IOC Janjikan Afrika Gelar Olimpiade
A
A
A
NAIROBI - Setelah dipercaya menggelar Piala Dunia 2010, benua hitam Afrika rasanya akan dipercaya menjadi tuan rumah olimpiade dan paralimpiade untuk kali pertama. Namun untuk mewujudkan keinginan itu bisa terlaksana jika aturan penawaran atau bidding sudah diubah oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Presiden IOC Thomas Bach mengatakan peluang Afrika menjadi tuan rumah sangat terbuka. Bach mengatakan hal ini setelah melakukan kunjungan ke Gaborone, Bostwana untuk menutup African Youth Games. Ia mempunyai sadar yang kuat mengapa benua hitam ini mempunyai peluang.
"Selama ini kita sama-sama tahu jika dari benua ini banyak melahirkan atlet dunia. Jadi tidak ada salahnya jika salah satu negara di benua Afrika ini diberikan kesempatan,"jelas Bach kepada reuters, Senin (02/06).
Rupanya kunjungan ke beberapa negara di Afrika benar-benar dijadikan momentum untuk Bach mengetahui lebih dekat negara-negara tersebut. "Seperti diketahui sejak saya terpilih sebagai Presiden IOC, kita telah banyak membahas berbabagai hal termasuk tuan rumah olimpiade 2020. Saya ingin membuka pintu untuk semua kota di dunia, termasuk di Afrika menawarkan diri,"ungkap Bach.
Saat berkunjung ke Kenya, pengamanan untuk Bach terbilang ketat. Maklum saja, aparat keamanan tidak ingin menanggung risiko mengingat serangan teroris kerap terjadi di negeri itu. Bach berkesempatan bertemu dengan Ketua Olimpide Kenya Keino. Sebelum meninggalkan Kenya, Bach berjanji akan memberikan bantuan berupa air bersih, teknologi surya untuk pembangkit listrik dan bus sekolah.
Presiden IOC Thomas Bach mengatakan peluang Afrika menjadi tuan rumah sangat terbuka. Bach mengatakan hal ini setelah melakukan kunjungan ke Gaborone, Bostwana untuk menutup African Youth Games. Ia mempunyai sadar yang kuat mengapa benua hitam ini mempunyai peluang.
"Selama ini kita sama-sama tahu jika dari benua ini banyak melahirkan atlet dunia. Jadi tidak ada salahnya jika salah satu negara di benua Afrika ini diberikan kesempatan,"jelas Bach kepada reuters, Senin (02/06).
Rupanya kunjungan ke beberapa negara di Afrika benar-benar dijadikan momentum untuk Bach mengetahui lebih dekat negara-negara tersebut. "Seperti diketahui sejak saya terpilih sebagai Presiden IOC, kita telah banyak membahas berbabagai hal termasuk tuan rumah olimpiade 2020. Saya ingin membuka pintu untuk semua kota di dunia, termasuk di Afrika menawarkan diri,"ungkap Bach.
Saat berkunjung ke Kenya, pengamanan untuk Bach terbilang ketat. Maklum saja, aparat keamanan tidak ingin menanggung risiko mengingat serangan teroris kerap terjadi di negeri itu. Bach berkesempatan bertemu dengan Ketua Olimpide Kenya Keino. Sebelum meninggalkan Kenya, Bach berjanji akan memberikan bantuan berupa air bersih, teknologi surya untuk pembangkit listrik dan bus sekolah.
(bbk)