Roy Suryo Peringatkan Ahok

Selasa, 23 September 2014 - 10:59 WIB
Roy Suryo Peringatkan Ahok
Roy Suryo Peringatkan Ahok
A A A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo berusaha meluruskan pemberitaan tentang larangan venue oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA), perihal pengesahan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018, yang mulai ramai dibicarakan media dalam beberapa hari belakangan ini.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, Deputi DKI Sylviana Murni, Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin, Kadispora Jawa Barat beserta sejumlah pejabat lain dari berbagai lembaga hadir dalam Rakor Kesra pada 11 September lalu di kantor Kesra.

Rakor Kesra itu langsung dipimpin Menko Kesra Agung Laksono. Dalam pertemuan tersebut ada tiga poin penting yang harus dipatuhi Indonesia selaku tuan rumah Asian Games ke-18.

Berikut tiga poin penting seperti dilansir situs resmi Kemenpora, Selasa (23/9).

1. Dalam rakor tersebut. Ketua Umum KOI secara komprehensif menyampaikan paparannya. Antara lain menyebutkan bahwa sesuai catatan penting OCA, maka sejumlah sarana venue olahraga harus direnovasi untuk keperluan Asian Games 2018 dan tidak boleh ada pembangunan sarana venue olahraga terkecuali untuk pembangunan velodrome. Poin penting tersebut harus dipatuhi oleh Indonesia, karena secara rutin Indonesia akan dimonitor progress pengembangan renovasi dan pembangunannya tersebut ditinjau langsung oleh OCA.

2. Pernyataan Ketua Umum KOI tersebut seakan-akan memaksa Pemprov DKI untuk harus meninjau ulang rencana Pemprov DKI untuk membangun taman BMW dalam rangka Asian Games 2018. Bahwasanya Pemrov DKI nantinya akan membangun taman BMW di Jakarta Utara sebagai pengganti stadion Lebak Bulus seandainya rekomendasi dari pemerintah sudah turun adalah sah-sah saja dan itu sepenuhnya haknya Pemprov DKI. Tetapi pembangunannya semegah apapun tidak akan diakui oleh OCA sebagai salah satu fasilitas olahraga Asian Games 2018.

3. Wagub DKI kini mendorong renovasi komplek Gelora Bung Karno di Senayan dalam rangka Asian Games 2018, itu juga sah-sah saja sejauh ada koordinasi dengan Setneg sebagai pengelola Gelora Bung Karno, karena memang itulah yang dikehendaki OCA.

Mengingat keberadaan tuan rumah Asian Games 2018 akan dilangsungkan di Indonesia. Tidak ada salahnya mantan anggota Komisi I DPR mengingatkan kepada masyarakat, termasuk Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, untuk tidak menyampaikan pernyataan yang justru mendisintegrasikan komitmen kekompakan Indonesia.

"Kemenpora mengingatkan pada siapapun juga termasuk Wagub DKI untuk tidak menyampaikan pernyataan yang justru mendisintegrasikan atau men-down grade komitmen kekompakan Indonesia untuk memperoleh sukses Asian Games 2018. Yang dibutuhkan adalah pernyataan-pernyataan yang kritis tapi kondusif bagi kekompakan percepatan penyiapan Asian Games 2018. Ini sebagaimana yang pernah disampaikan Menko Kesra bahwa Asian Games harus lebih mengedepankan ke-Indonesia-annya dibanding unsur kedaerahan," tambah Roy.

"Karenanya Pemprov manapun diminta untuk tidak menonjolkan ego sentris kedaerahannya karena Asian Games 2018 diadakan di tiga provinsi. Ini juga searah dengan pernyataan Gubernur DKI Joko Widodo saat menerima Wapres OCA Mr Wei Jizhong pada tanggal 8 Agustus 2014, saat itu beliau mengatakan bahwa Asian Games 2018 tidak perlu dikonsentrasikan di Jakarta, karena perlu dibagi antara Jawa dan Sumatra."
(dka)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5965 seconds (0.1#10.140)