Rudy Keltjes Ancam Balik ke Surabaya

Minggu, 06 Juli 2014 - 18:12 WIB
Rudy Keltjes Ancam Balik ke Surabaya
Rudy Keltjes Ancam Balik ke Surabaya
A A A
MAKASSAR - Belum adanya kejelasan dari manajemen PSM soal pembayaran gaji pemain hingga mengakibatkan melakukan aksi mogok dijeda kompetisi Indonesia Super League (ISL), membuat Rudy berencana kembali ke Surabaya.

Hal itu bakal dilakukan, setelah manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri, belum memberikan sinyal untuk melakukan pertemuan dengan tim kepelatihan dan para pemain untuk membahas pembayaran gaji mereka. Bukan hanya itu, sejak berada di Makassar, Rudy tidak melakukan aktivitas apapun, pasalnya para punggawanya masih melakukan aksi mogok latihan.

Sejauh ini, Mrkus Haris Maulana dkk memang tidak melakukan latihan persiapan untuk kompetisi pada Agustus mendatang, Punggaw Juku Eja memilih tidak latihan, setelah gaji mereka belum dibayarkan. Padahal tim kepelatihan PSM sudah menyiapkan program latihan terhadap tim kebanggaan masyarakat Sulsel tersebut selama bulan suci Ramadan ini.

Pelatih Kepala PSM Rudy William Keltjes mengatakan, dirinya berencana kembali ke Surabaya, setelah hingga kemarin belum ada kejelasan soal pertemuan dengan pihak manajemen. Padahal kata dia, dirinya berharap Minggu ini sudah bertemu dan para pemainnya bisa kembali melakukan persiapan. "Mungkin besok saya pulang (ke Surabaya) ditunggu juga percuma," kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO.

Pelatih kelahiran Madura Jawa Timur ini, memang sebelumnya mengungkapkan jika pihak manajemen sudah bersedia menemui tim Kepelatihan untuk membahas persoalan internal timnya. Agar, Andi Oddang dkk bisa kembali melakoni persiapan. Namun, pertemuan tersebut belum juga terealisasi hingga membuat dirinya memutuskan akan kembali ke Surabaya.

Rudy juga mengatakan, selama berada di Makassar, hanya membujuk para anak asuhnya saja agar mau melakukan latihan di lapangan Karebosi Makassar, namun hal tersebut masih gagal dilakukan. "Sudah dua kali saya kumpulkan pemain, tapi mereka tidak mau latihan kalau gaji tidak dibayar," ujarnya.

Untuk itu, Pelatih berambut putih ini mengatakan, diriny sudah tidak tahu mau bagaimana lagi untuk menyikapi tim yang diasuhnya sejak Fabruari ini menggantikan Jorg Peter Steinebrunner Pelatih asal Jerman. "Saya sudah nda tau mau ngomong apa. Ini memang susah," pungkasnya.

Sementara itu, Mantan pemain PSM era 80-an, Yopie Lumoindong mengatakan, seharusnya manajemen yang dinahkodai oleh Sadikin Aksa harus merealisasikan komitmennya terkait dengan penanganan tim PSM agar bisa lebih maksial. "Ini merupakan tanggung jawab moral kepada masyarakat dan pecinta PSM, seharusnya persoalan ini bisa diselesaikan," kata Yopie.

Untuk itu, lanjutnya seharusnya manajemen tetap bisa menjalankan fungsinya, hingga tim ini keluar dari keterpurukan. "Setidaknya tidak terdegradasi diakhir musim," ujarnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6799 seconds (0.1#10.140)