Hadapi Prancis, Honduras Siapkan Kejutan
A
A
A
PORTO ALEGRE - Prancis bakal membuka perjalanan di Piala Dunia 2014 dengan laga yang tak terlalu rumit. Menghadapi kekuatan mungil sekelas Honduras di Stadion Beira-Rio, Senin (16/6) dinihari, idealnya tiga angka menjadi menu pembuka.
Prancis yang kesulitan di babak qualifikasi hingga harus menjalani play-off lawan Ukraina, secara teknis memiliki kekuatan yang lebih baik dibanding calon seterunya. Tim arahan Didier Deschamps juga tak terkalahkan dalam lima laga pemanasan sebelum ke Brasil lalu.
Walau gagal membawa Franck Ribery yang cedera dan meninggalkan Samir Nasri, tim Ayam Jantan masih memiliki aset yang relatif seimbang. Situasi tim pun sangat bergairah, sangat berbeda dengan era pelatih Raymond Domenech di Piala Dunia 2010 silam.
Didier Deschamps tak ragu menyatakan situasi timnya menjadi inspirasi awal timnya menghadapi Honduras. Tidak ada lagi pemain yang cedera setelah berada di Brasil menjadi pelengkap kesiapan timnya. "Kami sangat positif," ujarnya kepada L'equipe.
"Tidak bijaksana kalau Prancis memandang Honduras sebagai kekuatan remeh. Tapi saya ingin tim mendapatkan kemenangan di pertandingan perdana. Kemenangan akan memberikan banyak makna," tutur pelatih yang memenangi Piala Dunia 1998.
Tak berlebihan Deschamps mengimpikan kemenangan. Prancis tidak pernah menang di pertandingan perdana di empat edisi Piala Dunia sebelumnya, sekalipun mereka akhirnya juara pada 1998. Tiga angka jelas bakal menjadi motivator bagi timnya.
Dijagokan bakal menjadi juara Grup E karena persaingan yang relatif ringan, Deschamps pilih merendah. Dia tidak ingin timnya matang dalam persiapan tapi remuk di pertarungan sebenarnya. "Persiapan kami sangat bagus, biarlah itu berjalan natural hingga pertandingan," cetusnya.
Formasi ofensif 4-3-3 tampaknya akan menjadi opsi bagi sang pelatih. Hanya posisi striker tengah yang masih menjadi pertanyaan, antara Olivier Giroud dan Antoine Griezmann. Salah satu dari keduanya akan diapit Karim Benzema dan Mathieu Valbuena.
"Saya siap dan ingin bermain di pertandingan pertama. Saya bermain bagus di laga-laga sebelumnya dan ingin terlibat (lawan Honduras)," tutur Olivier Giroud. Sedangkan lini tengah sudah dikavling Paul Pogba, Yohan Cabaye dan Blaise Matuidi, trio terbaik yang dimiliki Prancis.
Menghadapi kekuatan Prancis, kubu Honduras juga berupaya mengubah sejarah karena tak pernah mencetak sebiji gol pun di Piala Dunia. Mereka menginginkan performa berimbang dan konsisten. Pelatih Honduras Luis Fernando Suarez lebih menekankan pada soliditas di pertahanan. Dia yakin daya serang yang dimiliki lawannya jauh lebih mumpuni.
"Pertama, kami akan bermain lebih padat di pertahanan karena Prancis memiliki penyerang-penyerang bagus. Kedua, menjaga keseimbangan permainan dan mencoba melakukan tekanan kepada lawan. Saya rasa kami bisa membuat kejutan," sebut Luis kepada SoFoot.
Kendati dipandang sebagai kekuatan minor, pelatih berkebangsaan Kolombia ini menyebut timnya memiliki spirit tinggi. Utamanya ingin memperbaiki kiprah di Piala Dunia. Terlibat dua kali pada 1982 dan 2010, negara di Amerika Tengah ini belum sekali pun mencetak gol ke gawang lawan.
"Itu menjadi tantangan bagi kami semua dan saya menginginkan tim ini lolos dari fase grup. Terdengar muluk, tapi Honduras kini memiliki kekuatan lebih baik dibanding Piala Dunia sebelumnya," kata pelatih yang pernah menangani tim Ekuador.
Prancis (4-3-3):
Huho Lloris (gk), Laurent Koscielny, Patrice Evra, Rafael Varane, Bacary Sagna; Paul Pogba, Blaise Matuidi, Yohann Cabaye; Mathieu Valbuena; Karim Benzema, Olivier Giroud.
