Bandar Judi Bola Singapura Dicokok

Selasa, 20 Mei 2014 - 17:15 WIB
Bandar Judi Bola Singapura Dicokok
Bandar Judi Bola Singapura Dicokok
A A A
SINGAPURA - Kepolisian Singapura berhasil membongkar jaringan judi sepakbola illegal. Polisi berhasil mengamankan 18 orang yang disinyalir mendapatkan jutaan dolar AS dalam setiap aksinya.

Dalam keterangannya polisi mengatakan dari informasi sementara para tersangka mengaku beromzet 8 juta dolar Singapura (Rp73,1 miliar) dalam kurun dua pekan terakhir. Aparat negara-kota itu hanya menyebutkan ke-18 tersangka terdiri dari 16 perempuan dan dua pria, namun tidak membeberkan kewarganegaraan mereka.

Dari para tersangka, polisi menyita uang tunai sebesar 1,4 juta dolar Singapura (sekitar Rp12,8 miliar), komputer, telepon seluler, dan sejumlah dokumen berisi catatan taruhan dan

transaksi bank. “Para bandar dan pejudi yang mengira mereka bisa bersembunyi di balik anonimitas di internet untuk berbuat kriminal harus berpikir dua kali. Polisi akan menemukan mereka serta mendakwa baik bandar maupun pejudi dengan maksimal,” kata Deputi Asisten Komisaris Polisi Kenny Tan seperti dikutip BBC, Selasa (20/5).

Di Singpura judi taruhan bola sebenarnya tidak diharamkan. Namun pemerintah Negeri Singa itu telah membuat aturan semua aktivitas tersebut hanya boleh dilakukan melalui rumah judi yang mendapat ijin pemerintah.

The Singapore Totalisator Board, yang mengelola dua rumah judi dan lotere, mengaku memiliki pemasukan sebesar USD 983,3 juta atau Rp11,2 triliun dari populasi Singapura sebanyak 5,4 juta orang.

Sayangnya kelonggaran yang diberikan pemerintah malah membuat rumah judi illegal menjamur. Bahkan diduga rumah judi illegal ini menjadi dalang dibalik skandal pengaturan skor di beberapa liga.

Pada Juni tahun lalu, misalnya, polisi membekuk tiga wasit asal Lebanon yang dituduh mengatur hasil pertandingan sepakbola dengan imbalan layanan seks. Berdasarkan laporan lembaga Pusat Keamanan Olahraga Internasional yang berbasis di Doha, Qatar, sejumlah sindikat di Asia mencuci uang melalui taruhan ilegal olahraga, terutama sepakbola. Jumlah uang yang dicuci lewat judi ilegal tersebut mencapai lebih dari USD 140 miliar (Rp160 triliun).

Para peneliti di Universitas Sorbonne, Prancis, pun menyebutkan bahwa sebanyak 53% taruhan ilegal olahraga di dunia berasal dari Asia. Selain sepakbola, para peneliti mengatakan taruhan ilegal telah mempengaruhi hasil pertandingan kriket, tenis, bola basket, badminton, dan balapan otomotif.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9130 seconds (0.1#10.140)