Eko Yuli Sumbang Perunggu
A
A
A
INCHEON - Cabang angkat besi kembali menyumbangkan medali buat kontingen Indonesia di Asian Games 2014, Incheon, Korsel. Medali disumbangkan lifter Eko Yuli yang turun di kelas 62kg dengan total angkatan 308kg.
Angkatan yang ditorehkan Eko ini masih kalah dibandingkan dengan lifter Korea Utara Kim Unguk yang meraih medali emas. Kim bukan hanya berhasil mengangkat barbel dengan total angkatan 332kg tapi juga berhasil memecahkan rekor dunia. Sementara medali perak diraih lifter China, Lijun Cheng dengan total angkatan 321kg.
Di kelas ini, sebenarnya Indonesia menurunkan satu lifternya lagi. Namun sayang Muhammad Hasbi terlempar ke posisi keenam dengan total angkatan 298kg.
Dalam lomba yang digela di Moonlight Festival Garden, Minggu (21/9), Eko mengawali persaingan dengan beban 138 kg di angkatan snatch. Di percobaan kedua, lifter 25 tahun itu sukses mengangkat barbel seberat 142kg. Sayangnya di angkatan ketiga seberat 145kg, juri membatalkan angkatan Eko.
Kegagalan juga dialami saat di angkatan clean and jerk. Ia yang mengawali dengan angkatan 166kg terus termotivasi untuk menambah beban. Sayangnya di angkatan seberat 174kg Eko mengalami kegagalan.
Angkatan yang ditorehkan Eko ini masih kalah dibandingkan dengan lifter Korea Utara Kim Unguk yang meraih medali emas. Kim bukan hanya berhasil mengangkat barbel dengan total angkatan 332kg tapi juga berhasil memecahkan rekor dunia. Sementara medali perak diraih lifter China, Lijun Cheng dengan total angkatan 321kg.
Di kelas ini, sebenarnya Indonesia menurunkan satu lifternya lagi. Namun sayang Muhammad Hasbi terlempar ke posisi keenam dengan total angkatan 298kg.
Dalam lomba yang digela di Moonlight Festival Garden, Minggu (21/9), Eko mengawali persaingan dengan beban 138 kg di angkatan snatch. Di percobaan kedua, lifter 25 tahun itu sukses mengangkat barbel seberat 142kg. Sayangnya di angkatan ketiga seberat 145kg, juri membatalkan angkatan Eko.
Kegagalan juga dialami saat di angkatan clean and jerk. Ia yang mengawali dengan angkatan 166kg terus termotivasi untuk menambah beban. Sayangnya di angkatan seberat 174kg Eko mengalami kegagalan.
(bbk)