Honduras (4-4-2):
Valladares (gk); Beckeles, Bernardez, Figueroa, Izaguirre; Chavez, Garrido, Palacios, Espinoza; Bengtson, Costly.
Prancis yang kesulitan di babak qualifikasi hingga harus menjalani play-off lawan Ukraina, secara teknis memiliki kekuatan yang lebih baik dibanding calon seterunya. Tim arahan Didier Deschamps juga tak terkalahkan dalam lima laga pemanasan sebelum ke Brasil lalu.
Walau gagal membawa Franck Ribery yang cedera dan meninggalkan Samir Nasri, tim Ayam Jantan masih memiliki aset yang relatif seimbang. Situasi tim pun sangat bergairah, sangat berbeda dengan era pelatih Raymond Domenech di Piala Dunia 2010 silam.
Didier Deschamps tak ragu menyatakan situasi timnya menjadi inspirasi awal timnya menghadapi Honduras. Tidak ada lagi pemain yang cedera setelah berada di Brasil menjadi pelengkap kesiapan timnya. "Kami sangat positif," ujarnya kepada L'equipe.
"Tidak bijaksana kalau Prancis memandang Honduras sebagai kekuatan remeh. Tapi saya ingin tim mendapatkan kemenangan di pertandingan perdana. Kemenangan akan memberikan banyak makna," tutur pelatih yang memenangi Piala Dunia 1998.
Tak berlebihan Deschamps mengimpikan kemenangan. Prancis tidak pernah menang di pertandingan perdana di empat edisi Piala Dunia sebelumnya, sekalipun mereka akhirnya juara pada 1998. Tiga angka jelas bakal menjadi motivator bagi timnya.
Dijagokan bakal menjadi juara Grup E karena persaingan yang relatif ringan, Deschamps pilih merendah. Dia tidak ingin timnya matang dalam persiapan tapi remuk di pertarungan sebenarnya. "Persiapan kami sangat bagus, biarlah itu berjalan natural hingga pertandingan," cetusnya.
Formasi ofensif 4-3-3 tampaknya akan menjadi opsi bagi sang pelatih. Hanya posisi striker tengah yang masih menjadi pertanyaan, antara Olivier Giroud dan Antoine Griezmann. Salah satu dari keduanya akan diapit Karim Benzema dan Mathieu Valbuena.
"Saya siap dan ingin bermain di pertandingan pertama. Saya bermain bagus di laga-laga sebelumnya dan ingin terlibat (lawan Honduras)," tutur Olivier Giroud. Sedangkan lini tengah sudah dikavling Paul Pogba, Yohan Cabaye dan Blaise Matuidi, trio terbaik yang dimiliki Prancis.
Menghadapi kekuatan Prancis, kubu Honduras juga berupaya mengubah sejarah karena tak pernah mencetak sebiji gol pun di Piala Dunia. Mereka menginginkan performa berimbang dan konsisten. Pelatih Honduras Luis Fernando Suarez lebih menekankan pada soliditas di pertahanan. Dia yakin daya serang yang dimiliki lawannya jauh lebih mumpuni.
"Pertama, kami akan bermain lebih padat di pertahanan karena Prancis memiliki penyerang-penyerang bagus. Kedua, menjaga keseimbangan permainan dan mencoba melakukan tekanan kepada lawan. Saya rasa kami bisa membuat kejutan," sebut Luis kepada SoFoot.
Kendati dipandang sebagai kekuatan minor, pelatih berkebangsaan Kolombia ini menyebut timnya memiliki spirit tinggi. Utamanya ingin memperbaiki kiprah di Piala Dunia. Terlibat dua kali pada 1982 dan 2010, negara di Amerika Tengah ini belum sekali pun mencetak gol ke gawang lawan.
"Itu menjadi tantangan bagi kami semua dan saya menginginkan tim ini lolos dari fase grup. Terdengar muluk, tapi Honduras kini memiliki kekuatan lebih baik dibanding Piala Dunia sebelumnya," kata pelatih yang pernah menangani tim Ekuador.
Prancis (4-3-3):
Huho Lloris (gk), Laurent Koscielny, Patrice Evra, Rafael Varane, Bacary Sagna; Paul Pogba, Blaise Matuidi, Yohann Cabaye; Mathieu Valbuena; Karim Benzema, Olivier Giroud.
Honduras (4-4-2):
Valladares (gk); Beckeles, Bernardez, Figueroa, Izaguirre; Chavez, Garrido, Palacios, Espinoza; Bengtson, Costly.
(wbs)