Jacksen Optimistis Selecao Pulangkan Der Panzer
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Dentuman kembang api, tiupan terompet, dan klakson kendaraan mengiringi keberhasilan Brazil menembus semifinal Piala Dunia 2014. Namun semua bentuk ekspresi kegembiraan pendukung tuan rumah terasa hambar beberapa saat kemudian setelah kabar absennya Neymar keluar.
Fans yang tadinya bersuka cita melampiaskan kemarahannya terhadap penggawa Kolombia, Juan Camilo Zuniga, dan wasit Carlos Velasco Carballo asal Spanyol. Mereka menuding Zuniga sengaja melukai sang pemain idola. Sedangkan Carballo dikecam karena membiarkan pertandingan babak 8 besar di Estadio Castelao, Fortaleza, berlangsung keras sehingga 'seakan' mengizinkan kedua tim bermain kasar.
"Pengadil pengecut. Dia tidak menjatuhkan hukuman (kartu) walau banyak pelanggaran. Alhasil pemain Kolombia bebas menghalalkan segala cara demi menghentikan Neymar. Begitu pula aksi pemain Brazil yang berniat menghentikan James Rodriguez,''papar jurnalis asal Norwegia Ola Bernhus.
Wartawan Aftenposten itu kini kurang yakin dengan peluang Brazil pada duel semifinal di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, pada Selasa (8/7). Maklum, Neymar merupakan kartu As Selecao. Dia menyumbang empat gol, terbanyak di antara rekan-rekannya. Bernhus pun mengunggulkan Jerman di pertandingan nanti.
Pendukung Jerman turut mengutarakan kesedihannya mendengar nasib sial Neymar. Simon, seorang fans asal Bremen, menilai absennya striker Barcelona tersebut bakal membuat partai semifinal nanti kurang menarik.
''Bukan hanya Neymar. Absennya Thiago Silva akibat akumulasi kartu juga patut disesalkan. Bakal lebih terasa memuaskan jika Jerman menaklukkan Brazil yang menurunkan kekuatan terbaik,''tuturnya.
Meski muram, tidak semua suporter Brasil pesimistis dengan peluang tim kesayangan mereka di semifinal. Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago yang sedang pulang ke kampung halaman tetap yakin Selecao mampu menumbangkan Jerman. Untuk itu dia meminta pemain lain meningkatkan performa dan mendedikasikan kemenangan bagi Neymar.
''Cedera ini hanya berarti satu hal. Piala Dunia 2014 bukan jadi panggung Neymar lagi. Tapi peluang Brazil berjaya belum tertutup,''kata Jacksen.
Nuansa muram absennya Neymar bertolak belakang dengan keceriaan beberapa saat sebelumnya. Pendukung Brazil yang menyaksikan pertandingan di Fan Festival, kafe, bar, televisi pinggir jalan, atau rumah sendiri bersorak sorai begitu pasukan Luiz Felipe Scolari menumbangkan Kolombia 2-1.
Keceriaan turut tercermin pada pusat konsentrasi massa di Pantai Copacabana. Kehadiran segelintir demonstran yang menggugat penyelenggaraan Piala Dunia tidak mengurangi antusiasme mayoritas fans.''Saya sangat gembira,''kata suporter Brazil, Elias, sebelum mendengar nestapa Neymar.
Fans yang tadinya bersuka cita melampiaskan kemarahannya terhadap penggawa Kolombia, Juan Camilo Zuniga, dan wasit Carlos Velasco Carballo asal Spanyol. Mereka menuding Zuniga sengaja melukai sang pemain idola. Sedangkan Carballo dikecam karena membiarkan pertandingan babak 8 besar di Estadio Castelao, Fortaleza, berlangsung keras sehingga 'seakan' mengizinkan kedua tim bermain kasar.
"Pengadil pengecut. Dia tidak menjatuhkan hukuman (kartu) walau banyak pelanggaran. Alhasil pemain Kolombia bebas menghalalkan segala cara demi menghentikan Neymar. Begitu pula aksi pemain Brazil yang berniat menghentikan James Rodriguez,''papar jurnalis asal Norwegia Ola Bernhus.
Wartawan Aftenposten itu kini kurang yakin dengan peluang Brazil pada duel semifinal di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, pada Selasa (8/7). Maklum, Neymar merupakan kartu As Selecao. Dia menyumbang empat gol, terbanyak di antara rekan-rekannya. Bernhus pun mengunggulkan Jerman di pertandingan nanti.
Pendukung Jerman turut mengutarakan kesedihannya mendengar nasib sial Neymar. Simon, seorang fans asal Bremen, menilai absennya striker Barcelona tersebut bakal membuat partai semifinal nanti kurang menarik.
''Bukan hanya Neymar. Absennya Thiago Silva akibat akumulasi kartu juga patut disesalkan. Bakal lebih terasa memuaskan jika Jerman menaklukkan Brazil yang menurunkan kekuatan terbaik,''tuturnya.
Meski muram, tidak semua suporter Brasil pesimistis dengan peluang tim kesayangan mereka di semifinal. Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago yang sedang pulang ke kampung halaman tetap yakin Selecao mampu menumbangkan Jerman. Untuk itu dia meminta pemain lain meningkatkan performa dan mendedikasikan kemenangan bagi Neymar.
''Cedera ini hanya berarti satu hal. Piala Dunia 2014 bukan jadi panggung Neymar lagi. Tapi peluang Brazil berjaya belum tertutup,''kata Jacksen.
Nuansa muram absennya Neymar bertolak belakang dengan keceriaan beberapa saat sebelumnya. Pendukung Brazil yang menyaksikan pertandingan di Fan Festival, kafe, bar, televisi pinggir jalan, atau rumah sendiri bersorak sorai begitu pasukan Luiz Felipe Scolari menumbangkan Kolombia 2-1.
Keceriaan turut tercermin pada pusat konsentrasi massa di Pantai Copacabana. Kehadiran segelintir demonstran yang menggugat penyelenggaraan Piala Dunia tidak mengurangi antusiasme mayoritas fans.''Saya sangat gembira,''kata suporter Brazil, Elias, sebelum mendengar nestapa Neymar.
(aww)