti nasib ke depannya juga akan dibicarakan lagi setelah yang bersangkutan datang langsung ke Jepara. Rencananya mantan pelatih Persiram Raja Ampat dan PSM Makassar itu akan datang setelah laga Persita Tangerang kontra Persijap Jepara Minggu (4/5).
“Jeda kompetisi nanti, perlu ada keputusan yang tidak merugikan tim. Namun, pemecatan harus ada kompensasi yang harus dibayar karena sampai sekarang kondisi finansial sedang tidak bagus,” jelasnya.
Basalamah menjelaskan, dari komunikasi yang dilakukan dengan pelatih yang sudah tujuh musim melatih klub di Liga Indonesia, kondisi ibu yakni orang tua dari Raja Isa memang dalam kondisi belum stabil. Sore kondisinya mulai membaik, malamnya malah kondisinya buruk lagi.
Persijap saat ini memang sangat membutuhkan pelatih kepala. Sebab dalam putaran kedua nanti, Persijap bakal melakoni 10 pertandingan lagi yakni 5 di home dan 5 away. Sepuluh pertandingan itu nanti yang bakal menentukan tim Kota Ukir itu apakah akan mampu bertahan di kasta sepak bola tertinggi di tanah air, atau degradasi ke Divisi Utama.
Jika Anam Syahrul dkk masih berada di peringkat 11 atau 10, akan turun kelas musim depan. Karena ISL musim ini setiap grup yang akan terdegradasi dua tim. Ketua Umum Barisan Suporter Sejati (Banaspati) Persijap H Saadi mendesak perlu segera ada keputusan tegas terhadap Raja Isa. Sebab, tim saat ini membutuhkan nakhoda karena sedang dalam kondisi terjun bebas di dasar klasemen.
(akr)