Fakta Menarik Tentang Nigeria-Argentina
A
A
A
- Kemenangan Langka
Kemenangan 1-0 atas Bosnia Herzegovina merupakan kemenangan pertama Nigeria sejak 1998 saat mengalahkan Bulgaria 1-0. Setelah Piala Dunia 1998 di Prancis, Elang Super tak pernah lagi merasakan kemenangan hingga laga lawan Bosnia dengan rincian enam kali kalah dan tiga kali draw.
- Gol Open Play
Gol Odemwingie yang diceploskan ke jala Bosnia merupakan gol pertama dari open play dalam satu dekade lebih di Piala Dunia. Gol terakhir dari open play yang diciptakan Nigeria dilakukan Julius Aghahowa saat menghadapi Swedia di Piala Dunia 2002. Sebelum gol Odemwingie, Nigeria hanya menciptakan tiga gol yang semuanya berawal dari set piece.
- Laga Ke-100
Bek Nigeria Yoseph Yobo berpeluang menjadi pemain pertama di negaranya yang mencatat 100 cap jika diturunkan menghadapi Argentina. Namun kesempatan mencatat 100 cap masih tergantung kondisi Godfrey Ogboabona yang berangsur pulih dari cedera. Dengan posisi yang sama sebagai centre back, Yobo bisa menunda impiannya mencapai 100 cap jika Godfrey fit.
- Gol Lionel Messi
Lionel Messi telah menciptakan dua gol dalam dua pertandingan di Piala Dunia Brasil. Jumlah gol tersebut sudah lebih banyak dibanding saat bermain di Piala Dunia 2006 dan 2010 secara keseluruhan, karena di dua edisi tersebut hanya menceploskan sebiji gol. Dua gol Messi ke gawang Bosnia dan Iran sama-sama diciptakan dengan tendangan kaki kiri.
- Clean Sheet
Sukses tak kebobolan lawan Iran menjadikan Argentina menghentikan rekor selalu kebobolan atau gagal clean sheet di tiga laga Piala Dunia sebelumnya. Rekor gagal clean sheet sebelumnya bertahan selama empat pertandingan, yakni pada Piala Dunia 1982 dan 1986.
- Penurunan Produktivitas
Selama babak kualifikasi zona Amerika Selatan, striker Argentina tercatat paling ganas. Lionel Messi mengoleksi 10 gol, Gonzalo Higuain menabung sembilan gol, Kun Aguero dengan lima gol. Tapi pada putaran final di Brasil, hanya Messi yang bertaji dengan dua gol. Aguero dan Higuain melempem, begitu juga striker lain macam Ezequiel Lavezzi dan Rodrigo Palacio.
Kemenangan 1-0 atas Bosnia Herzegovina merupakan kemenangan pertama Nigeria sejak 1998 saat mengalahkan Bulgaria 1-0. Setelah Piala Dunia 1998 di Prancis, Elang Super tak pernah lagi merasakan kemenangan hingga laga lawan Bosnia dengan rincian enam kali kalah dan tiga kali draw.
- Gol Open Play
Gol Odemwingie yang diceploskan ke jala Bosnia merupakan gol pertama dari open play dalam satu dekade lebih di Piala Dunia. Gol terakhir dari open play yang diciptakan Nigeria dilakukan Julius Aghahowa saat menghadapi Swedia di Piala Dunia 2002. Sebelum gol Odemwingie, Nigeria hanya menciptakan tiga gol yang semuanya berawal dari set piece.
- Laga Ke-100
Bek Nigeria Yoseph Yobo berpeluang menjadi pemain pertama di negaranya yang mencatat 100 cap jika diturunkan menghadapi Argentina. Namun kesempatan mencatat 100 cap masih tergantung kondisi Godfrey Ogboabona yang berangsur pulih dari cedera. Dengan posisi yang sama sebagai centre back, Yobo bisa menunda impiannya mencapai 100 cap jika Godfrey fit.
- Gol Lionel Messi
Lionel Messi telah menciptakan dua gol dalam dua pertandingan di Piala Dunia Brasil. Jumlah gol tersebut sudah lebih banyak dibanding saat bermain di Piala Dunia 2006 dan 2010 secara keseluruhan, karena di dua edisi tersebut hanya menceploskan sebiji gol. Dua gol Messi ke gawang Bosnia dan Iran sama-sama diciptakan dengan tendangan kaki kiri.
- Clean Sheet
Sukses tak kebobolan lawan Iran menjadikan Argentina menghentikan rekor selalu kebobolan atau gagal clean sheet di tiga laga Piala Dunia sebelumnya. Rekor gagal clean sheet sebelumnya bertahan selama empat pertandingan, yakni pada Piala Dunia 1982 dan 1986.
- Penurunan Produktivitas
Selama babak kualifikasi zona Amerika Selatan, striker Argentina tercatat paling ganas. Lionel Messi mengoleksi 10 gol, Gonzalo Higuain menabung sembilan gol, Kun Aguero dengan lima gol. Tapi pada putaran final di Brasil, hanya Messi yang bertaji dengan dua gol. Aguero dan Higuain melempem, begitu juga striker lain macam Ezequiel Lavezzi dan Rodrigo Palacio.
(wbs)