FPTI Sumsel Genjot Atlet Junior
A
A
A
PALEMBANG - Minimnya dana Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumatera Selatan menghambat program pemusatan latihan daerah (Pelatda). Padahal, Pelatda itu sebagai proyeksi atlet menghadapi Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) pada 2015 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Karena itu, FPTI Sumsel akhirnya memilih untuk fokus melakukan pembinaan terhadap atlet junior. Pembinaan itupun tidak dilakukan secara terpusat. Mereka tetap berlatih di klub dan daerah masing-masing.
Ketua FPTI Sumsel, Iwan Kurniawan mengungkapkan,saat ini pihaknya masih terus berupaya mencari bantuan dari pihak ketiga. Harapannya, pihak ketiga ini mau memberikan bantuan dalam mengembangkan olahraga panjat tebing.
''Untuk menggelar Pelatda dibutuhkan dana yang tidak sedikit, tetapi tidak juga terlalu besar seperti yang diperlikan cabor lain. Karena itulah kita membutuhkan sponsor, untuk memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan,”ungkapnya.
Namun dia tetap bersyukur, penggemar olahraga panjat tebing terutama di Sumsel memiliki motivasi yang tinggi untuk memajukan olahraga ini. Mereka tetap berlatih dengan serius di klubnya masing-masing meskipun tidak ada pemusatan latihan yang dilakukan, karena sebagian besar pelaku cabang olahraga ini berawal dari hobi.
Inilah yang membuat pihaknya tetap optimistis, banyak atlet muda berbakat yang akan bermunculan pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Sumsel di Lubuklinggau 2015 nanti. ''Porprov akan menjadi tolak ukur kesiapan atlet panjat tebing Sumsel untuk mengikuti Porwil di Bangka Belitung maupun PON di Jawa Barat nanti. Karena dari sanalah, kita bisa menjaring atlet terbaik yang nantinya akan dibina secara serius untuk meningkakan kualitasnya,”jelasnya.
Dia berharap adanya kepedulian dari pihak terkait seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel maupun Dinas Pendidikan Olahraga (Dispora) Sumsel. ''Jangankan bantuan dana, fasilitas yang ada di Jakabaring Sport City (JSC) perlahan sudah mulai di makan umur dan mengalami penurunan kualitas. Hanya sekitar 40 persen lagi yang bisa dipergunakan untuk latihan,''keluhnya .
Karena itu, FPTI Sumsel akhirnya memilih untuk fokus melakukan pembinaan terhadap atlet junior. Pembinaan itupun tidak dilakukan secara terpusat. Mereka tetap berlatih di klub dan daerah masing-masing.
Ketua FPTI Sumsel, Iwan Kurniawan mengungkapkan,saat ini pihaknya masih terus berupaya mencari bantuan dari pihak ketiga. Harapannya, pihak ketiga ini mau memberikan bantuan dalam mengembangkan olahraga panjat tebing.
''Untuk menggelar Pelatda dibutuhkan dana yang tidak sedikit, tetapi tidak juga terlalu besar seperti yang diperlikan cabor lain. Karena itulah kita membutuhkan sponsor, untuk memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan,”ungkapnya.
Namun dia tetap bersyukur, penggemar olahraga panjat tebing terutama di Sumsel memiliki motivasi yang tinggi untuk memajukan olahraga ini. Mereka tetap berlatih dengan serius di klubnya masing-masing meskipun tidak ada pemusatan latihan yang dilakukan, karena sebagian besar pelaku cabang olahraga ini berawal dari hobi.
Inilah yang membuat pihaknya tetap optimistis, banyak atlet muda berbakat yang akan bermunculan pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Sumsel di Lubuklinggau 2015 nanti. ''Porprov akan menjadi tolak ukur kesiapan atlet panjat tebing Sumsel untuk mengikuti Porwil di Bangka Belitung maupun PON di Jawa Barat nanti. Karena dari sanalah, kita bisa menjaring atlet terbaik yang nantinya akan dibina secara serius untuk meningkakan kualitasnya,”jelasnya.
Dia berharap adanya kepedulian dari pihak terkait seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel maupun Dinas Pendidikan Olahraga (Dispora) Sumsel. ''Jangankan bantuan dana, fasilitas yang ada di Jakabaring Sport City (JSC) perlahan sudah mulai di makan umur dan mengalami penurunan kualitas. Hanya sekitar 40 persen lagi yang bisa dipergunakan untuk latihan,''keluhnya .
(aww)