Kado Terindah Maracana di Usia 64 Tahun

Selasa, 17 Juni 2014 - 14:02 WIB
Kado Terindah Maracana...
Kado Terindah Maracana di Usia 64 Tahun
A A A
RIO DE JANEIRO - Manusia hanya bisa mengenang masa lalu, memiliki kehidupan baik, dan berharap meninggalkan warisan berharga ketika berusia 64 tahun. Tidak sedikit pula yang sudah meninggalkan dunia ini karena tidak diberkahi umur panjang.

Berbeda dengan Maracana. Genap berumur 64 tahun sejak menggelar pertandingan pertama, Senin (16/6), stadion kebanggaan Brasil itu tetap berdiri tegak dan berharap dapat menyaksikan peristiwa-peristiwa bersejarah lainnya.

Momen tersebut hadir ketika Lionel Messi menciptakan gol kedua Argentina saat mengalahkan Bosnia-Herzegovina dengan skor 2-1 pada persaingan Grup F Piala Dunia 2014, sehari sebelum hari jadi Maracana.''Gol itu pantas menandai ulang tahun Maracana. Fantastis,''kata mantan gelandang Brasil Zico pada konferensi pers.

Zico merupakan salah satu sosok penting di buku sejarah Maracana. Dia merupakan pemain tersubur di stadion itu lewat torehan 333 gol selama membela Flamengo. Patungnya pun berdiri di dalam Maracana.

"Saya hadir pertama kali ketika masih kecil. Saya menyaksikan Garrincha menciptakan hattrick bersama Botafogo yang membenamkan Flamengo pada laga penentu kejuaraan Provinsi Rio de Janeiro 1962. Setahun kemudian saya kembali, kali ini Flamengo yang berjaya seusai menumbangkan Fluminense," papar mantan nakhoda Jepang tersebut.

Identitas resmi Maracana adalah Jornalista Mario Filho. Nama itu didedikasikan pada seorang wartawan yang mendukung keras pembangunan stadion setelah Brasil terpilih sebagai penyelenggara Piala Dunia 1950.

Sama seperti status beberapa stadion baru yang didirikan menyambut Piala Dunia 2014, konstruksi Maracana dulu juga dikritik keras karena memakan biaya tinggi. Stadion bahkan belum selesai ketika turnamen bergulir. Toilet dan tribun media ketika itu masih dikerjakan.

Maracana baru benar-benar sempurna pada 1965. Sejak itu stadion rancangan tujuh arsitek Brasil ini sudah menjalani tiga proses rekonstruksi besar pada 2000, 2006, dan 2013. Pada proses tersebut Maracana terus mengalami pengurangan kapasitas.

Catatan resmi menunjukkan stadion yang menggelar tujuh pertandingan pada Piala Dunia 2014 tersebut bisa menampung 78.838 orang.''Maracana membutuhkan pemain tertentu untuk selalu penuh. Maka sekarang pantas jika tempat duduk Maracana dikurangi. Stadion sekarang begitu sepi penonton. Brasil tidak memiliki pemain berkualitas yang bisa mengajak fans agar datang. Sedangkan bintang Brasil eksodus ke Eropa,''tutur Zico.

Laga pertama Maracana, 16 Juni 1950, melibatkan tim all-star Rio de Janeiro dan Sao Paulo. Tepat satu bulan kemudian, Maracana jadi saksi bisu salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah sepak bola Negeri Samba.

Brasil tumbang 1-2 di kaki pemain Uruguay dan harus merelakan gelar juara ke negara tetangga. Peristiwa ini dikenal sebagai Maracanazo dan coba dihapus tuan rumah dengan memenangkan final di tempat sama pada partai puncak Piala Dunia 2014 pada 13 Juli mendatang.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3899 seconds (0.1#10.140)