Rintangan Terjal Karateka Putri Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Tim Karate Putri Indonesia akan mendapatkan rintangan berat pada turnamen Premier League World Karate Federation (WKF) 2014 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, 20-21 Juni nanti. Pasalnya, tim Iran dan Jepang yang pada tahun lalu absen akan menjadi lawan terkuat di ajang itu.
Menurut pelatih Karateka Putri Indonesia, Omita Olga Ompi, para Srikandi Merah Putih diharapkan bisa bermain dengan baik selama bertarung di turnamen edisi ketiga di Indonesia itu. Dia juga mengatakan tidak memberikan target tinggi untuk para karateka. Sebab, masih belum mengetahui peta kekuatan lawan.
''Persiapan kami terus melakukan latihan. Kita tidak memberikan target kepada pemain, yang terpenting semuanya bermain dengan bagus dulu karena lawannya para pemain kelas dunia dan belum pernah bertemu,''ucap Omita.
Pada tahun ini, tim putri Indonesia akan mengandalkan beberapa karateka terbaik seperti Srunita Sari di nomor kumite 50 kg, Cokorda Istri Agung Sanitya -55 kg, Dewi Puspita Sari kumite -61 kg, Aliftia Subagyi kumitr -68kg, dan Yuswinda Eka Kumite +68 kg. Namun semuanya harus waspada dengan negara-negara kuat seperti Prancis, Iran, dan Jepang.
Pelatih kelahiran Jakarta, 6 Oktober 1969 itu, tentu harus waspada dengan calon lawannya nanti. Selain, menjadi pengahalang meraih hasil terbaik, tiga negara itu juga terbilang menjadi unggulan. Oleh karena itu, Omita akan menurunkan anak asuhnya di semua nomor komite putri untuk mendapatkan sebuah medali.
''Kemungkinan Prancis, Iran, dan Jepang, menjadi yang paling berat. Kita juga akan mewaspadai Malaysia yang menjadi runner-up tahun lalu,''ucap Omita. ''Kita menurunkan seluruh pemain di nomor putri (tujuh kelas), masing-masing kelas kita menurunkan tiga-empat pemain. Dan kita berharap ada satu yang mampu menjadi yang terbaik,''ujarnya.
Yang jelas, Omita berharap para pemain bisa mendulang banyak medali untuk mempertahankan Juara umum Merah Putih pada tahun lalu. Ketika itu, Indonesia mendapatkan empat emas, empat perak, dan tujuh perunggu. Sedangkan, tim putri hanya mendapatkan satu medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Menurut pelatih Karateka Putri Indonesia, Omita Olga Ompi, para Srikandi Merah Putih diharapkan bisa bermain dengan baik selama bertarung di turnamen edisi ketiga di Indonesia itu. Dia juga mengatakan tidak memberikan target tinggi untuk para karateka. Sebab, masih belum mengetahui peta kekuatan lawan.
''Persiapan kami terus melakukan latihan. Kita tidak memberikan target kepada pemain, yang terpenting semuanya bermain dengan bagus dulu karena lawannya para pemain kelas dunia dan belum pernah bertemu,''ucap Omita.
Pada tahun ini, tim putri Indonesia akan mengandalkan beberapa karateka terbaik seperti Srunita Sari di nomor kumite 50 kg, Cokorda Istri Agung Sanitya -55 kg, Dewi Puspita Sari kumite -61 kg, Aliftia Subagyi kumitr -68kg, dan Yuswinda Eka Kumite +68 kg. Namun semuanya harus waspada dengan negara-negara kuat seperti Prancis, Iran, dan Jepang.
Pelatih kelahiran Jakarta, 6 Oktober 1969 itu, tentu harus waspada dengan calon lawannya nanti. Selain, menjadi pengahalang meraih hasil terbaik, tiga negara itu juga terbilang menjadi unggulan. Oleh karena itu, Omita akan menurunkan anak asuhnya di semua nomor komite putri untuk mendapatkan sebuah medali.
''Kemungkinan Prancis, Iran, dan Jepang, menjadi yang paling berat. Kita juga akan mewaspadai Malaysia yang menjadi runner-up tahun lalu,''ucap Omita. ''Kita menurunkan seluruh pemain di nomor putri (tujuh kelas), masing-masing kelas kita menurunkan tiga-empat pemain. Dan kita berharap ada satu yang mampu menjadi yang terbaik,''ujarnya.
Yang jelas, Omita berharap para pemain bisa mendulang banyak medali untuk mempertahankan Juara umum Merah Putih pada tahun lalu. Ketika itu, Indonesia mendapatkan empat emas, empat perak, dan tujuh perunggu. Sedangkan, tim putri hanya mendapatkan satu medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.
(aww)