Peterson Puas Hentikan Santana di Ronde Sepuluh
A
A
A
BROOKLYN - Tampil sangat bagus di dalam ring Barclays Center, Lamont Peterson sukses mempertahankan sabuk juara dunia tinju kelas welter junior versi IBF dari ancaman petinju Puerto Rico, Edgar Santana.
Dalam duel yang berlokasi di kota Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Minggu (10/8), tersebut, Peterson mencatatkan kemenangan kemenangan TKO di ronde kesepuluh dari 12 ronde yang direncanakan. Peterson pun meningkatkan rekor profesionalnya menjadi 33 kemenangan (17KO), dua kekalahan, dan satu kali imbang. Santana kini membukukan 29 kemenangan (20KO) dan lima kekalahan.
"Saya bisa menunjukkan banyak dimensi permainan saya," tegas Peterson saat diwawancarai pembawa acara dari Showtime, Jim Gray. Peterson, yang berasal dari AS, benar-benar memukau 7.012 pasang mata yang menyaksikan secara langsung pertarungan tersebut.
"Saya bertinju dengan bagus. Saya bertarung sangat baik di dalam. Saya benar-benar berpikir saya harus bisa merobohkannya lebih cepat, tapi saya memberi diriku tingkat yang baik. Saya pikir itu empat atau lima ronde. Saya menghajarnya. Saya tidak menghabisinya."
Pemilik julukan Havoc itu juga tidak mengerti mengapa dirinya tidak bisa menghabisinya. Kendati demikian, dia cukup senang bisa menghajarnya dan itu hanya menunggu waktu untuk merobohkan Santana. "Saya harus mendapatkan tempat yang tepat, tancap gas dan menyerang," tukas Peterson.
Dalam duel yang berlokasi di kota Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Minggu (10/8), tersebut, Peterson mencatatkan kemenangan kemenangan TKO di ronde kesepuluh dari 12 ronde yang direncanakan. Peterson pun meningkatkan rekor profesionalnya menjadi 33 kemenangan (17KO), dua kekalahan, dan satu kali imbang. Santana kini membukukan 29 kemenangan (20KO) dan lima kekalahan.
"Saya bisa menunjukkan banyak dimensi permainan saya," tegas Peterson saat diwawancarai pembawa acara dari Showtime, Jim Gray. Peterson, yang berasal dari AS, benar-benar memukau 7.012 pasang mata yang menyaksikan secara langsung pertarungan tersebut.
"Saya bertinju dengan bagus. Saya bertarung sangat baik di dalam. Saya benar-benar berpikir saya harus bisa merobohkannya lebih cepat, tapi saya memberi diriku tingkat yang baik. Saya pikir itu empat atau lima ronde. Saya menghajarnya. Saya tidak menghabisinya."
Pemilik julukan Havoc itu juga tidak mengerti mengapa dirinya tidak bisa menghabisinya. Kendati demikian, dia cukup senang bisa menghajarnya dan itu hanya menunggu waktu untuk merobohkan Santana. "Saya harus mendapatkan tempat yang tepat, tancap gas dan menyerang," tukas Peterson.
(nug)