Perbaiki konsentrasi
A
A
A
Sindonews.com – Kendati bisa melibas Persiku Kudus 3 -2 di Stadion Jatidiri Semarang Sabtu (19/5), PSIS masih lemah dalam hal konsentrasi. Biasanya konsentrasi menjadi tidak fokus ketika masa transisi dari menyerang kemudian dipaksa untuk bertahan karena diserang balik.
Akibat sedikit lengah, Mahesa Jenar nyaris tumbang di kandang. Sebenarnya gol Persiku Kudus tidak perlu terjadi jika Ronald Fagundez dkk tetap fokus, karena gol dari Macan Muria, julukan Persiku Kudus tidak terskema dengan rapi. Seperti gol yang dicetak oleh Amadou Gakau di menit ke-35, tercipta karena mencuri dari bola yang akan dikontrol oleh Fauzan Fajri, pemain belakang PSIS.
Kemudian gol yang dicetak oleh Agus Riyanto, saat melakukan crossing namun justru nyelonong ke pojok kiri gawang PSIS sehingga tidak bisa dikuasai oleh Catur Adi Nugroho. Beberapa kali, pemain PSIS juga sering melakukan kesalahan dalam memberi umpan dan mengontrol bola.
Pemain yang beberapa kali melakukan kesalahan di antaranya Ediyanto dan Welly Siagian. Konsentrasi sedikit buyar lantaran permainan cepat yang diperagakan oleh anak asuh dari Agus Riyanto.
Pelatih PSIS Semarang Eko Riyadi menuturkan, menghadapi pertandingan berikutnya melawan Persis Solo, kelemahan-kelemahan akan dibenahi. Masih ada jeda waktu selama tiga hari untuk melakukan perbaikan.
“Bagaimana agar selama 2 x 45 menit itu selalu konsentrasi. Sebelum peluit akhir dibunyikan, anak-anak harus tetap fokus,” ujar Eko Riyadi, kemarin.
Menurut dia, gol Persiku tidak perlu terjadi jika anak asuhnya fokus selama pertandingan. Sebab proses dari gol itu justru karena kesalahan sendiri. Ke depannya, para pemain akan terus diberi motivasi karena masih muda-muda.
“Saya tidak tahu apa penyebabnya, nanti kita tanyakan kepada anak-anak. Soal reposisi dari menyerang kemudian bertahan ini yang akan kami perbaiki, karena konsentrasi selalu hilang,” paparnya.
Sore kemarin pemain PSIS yang tidak diturunkan dalam laga Sabtu lalu tetap latihan di Stadioan Jatidiri Semarang, sementara yang tampil diberi kesempatan istirahat. Karena pertandingan selanjutnya cukup dekat, para pemain tidak diliburkan. Senin (12/5), tetap latihan seperti biasa di sore hari dengan dihadiri seluruh skuad.
Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho menilai secara umum dilihat dari pertandingan pertama hingga keenam, para pemain semakin kompak. Di antara para pengurus dan tim pelatih, komunikasinya selama ini juga sudah berjalan dengan baik.
“Saya rasa, jika ini dipertahankan bakal mudah lolos babak 16 besar,” kata Setyo Agung.
Akibat sedikit lengah, Mahesa Jenar nyaris tumbang di kandang. Sebenarnya gol Persiku Kudus tidak perlu terjadi jika Ronald Fagundez dkk tetap fokus, karena gol dari Macan Muria, julukan Persiku Kudus tidak terskema dengan rapi. Seperti gol yang dicetak oleh Amadou Gakau di menit ke-35, tercipta karena mencuri dari bola yang akan dikontrol oleh Fauzan Fajri, pemain belakang PSIS.
Kemudian gol yang dicetak oleh Agus Riyanto, saat melakukan crossing namun justru nyelonong ke pojok kiri gawang PSIS sehingga tidak bisa dikuasai oleh Catur Adi Nugroho. Beberapa kali, pemain PSIS juga sering melakukan kesalahan dalam memberi umpan dan mengontrol bola.
Pemain yang beberapa kali melakukan kesalahan di antaranya Ediyanto dan Welly Siagian. Konsentrasi sedikit buyar lantaran permainan cepat yang diperagakan oleh anak asuh dari Agus Riyanto.
Pelatih PSIS Semarang Eko Riyadi menuturkan, menghadapi pertandingan berikutnya melawan Persis Solo, kelemahan-kelemahan akan dibenahi. Masih ada jeda waktu selama tiga hari untuk melakukan perbaikan.
“Bagaimana agar selama 2 x 45 menit itu selalu konsentrasi. Sebelum peluit akhir dibunyikan, anak-anak harus tetap fokus,” ujar Eko Riyadi, kemarin.
Menurut dia, gol Persiku tidak perlu terjadi jika anak asuhnya fokus selama pertandingan. Sebab proses dari gol itu justru karena kesalahan sendiri. Ke depannya, para pemain akan terus diberi motivasi karena masih muda-muda.
“Saya tidak tahu apa penyebabnya, nanti kita tanyakan kepada anak-anak. Soal reposisi dari menyerang kemudian bertahan ini yang akan kami perbaiki, karena konsentrasi selalu hilang,” paparnya.
Sore kemarin pemain PSIS yang tidak diturunkan dalam laga Sabtu lalu tetap latihan di Stadioan Jatidiri Semarang, sementara yang tampil diberi kesempatan istirahat. Karena pertandingan selanjutnya cukup dekat, para pemain tidak diliburkan. Senin (12/5), tetap latihan seperti biasa di sore hari dengan dihadiri seluruh skuad.
Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho menilai secara umum dilihat dari pertandingan pertama hingga keenam, para pemain semakin kompak. Di antara para pengurus dan tim pelatih, komunikasinya selama ini juga sudah berjalan dengan baik.
“Saya rasa, jika ini dipertahankan bakal mudah lolos babak 16 besar,” kata Setyo Agung.
(wbs)