Li Na tak Nyesal Mundur
A
A
A
BEIJING - Li Na tidak pernah menyesal dengan keputusannya untuk mengudurkan diri dari gemerlapnya tenis dunia. Keputusan itu diambil karena kondisi cedera lutut yang kerap menganggu penampilannya.
Ia menuturkan hal ini kepada wartawan di Beijing, Minggu (21/9). Ini adalah penampilan perdana juara Australia Terbuka dan Prancis Terbuka setelah memutuskan diri gantung rekat. Menurutnya, untuk memutuskan hal tersebut dirinya telah berpikir panjang dan keras.
"Saya puas dengan karir tenis saya. Saya merasa ini adalah waktu terbaik untuk mengundurkan diri. Saya tidak menyesal atau punya perasaan penyesalan dengan pensiun ini. Saat saya membuat keputusan, saya sempat bertanya pada diri sendiri, 'kalau saya pensiun, apa saya menyeral?' Ternyata hari saya mengatakan tidak. Sebab saya melakukan yang terbaik," terang Li Na dilansir channelasia.
Jumpa pers terakhir itu menjadi momen yang penuh emosional antara Li Na dan 200 wartawan. Ada peristiwa mengharukan saat seorang wartawan mengacungkan tangan untuk bertanya. Namun, ia tidak bisa berkata-kata dan hanya lelehan air mata keluar dari sang perwarta tersebut. "Ini ambil," kata Li Na menyodorkan tisu pada si penanya.
Kabar mundurnya petenis yang berhasil menerbangkan atlet Asia itu sempat menguap tujuh bulan setelah ia menjadi juara Australia Terbuka. Gelar tersebut merupakan gelar bergengsi setelah menjadi kampiun di Prancis Terbuka 2011.
Puncaknya, wanita 32 tahun itu membuat tulisan di akun facebooknya. "Setelah empat kali operasi lutuyt dan ratusan suntikan untuk meringankan rasa sakit, tubuh saya memohon untuk dihentikan," bunyi tulisan Li Na tersebut.
Dan, akhirnya ia pun mengutarakan sendiri keputusannya. "Saya ingin memberitahukan kepada semua orang, sebab semua orang punya mimpi sendiri, Anda harus terus mengejar impian tersebut. Petenis mendatang akan lebih baik dari saya."
Ia menuturkan hal ini kepada wartawan di Beijing, Minggu (21/9). Ini adalah penampilan perdana juara Australia Terbuka dan Prancis Terbuka setelah memutuskan diri gantung rekat. Menurutnya, untuk memutuskan hal tersebut dirinya telah berpikir panjang dan keras.
"Saya puas dengan karir tenis saya. Saya merasa ini adalah waktu terbaik untuk mengundurkan diri. Saya tidak menyesal atau punya perasaan penyesalan dengan pensiun ini. Saat saya membuat keputusan, saya sempat bertanya pada diri sendiri, 'kalau saya pensiun, apa saya menyeral?' Ternyata hari saya mengatakan tidak. Sebab saya melakukan yang terbaik," terang Li Na dilansir channelasia.
Jumpa pers terakhir itu menjadi momen yang penuh emosional antara Li Na dan 200 wartawan. Ada peristiwa mengharukan saat seorang wartawan mengacungkan tangan untuk bertanya. Namun, ia tidak bisa berkata-kata dan hanya lelehan air mata keluar dari sang perwarta tersebut. "Ini ambil," kata Li Na menyodorkan tisu pada si penanya.
Kabar mundurnya petenis yang berhasil menerbangkan atlet Asia itu sempat menguap tujuh bulan setelah ia menjadi juara Australia Terbuka. Gelar tersebut merupakan gelar bergengsi setelah menjadi kampiun di Prancis Terbuka 2011.
Puncaknya, wanita 32 tahun itu membuat tulisan di akun facebooknya. "Setelah empat kali operasi lutuyt dan ratusan suntikan untuk meringankan rasa sakit, tubuh saya memohon untuk dihentikan," bunyi tulisan Li Na tersebut.
Dan, akhirnya ia pun mengutarakan sendiri keputusannya. "Saya ingin memberitahukan kepada semua orang, sebab semua orang punya mimpi sendiri, Anda harus terus mengejar impian tersebut. Petenis mendatang akan lebih baik dari saya."
(bbk)