Loew: Yunani bukan Chelsea dari Mediterania
A
A
A
Sindonews.com - Jelang laga perempat final Piala Eropa antara Jerman melawan Yunani, perang psywar terus dikobarkan kedua tim. Kali ini, Pelatih Jerman, Joachim Loew mengatakan skuadnya pantas menuju semifinal dibandingkan Yunani. Dia juga membantah jika Yunani dikatakan sebagai Chelsea dari Mediterania.
’’Dalam perempat final kami harus membuat upaya besar. Sejauh ini kami dapat menciptakan masalah bagi lawan, karenanya kami pantas dijadikan sebagai tim favorit untuk masuk ke semifinal. Saya juga telah mendengar beberapa kali di media bahwa Yunani adalah Chelsea dari Mediterania, tetapi menurut saya tidak seperti itu,” kata Loew.
Loew mengklaim Der Panzer ketika berada di perempat final sangat berbeda dengan Yunani. Jerman berhasil memperoleh poin penuh selama mereka melakukan pertandingan di penyisihan Grup B. Sedangkan Yunani, hanya memperoleh empat poin. Itulah yang membuat kepercayaan diri para pemain Jerman lebih besar dibandingkan Yunani.
Pelatih berusia 52 tahun itu menilai skuad Fernando Santos menampilkan sepak bola kombinasi yang baik dan mereka memiliki pertahanan kuat. Dia melihat Yunani belum ada perubahan permainan sejak Piala Eropa 2004 ketika mereka berhasil meraih juara Eropa.
’’Kita harus menghindari semua kesalahan dan fokus menghadapi pertandingan nanti. Itulah satu-satunya cara kami agar tetap konsisten menjaga mental,” katanya.
’’Dalam perempat final kami harus membuat upaya besar. Sejauh ini kami dapat menciptakan masalah bagi lawan, karenanya kami pantas dijadikan sebagai tim favorit untuk masuk ke semifinal. Saya juga telah mendengar beberapa kali di media bahwa Yunani adalah Chelsea dari Mediterania, tetapi menurut saya tidak seperti itu,” kata Loew.
Loew mengklaim Der Panzer ketika berada di perempat final sangat berbeda dengan Yunani. Jerman berhasil memperoleh poin penuh selama mereka melakukan pertandingan di penyisihan Grup B. Sedangkan Yunani, hanya memperoleh empat poin. Itulah yang membuat kepercayaan diri para pemain Jerman lebih besar dibandingkan Yunani.
Pelatih berusia 52 tahun itu menilai skuad Fernando Santos menampilkan sepak bola kombinasi yang baik dan mereka memiliki pertahanan kuat. Dia melihat Yunani belum ada perubahan permainan sejak Piala Eropa 2004 ketika mereka berhasil meraih juara Eropa.
’’Kita harus menghindari semua kesalahan dan fokus menghadapi pertandingan nanti. Itulah satu-satunya cara kami agar tetap konsisten menjaga mental,” katanya.
(aww)