Ronaldo Bersitegang dengan Matthaeus

Senin, 07 Juli 2014 - 15:52 WIB
Ronaldo Bersitegang dengan Matthaeus
Ronaldo Bersitegang dengan Matthaeus
A A A
RIO DE JANEIRO - "Semoga tim terbaik menang. Kalian jangan berkelahi begitu saya pergi," begitu pesan Fabio Cannavaro kepada Ronaldo dan Lothar Matthaeus pada konferensi pers di Estadio Maracana, Sabtu (5/7).

Mantan bek Italia tersebut tidak bisa menyelesaikan sesi tanya jawab karena harus menunaikan tugas sebagai analis salah satu stasiun televisi. Mendengar itu Matthaeus langsung membalas. Dia merasa duel ini tidak adil. Sebab, dirinya dan Ronaldo tidak dalam kelas yang sama. Sebuah lelucon yang menyindir berat badan koleganya. Ronaldo, yang mesti menunggu bantuan penerjemah terlebih dahulu, tertawa setelahnya.

Cannavaro memang seakan menjadi penengah. Dia sebelumnya duduk diapit Ronaldo dan Matthaeus saat memberi keterangan bagi media. Terbukti, Ronaldo dan Matthaeus bersitegang membicarakan peluang negara asal mereka pada semifinal Piala Dunia 2014 di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Selasa (8/7), tidak lama seusai Cannavaro meninggalkan ruangan.

Ronaldo memercik perang urat syaraf dengan memberi peringatan pada Matthaeus dan Jerman. Dia menilai Der Panzer akan salah besar jika meremehkan Brazil yang kehilangan Neymar (cedera) dan Thiago Silva (sanksi) di pertandingan nanti. "Jerman bakal menyesal kalau memandang Brazil sebelah mata. Brazil bukan hanya Neymar dan Silva. Banyak pemain lain. Brazil siap menunjukkannya di lapangan," cetusnya.

Sosok yang sempat ke Manado ketika masih memperkuat PSV Eindhoven tersebut merujuk kesuksesan Brazil ketika tidak diperkuat bintang utama untuk mempertegas maksudnya. Selecao merebut gelar kedua Piala Dunia pada 1962 meski Pele terkapar. Kala itu Brazil berjaya berkat kontribusi Garrincha dan Vava. Ronaldo pun optimistis David Luiz dkk melewati Jerman dan mengangkat trofi keenam sepanjang sejarah.

Matthaeus memperlihatkan ketenangan mendengar komentar juniornya yang lebih muda 15 tahun itu. Dia menyatakan Jerman selalu menghormati Brazil dan berharap Neymar bisa merumput. Namun, Matthaeus tidak mau kalah mempromosikan Jerman. Dia merujuk prestasi unik Der Panzer yang menembus semifinal Piala Dunia empat kali secara beruntun. Matthaeus merasa pencapaian itu memperkuat posisi Jerman sebagai calon juara.

"Mayoritas orang yakin kami punya keuntungan akibat berhalangannya Neymar. Saya tidak berpikiran seperti itu. Brazil punya skuad bagus. Meski saya pikir pelatih Brazil sulit menemukan siapa yang mampu menggantikannya. Hilangnya Silva saya kira tidak mencemaskan karena Brazil punya Dante," papar kapten Jerman kala menjuarai Piala Dunia 1990 itu.

Meski sempat berbeda opini, Ronaldo dan Matthaeus, dan juga Cannavaro satu pikiran menyangkut tekel Juan Camilo Zuniga yang menyebabkan Neymar absen. Trio yang kini bekerja bersama media ini mengecam aksi Zuniga dan mempertanyakan apakah FIFA perlu menjatuhkan hukuman tambahan bagi pemain Napoli tersebut.

"Saat Neymar menguasai bola, Zuniga tidak mungkin merebutnya. Apalagi Zuniga mengangkat lututnya begitu tinggi. Situasi ini dapat dihindari dan tidak meninggalkan kesan bagus," tandas Cannavaro.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7404 seconds (0.1#10.140)