Arab Akan Kirim Atlet Perempuan di Olimpiade Rio
A
A
A
BERLIN - Larangan Arab Saudi untuk atlet perempuan berlaga di Asian Games 2014 sudah menjadi harga mati. Namun begitu, mereka akan menyertakan atlet kaum hawa ini di Olimpiade Rio de Janiero 2016 mendatang.
Janji menyertakan atlet perempuan ke olimpiade ini disampaikan Ketua Olimpiade Arab Saudi Pangeran Abdullah bin Musaed bin Abdulaziz. Hal tersebut dinyatakan setelah bertemu dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.
Sebenarnya larangan tampil bagi atlet perempuan di Asian Games bukan isu lama. Sejak bulan lalu hal ini mengemuka. Bahkan, negara kaya minyak itu tidak menerjunkan atlet perempuannya saat pergelawan Youth Olympics di China beberapa waktu lalu.
"Kami selama ini menjalin hubungan dengan Komite Olimpiade Arab Saudi. Dan, memang sekarang baru saja ada perubahan kepemimpinan yang membuat aturan baru. Kami sudah membahas persoalan larangan itu," terang Bach dilansir reuters, Selasa (9/9).
Setelah dilakukan pertemuan tersebut pihak Arab akhirnya luluh dan akan mencoba membahas tersebut secara internal. Melalui Sekjen Komite Olimpiade Arab Saudi Mohammed al-Mishal akhirnya diperoleh informasi jika atlet perempuan mereka akan diterjunkan di Rio. "Kami akan menyertakan atlet perempuan di Rio dengan skala yang baik. Tapi untuk Asian Games sepertinya tidak," kata Mishal.
Mishal menjelaskan mengapa negaranya membuat larangan ini. Menurutnya, Pangeran Abdullah bin Musaed bin Abdulaziz tidak senang melihat atletnya berada di urutan belakang. "Dia ingin melakukannya dengan benar dan saya sudah coba komunikasikan dengan IOC."
Sebelumnya diberitakan jika Arab Saudi tidak menyertakan satupun atlet perempuan dari 199 atlet yang akan dikirim ke Asian Games. Keputusan Saudi ini memicu kecaman Human Right Watch (HRW) yang menilai negeri itu menutup pintu bagi para atlet perempuannya untuk berpartisipasi dalam pesta olahraga negara-negara Asia itu.
Janji menyertakan atlet perempuan ke olimpiade ini disampaikan Ketua Olimpiade Arab Saudi Pangeran Abdullah bin Musaed bin Abdulaziz. Hal tersebut dinyatakan setelah bertemu dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.
Sebenarnya larangan tampil bagi atlet perempuan di Asian Games bukan isu lama. Sejak bulan lalu hal ini mengemuka. Bahkan, negara kaya minyak itu tidak menerjunkan atlet perempuannya saat pergelawan Youth Olympics di China beberapa waktu lalu.
"Kami selama ini menjalin hubungan dengan Komite Olimpiade Arab Saudi. Dan, memang sekarang baru saja ada perubahan kepemimpinan yang membuat aturan baru. Kami sudah membahas persoalan larangan itu," terang Bach dilansir reuters, Selasa (9/9).
Setelah dilakukan pertemuan tersebut pihak Arab akhirnya luluh dan akan mencoba membahas tersebut secara internal. Melalui Sekjen Komite Olimpiade Arab Saudi Mohammed al-Mishal akhirnya diperoleh informasi jika atlet perempuan mereka akan diterjunkan di Rio. "Kami akan menyertakan atlet perempuan di Rio dengan skala yang baik. Tapi untuk Asian Games sepertinya tidak," kata Mishal.
Mishal menjelaskan mengapa negaranya membuat larangan ini. Menurutnya, Pangeran Abdullah bin Musaed bin Abdulaziz tidak senang melihat atletnya berada di urutan belakang. "Dia ingin melakukannya dengan benar dan saya sudah coba komunikasikan dengan IOC."
Sebelumnya diberitakan jika Arab Saudi tidak menyertakan satupun atlet perempuan dari 199 atlet yang akan dikirim ke Asian Games. Keputusan Saudi ini memicu kecaman Human Right Watch (HRW) yang menilai negeri itu menutup pintu bagi para atlet perempuannya untuk berpartisipasi dalam pesta olahraga negara-negara Asia itu.
(bbk)