Wasit Ini Bikin Inggris Alergi

Rabu, 11 Juni 2014 - 18:48 WIB
Wasit Ini Bikin Inggris Alergi
Wasit Ini Bikin Inggris Alergi
A A A
RIO DE JANEIRO - Di turnamen selevel Piala Dunia, FIFA menugaskan wasit-wasit terbaik untuk memimpin pertandingan. Wasit yang dipercaya kredibilitasnya dan telah terji di berbagai level. Idealnya tidak ada satu pun tim yang khawatir dengan kepemimpinan wasit-wasit terbaik di dunia.

Namun jangan disangka wasit tak pernah memengaruhi hasil pertandingan di level ini. Keputusan kontroversial, mungkin karena kesalahan manusiawi, menjadikan sejumlah pertandingan 'cacat' dan menjadi penderitaan bagi salah satu kubu yang bertanding. Frank Lampard mungkin tak akan lupa golnya tidak diakui wasit Jorge Larrionda.

Tukang tiup peluit asal Uruguay tersebut tidak melihat bola masuk ke gawang hasil tendangan jarak jauh Lampard saat menghadapi Jerman pada 2010. Di sisi lain, Inggris pantas berterima kasih pada hakim garis Tofik Bakhramov, yang menganggap tendangan Geoff Hurst telah melewati garis gawang pada final Piala Dunia 1966.

Wasit memang memiliki karakter sendiri-sendiri. Ada yang berlaku vulgar dalam memberikan kartu merah atau kartu kuning. Ada yang terlalu gampang meniup peluit, seakan-akan setiap mereka bernafas peluit berbunyi. Juga ada wasit yang terlalu toleran dengan pelanggaran selama tidak membahayakan.

Inggris misalnya, tidak selalu dirugikan kepemimpinan wasit jika melihat kejadian Geoff Hurst pada 1966 tadi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, ternyata ada wasit yang membuat Inggris geregetan. Keputusannya pernah membawa nestapa bagi The Three Lions. Siapa dia?

Cuneyt Cakir, wasit asal Turki. Cakir adalah salah satu dari 33 wasit yang dipilih FIFA untuk memimpin pertandingan Piala Dunia 2014 Brasil. Berdasar catatan The Independent, Cakir sangat menakutkan bagi pemain-pemain Inggris, terutama dalam keputusannya mengirim pemain ke kamar ganti.

Paling diingat adalah keputusannya mengacungi kartu merah kepada Steven Gerard di kualifikasi Piala Dunia pada 2012 silam. Di pertandingan yang berakhir 1-1 tersebut Inggris terhindar dari kekalahan lewat pinalti Frank Lampard. Bukan di level internasional saja Cakir mengeluarkan pemain Inggris.

Pada tahun yang sama giliran bek Chelsea Gary Cahill yang diusir di pentas Piala Dunia Antar Klub. John Terry juga pernah merasakan ketegasan Cuneyt Cakir saat semifinal Liga Champion lawan Barcelona. Lebih jauh, wasit tersebut juga mengusir dua pemain sekaligus Frazier Campbell dan Michael Mancienne di Piala Dunia U-21 pada 2009.

Inggris layak waspada jika di Brasil nanti Cakir bakal kembali memimpin salah satu pertandingan yang dilakoni. Gaya dan karakter permainan Inggris yang mengedepankan pendekatan fisik bisa menjadi masalah. Itu juga berlaku seandainya Inggris bertemu dengan wasit Meksiko, Marco Rodriguez.

Wasit yang dijuluki 'Chiqui Drakula' tersebut pernah dua kali bermasalah dengan tim nasional Inggris selama kepemimpinannya. Persoalannya adalah dia terlalu murah dalam menghadiahi kartu merah. Bayangkan, dia secara liberal mengacungkan kartu merah 51 kali dalam 79 pertandingan.

'Kemurahan' Marca bahkan membuat eks wasit ternama Inggris Graham Poll geleng-geleng kepala. Pada 1998 dia mengusir David Beckham dan kemudian Wayne Rooney pada 2006. Dengan statistik menghadiahi kartu merah kepada lebih dari satu pemain dalam satu pertandingan, Marco benar-benar seorang 'drakula'.

Tapi ada pula wasit yang 'bersahabat' dengan Inggris. Nicola Rizzola (Italia) dan Pedro Proenca (Portugal). Selama dipimpin kedua wasit itu, Inggris tidak pernah kalah. Saat Rizzola bertugas, The Three Lions tak pernah kalah lawan Belanda, Prancis dan Swiss. Juga saat Proenca memimpin, Inggris tak terkalahkan lawan Brasil, Ukraina dan Italia
(dka)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5280 seconds (0.1#10.140)