Matikan Messi, Jerman Belajar dari Belanda
A
A
A
SANTO ANDRE - Jerman belajar dari Belanda kala mematikan pergerakan Lionel Messi di partai semifinal lalu. Para pemain dan staf kepelatihan menyaksikan pertandingan Belanda kontra Argentina yang akhirnya dimenangkan Argentina 4-2 lewat adu penalti.
Menghadapi laga final ini, Jerman tidak mau sesumbar meski mereka lebih difavoritkan. Label tim favorit tidak ada artinya kala tampil di final yang akan berlangsung Senin (14/7) dinihari mendatang jika akhirnya harus kalah. Untuk itu asisten pelatih Jerman, Hansi Flick mengatakan perjuangan di lapangan yang diperlukakan dibandingkan cap tim favorit.
"Semua pemain dan staf pelatih bersama-sama menonton pertandingan Belanda lawan Argentina. Kami melihat cara Belanda menjaga Messi,"ungkapnya di reuters, Jumat (11/7). Dalam kesempatan tersebut Flick menolak anggapan jika Jerman hanya mengamati permainan Messi saja. "Kami telah memainkan banyak pertandingan melawan Argentina di masa lalu. Kami juga punya rencana. Tapi kita tidak akan mengungkapkan bahwa di sini untuk Anda."
Jerman sebenarnya pernah mengalami serupa kala mengalahkan Portugal 4-0 di laga pembuka penyisihan grup. Kala itu, Benedikt Hoewedes ditugaskan menguntit Christiano Ronaldo dan hasilnya pemain Real Madrid itu tidak mengembangkan permainan terbaiknya.
"Messi adalah pemain fantastis, salah satu yang terbaik di dunia, begitu juga Ronaldo. Kami harus bekerja sebagai kolektif melawan Messi karena kami tidak akan mampu mengalahkan Messi hanya seorang diri. Ketika kami bermain bersama, pemain hebat seperti Messi tetap tidak bisa berkutik."
Menghadapi laga final ini, Jerman tidak mau sesumbar meski mereka lebih difavoritkan. Label tim favorit tidak ada artinya kala tampil di final yang akan berlangsung Senin (14/7) dinihari mendatang jika akhirnya harus kalah. Untuk itu asisten pelatih Jerman, Hansi Flick mengatakan perjuangan di lapangan yang diperlukakan dibandingkan cap tim favorit.
"Semua pemain dan staf pelatih bersama-sama menonton pertandingan Belanda lawan Argentina. Kami melihat cara Belanda menjaga Messi,"ungkapnya di reuters, Jumat (11/7). Dalam kesempatan tersebut Flick menolak anggapan jika Jerman hanya mengamati permainan Messi saja. "Kami telah memainkan banyak pertandingan melawan Argentina di masa lalu. Kami juga punya rencana. Tapi kita tidak akan mengungkapkan bahwa di sini untuk Anda."
Jerman sebenarnya pernah mengalami serupa kala mengalahkan Portugal 4-0 di laga pembuka penyisihan grup. Kala itu, Benedikt Hoewedes ditugaskan menguntit Christiano Ronaldo dan hasilnya pemain Real Madrid itu tidak mengembangkan permainan terbaiknya.
"Messi adalah pemain fantastis, salah satu yang terbaik di dunia, begitu juga Ronaldo. Kami harus bekerja sebagai kolektif melawan Messi karena kami tidak akan mampu mengalahkan Messi hanya seorang diri. Ketika kami bermain bersama, pemain hebat seperti Messi tetap tidak bisa berkutik."
(bbk)