Belanda Andalkan Serangan Balik
A
A
A
BRASILIA - Winger Timnas Belanda, Arjen Robben menilai strategi serangan balik bakal menjadi senjata mematikan bagi timya saat menghadapi Spanyol pada laga pembuka Grup B, Jumat (13/6).
Ungkapkan tersebut ia ucapkan di acara jumpa pers jelang laga Belanda kontra Spanyol. Pada acara tersebut ia sempat mendapatkan pertanyaan soal strategi Belanda yang akan mengandalkan penguasaan bola saat hadapi Spanyol. Namun, Robben menegaskan bahwa timnya tak akan bermain terbuka dan lebih mengandalkan serangan balik.
“Kami tak akan bermain tiki-taka meskipun saya sangat menyukai gaya sepak bola itu. Cara bermain kami adalah untuk mendapatkan hasil.. Bermain serangan balik akan menjadi senjata kami di turnamen ini,” ungkap Robben seperti dikutip Football Espana, Kamis (12/6).
“Spanyol tak hanya favorit, tapi mereka tim yang sudah bermain untuk waktu yang lama dan mereka selaras satu sama lainnya,” tambahnya.
Belanda memang masih menyimpan dendam membara kepada Spanyol. Memori final Piala Dunia 2010 tentu masih diingat oleh Robben dkk. Saat itu De Oranje dipaksa menyerah oleh Spanyol dengan skor 1-0.
Pada laga tersebut Spanyol bermain dengan mengandalkan umpan-umpan pendek ala tiki-taka, sementara Belanda lebih mengandalkan strategi serangan balik cepat. Strategi tersebut cukup ampuh, pasalnya beberapa peluang emas mampu diciptakan De Oranje melalui serangan balik, termasuk peluang yang didapat Robben.
Saat itu melalui serangan balik cepat Robben mampu lolos dari kawalan dua bek tangguh Spanyol Gerard Pique dan Carles Puyol. Pemain milik Bayern Muenchen itu hanya berhadapan dengan kiper Spanyol Iker Casillas, sayang, dalam posisi one on one Robben gagal menaklukan Casillas.
Ungkapkan tersebut ia ucapkan di acara jumpa pers jelang laga Belanda kontra Spanyol. Pada acara tersebut ia sempat mendapatkan pertanyaan soal strategi Belanda yang akan mengandalkan penguasaan bola saat hadapi Spanyol. Namun, Robben menegaskan bahwa timnya tak akan bermain terbuka dan lebih mengandalkan serangan balik.
“Kami tak akan bermain tiki-taka meskipun saya sangat menyukai gaya sepak bola itu. Cara bermain kami adalah untuk mendapatkan hasil.. Bermain serangan balik akan menjadi senjata kami di turnamen ini,” ungkap Robben seperti dikutip Football Espana, Kamis (12/6).
“Spanyol tak hanya favorit, tapi mereka tim yang sudah bermain untuk waktu yang lama dan mereka selaras satu sama lainnya,” tambahnya.
Belanda memang masih menyimpan dendam membara kepada Spanyol. Memori final Piala Dunia 2010 tentu masih diingat oleh Robben dkk. Saat itu De Oranje dipaksa menyerah oleh Spanyol dengan skor 1-0.
Pada laga tersebut Spanyol bermain dengan mengandalkan umpan-umpan pendek ala tiki-taka, sementara Belanda lebih mengandalkan strategi serangan balik cepat. Strategi tersebut cukup ampuh, pasalnya beberapa peluang emas mampu diciptakan De Oranje melalui serangan balik, termasuk peluang yang didapat Robben.
Saat itu melalui serangan balik cepat Robben mampu lolos dari kawalan dua bek tangguh Spanyol Gerard Pique dan Carles Puyol. Pemain milik Bayern Muenchen itu hanya berhadapan dengan kiper Spanyol Iker Casillas, sayang, dalam posisi one on one Robben gagal menaklukan Casillas.
(bbk)